Belum lama suasana kantin tenang, kini kembali ricuh karena kedatangan 5 primadona sekolah. Yaps, Aurora, Jane, Flora, Nicky dan Anna.
Kelima sahabat ini adalah 5 primadona sekolah, bagiamana tidak di sebut primadona sekolah.
Kelimanya memiliki paras yang cantik layaknya bidadari. Mereka yang melihatnya pasti akan terpesona pada kecantikan mereka ber lima.
***
Suasana seperti ini sudah tidak heran lagi baginya dan keempat sahabat gua. Dimana pun mereka berada pasti, mereka selalu jadi pusat perhatian dan membuat tempat itu menjadi ricuh.
Aurora yang bingung ingin duduk dimana karena seluruh meja sudah terisi "Mau duduk dimana guys, udah penuh semua ni." Tanya nya kepada keempat sahabatnya.
Sahabat-sahabatnya melihat satu persatu meja dan benar semua meja sudah terisi penuh oleh para murid.
"Eh ada bebeb gua tuh, gimana kalo kita gabung aja sama mereka. Daripada kita makan berdiri gini." Flores menunjuk meja yang berisi 5 orang laki-laki, salah satu mereka adalah kekasih dari Flores.
Memang kebetulan hanya meja itu yang masih cukup untuk menampung mereka ber 5.
"Ih ogah, yang ada mata gua sakit ngeliatin lu zinah." Ucap Jane malas
"Hih, bilang aja lu iri pengen zinah juga." Flores menjulurkan lidahnya kepada Jane.
Jane yang melihat itu memutar matanya malas. Karena memang Jane ingin sekali berbucin ria seperti sahabatnya itu. Tapi apa daya dia tak kunjung mendapatkan lelaki yang tepat.
"Ih udah jangan pada berantem, kalo lu merasa bakal jadi kambing conge. Tenang aja, lu ga sendiri kan ada gua, Aurora dan temannya si bucin." Anna menunjuk ke arah Jane sambil belaga seperti ibu-ibu yang memberikan nasehat kepada anaknya. Tumben dia ngerti apa pembahasan mereka.
"Tumben nyambung." Saut Nicky yang sedari tadi tengah asik membaca novel.
"Kalian kalo masih mau debat, mending gua balik ke kelas." Aurora memasang muka dinginnya.
Sebenarnya, sedari tadi dia menahan lapar dan sudah kesal dengan perdebatan tidak berguna itu.
Teman-temannya yang sudah paham ketika Aurora memasang wajah dinginnya itu segara bergegas menuju meja yang di tunjuk Flores.
Setelah sampai di meja tujuan mereka. Aurora melihat salah satu lelaki yang muaknya tidak asing baginya.
" Loh, itu kan si manusia ga punya hati yang tadi pagi gua temuin." Gumam nya dalam hati sambil melihat wajah lelaki itu dengan tatapan heran.
Flores yang sedari tadi ingin bertemu dengan sang kekasih, ia langsung menghampiri kekasihnya dan memeluknya dari belakang.
"Hai sayang, aku kangen banget sama kamu." Ucapnya kepada kekasihnya, kemudian yang dipeluk membalikkan badannya.
Ternyata yang memeluk dia tadi adalah sang pujaan hati. "Eh baby, ulululu aku juga kangen sini duduk di pangkuan aku. Eh ada temen-temen nya bebeb silahkan duduk jangan sungkan, masih kosong juga tuh."
Kekasih dari Flores menepuk paha nya, meminta sang kekasih duduk di pangkuan nya. Kemudian melihat ke arah sahabat-sahabat dari sang kekasih meminta nya untuk duduk.
Lalu, menunjuk ke arah kursi kosong yang berada di depan mereka dan di angguki keempat sahabat dari sang kekasih.Keempat nya duduk di bangku yang kosong terkecuali Flores si bucin akut, ia duduk di pangkuan sang kekasih. Dasar bucin tidak tau tempat.
***
Antariksa melihat sekilas ke arah si gadis cebol yang ternyata duduk di depannya.
(Jadi posisi duduknya berhadap-hadapan kecuali Flores : Aurora berhadapan dengan Antariksa, Jane dengan Louise, Anna dengan Aglo dan Nicky dengan Davide).
YOU ARE READING
Aurora : My Happiness
TienerfictieDia, Aurora wanitaku yang berhasil membuatku menjadi percaya kembali dengan cinta. Dia adalah sumber dari seluruh kebahagiaanku yang berhasil menjadikan ku mahkluk paling bahagia di planet ini. Dengan senyum nya yang menular, ya senyuman itu yang me...