ANTARIKSA POV
Hari ini adalah hari terbaik dari yang pernah ada, setelah aku mengatakan perasaan ku kemarin malam kepada Aurora. Sekarang dia resmi menjadi kekasihku, rasanya sangat tidak percaya setelah sekian lama akhirnya aku berani untuk keluar dari zona nyamanku.
Sekarang aku sedang merebahkan diriku di kasur king size milikku sambil sesekali mengecek pesan. Setelah pulang sekolah Aurora pergi bersama para sahabatnya untuk pergi ke mall, aku meminta nya agar mengirimkan ku pesan ketika dia sudah sampai. Namun, sampai saat ini juga dia belum mengeringkan ku pesan. Perasan ku mulai gusar, aku aku takut tejadi apa-apa dengan kekasihku. Bila terjadi apa-apa dengan kekasihku maka aku tidak akan pernah memaafkan diriku sendiri.
Antariksa kembali mengecek pesan "Kemana si ni bocil, jangan-jangan dia di culik. Tapi ga mungkin, yang ada penculik nya duluan yang takut sama dia."
Ceklek~
Pintu kamar Antariksa terbuka
"Kakak, ayo turun. Mommy sama Daddy udah nunggu di bawah." Sky berdiri di depan pintu
"Iya sebentar lagi gua turun."
"Lu kenapa si ka, muka di tekuk aje. Tambah jelek tau ga."
"Buta mata lo. Gua ganteng gini mirip Zyan Malik."
"Punya kaca kan? Kalo ga punya gua beliin yang paling gede. Lu tau ga ka? muka lu mirip popo anjir."
"Popo siapa? Artis Korea?"
Sky menahan tawanya "Iya artis Korea, ganteng banget tau ka. Mirip banget lu dah pokonya."
"Anjay gua mirip artis Korea. Yaudda sonoh ah keluar, bentar lagi gua turun."
Sky keluar dari kamar Antariksa sambil tertawa terbahak-bahak, melihat kakaknya yang sangat mudah di bohongi itu.
"Eh ko kek ada yang ngeganjel ya. Coba ah gua cari di gugel muka popo seganteng apa." Dengan penasaran Antariksa mencari nama popo di gugel, dan muncul lah lelaki botak dengan bulu mata anti badai nya tak lupa mulutnya yang seperti ikan lohan di balut dengan lipstik pink.
"SKYY GUE BUNUH LO SEKARANG JUGA. ADE JAHANAM." Antariksa berteriak dari kamar lalu berjalan menuju ruang makan untuk menghajar adik kurang ajarnya itu.
ANTARIKSA POV END
***
Antariksa sampai di ruang makan dengan seribu kekesalan nya "SKY SINI LO JANGAN NGUMPET DI BELAKANG DADDY."
"Daddy tolong Sky. Sky mau di makan popo hahahaha." Sky berlindung di belakang daddy nya.
"Ada apaan si ini yaampunnn, udah duduk di di kursi masing-masing diem. Kita makan malam dulu baru berantem lagi. Nanti daddy yang jadi wasit oke." Tegas sang Daddy
"Siap komandan." Ucap serentak Antariksa dan Sky.
Keluarga Alizon memulai makan malamnya dengan keadaan yang tenang. Earth, melihat ke arah sang putra yang hanya mengaduk-aduk makanannya.
"My boy, kamu kenapa itu makanan di aduk-aduk doang. What's wrong?" Tanya Earth
Mommy nya yang berada di samping Antariksa mengelus tangan Antariksa "Makanan nya ga enak sayang? Mau mommy buatin yang lain?"
"Ga dad ga ada apa-apa. Gausa mom Antariksa cuman mau mencampur bumbu-bumbu nya supaya makin jossss." Jawab Antariksa
"Mikirin pacarnya itu dad, mom." Celetuk Sky asal membuat Antariksa melirik sinis adiknya. Pasalnya, sekarang dia tidak ingin memberitahu kedua orangtuanya bahwa ia pacaran dan akan memberitahu nya nanti.
"Kamu punya pacar sayang?" Tanya Raini
"Boy, bener kamu punya pacar? Ko ga cerita sama Daddy."
"Ade jahanam, kenapa harus punya ade sejenis Sky." Umpat nya pelan hampir tidak terdengar.
"Antariksa, ko bengong." Ucap Earth
"Emmm i-iya dad, mom Antariksa punya pacar. Baru jadian kemarin malem, niatnya Antariksa mau ngasih tau nya nanti hehe."
"Wahhhh, bravo dugaan gua bener. Ko ada si kak cewe yang mau sama lu? Padahal lu kan mirip popo. Gua rasa cewe lu nerima karena kasian."
"Belum tau aja lu. Di sekolah tuh gua paling di kejar-kejar, banyak yang pengen jadian sama gua."
"Spik lu ya, coba tar gua main ke sekolah lu. Kalo lu boong beliin gua apa yang gua mau."
"Deal, kalo gua bener. Lu yang beliin gua apa yang gua mau." Antariksa mengulurkan tangannya.
"Oke, deal." Sky menerima jabatan tangan Antariksa.
Earth dan Raini yang melihat tingkah kedua anaknya itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Pacarnya ajak kesini dong, mommy mau kenalan. Nanti mommy ajak masak bareng, terus belanja bareng. Ih seru deh kek nya."
"Ga ah, nanti pacar Antariksa takut sama mommy. Mommy kan serem macam kak Ros, upsss." Antariksa menutup mulutnya.
"Ga dong, kalo di depan calon mantu mommy bakal berubah sesaat jadi peri baik." Ucap Raini membuat Earth, Antariksa dan Sky saling melirik.
"Udah udah, lanjutin makannya. Nanti kita ngobrol lagi." Ujar Earth
Mereka melanjutkan makannya sampai selesai. Kemudian mengobrol, setelah puas mengobrol mereka kembali ke kamarnya masing-masing untuk tidur.
Antariksa kembali merebahkan dirinya di kasur king size miliknya. Tiba-tiba handphone nya berdering, dia mengambil handphone nya melihat siapa yang menelpon, ternyata telpon itu dari sang kekasih. Dengan cepat ia langsung menerima telpon itu.
Antariksa and Aurora in calling
"Hallo, sayang. Maaf aku baru ngabarin, tadi handphone aku lowbate." Ucap Aurora di sebrang sana.
"Hufttt, aku kira ada apa-apa sama kamu. Lain kali kalo gitu lagi, hubungin aku pake handphone temen kamu ya."
"Iya maaf, tapi sekarang kamu jangan marah."
"Aku marah."
"Ihhh boo jangan marah, plisss."
"Boo? Aku suka panggilan itu. Oke aku ga jadi marah."
"Ih dasar, makasih boo. Lain kali aku ga gitu lagi, maafin aku udah bikin kamu khawatir."
"Emmm it's okay my queen. Oiya, udah makan malem?"
"Udah boo, kamu udah makan?"
"Udah cintaku. Yaudda sekarang kamu tidur ya, pasti kamu cape abis ngabisin duit hahaha."
"Ishhh boo~ tapi temenin bobo nya ya ya ya ya."
"Yes, as you wish honey."
"Yeayyy, oke boo. Aku mau bersih-bersih dulu, tungguin ya sayang jangan di matiin telfon nya."
"Heheh iya bawel. Ternyata cewe aku lebih bawel ya, manja lagi."
"Biarin wleee, terserah aku. Udah ah aku ma bersih-bersih dulu ga jadi-jadi ni."
"Hahah iya sayang sanah. Aku tungguin ni."
"Dadahh boo, muahhh."
"Dih kek mau ke Arab Saudi aja segala pamitan hehe, muahhh."
Setelah Aurora selesei bersih-bersih mereka melanjutkan obrolan random mereka sampai Aurora tertidur. Telpon mereka terus terhubung sampai jaringan yang memutuskan telpon mereka.
TBC🤟🏻
YOU ARE READING
Aurora : My Happiness
Novela JuvenilDia, Aurora wanitaku yang berhasil membuatku menjadi percaya kembali dengan cinta. Dia adalah sumber dari seluruh kebahagiaanku yang berhasil menjadikan ku mahkluk paling bahagia di planet ini. Dengan senyum nya yang menular, ya senyuman itu yang me...