Sehun diam menatap lekat wajah Yoojung yang masih terlelap dengan pikiran yang kembali teringat akan perkataan sepupunya Wendy yang bekerja sebagai seorang dokter kandungan yang mengatakan bahwa ada janin yang hidup di dalam perut Yoojung.
Yoojung hamil dan entah mengapa mendengar fakta itu berhasil membuat Sehun bahagia.
Ia mengelus lembut perut Yoojung menatapnya penuh sayang "Tenanglah sebelum kau lahir appa akan berhasil menikahi eommamu." Gumam Sehun pelan
Bibirnya menyunggingkan senyum manis mengecup bibir merah Yoojung dan ikut berbaring disamping kekasihnya menarik tubuh mungil itu kedalam pelukannya.
Perlahan Sehun mengikuti Yoojung menutup matanya namun sebelum itu ia kembali diganggu dengan suara deringan ponsel diatas nakas. Melirik sekilas itu bukan suara ponselnya melainkan milik Yoojung.
Meraih benda pipih milik kekasihnya itu Sehun mendengus saat melihat nama yang tertera dilayar ponsel itu. Jaehyun salah satu mantan Yoojung yang saat ini menghubungi kekasihnya. Dan pria yang tadi siang Yoojung cium bibirnya dikantin tadi.
Dengan kesal Sehun mengangkat panggilan itu sebelum berujar dengan dingin "Jangan ganggu calon istriku dan jangan telpon nomor ini lagi atau kau akan mendapatkan akibatnya."
Sehun mendengus mematikan panggilan itu secara sepihak dan langsung menghapus kontak Jaehyun. Tidak hanya pria itu Sehun juga menghapus semua nomor pria di ponsel Yoojung.
Sial, Sehun tidak tau jika Yoojung memiliki begitu banyak nomor pria di ponselnya bahkan setelah Sehun hitung itu hampir dua ratus orang atau lebih.
Sedangkan disisi lain Jaehyun yang kini berdiri tepat di depan apartemen Yoojung menatap lekat layar ponselnya yang telah menghitam. Entah mengapa setelah mendengar ancaman yang pria disebrang sana berikan untuknya membuat Jaehyun kesal.
Jujur saja ia belum pernah di perlakukan seperti ini. Mengancamnya? Bahkan selama ini tidak ada yang berani mengancam Jaehyun secara Jaehyun adalah pewaris tunggal Jung crop salah satu perusahaan terbesar di Korea.
Menggenggam ponselnya dengan kuat Jaehyun mendengus kesal "Sialan!"
•••
Yoojung mengerjabkan matanya beberapa kali lalu menghela nafas pelan. Ia melirik sebuah tangan yang memeluknya dengan erat lalu berbalik kesamping bibirnya tertarik keatas saat matanya bersinggungan dengan netra gelap Sehun yang kini menatapnya lekat.
Yoojung terdiam mengamati penampilan Sehun yang kini bertelanjang dada dengan rambut acak acakan dan entah mengapa terlihat begitu tampan. Yoojung heran bagaimana bisa ada manusia setampan Sehun di bumi. Ia yakin jika Sehun adalah malaikat yang kabur dari langit dan menyamar menjadi manusia karna ketampanan pria itu bukan sesuatu yang bisa diungkapkan dengan kata kata.
"Bagaimana tidurmu?"
"Nyenyak, kau?"
"Sangat nyenyak karna memelukmu." Ujar Sehun sembari menarik tubuh Yoojung mendekat padanya
Ia tersenyum saat melihat rona merah diwajah kekasihnya "Sayang?"
"Hm." Yoojung membalas pelukan Sehun membuat tubuh mereka semakin menempel dengan erat
Sehun mengelus lembut surai hitam Yoojung mengecup pelan surai kekasihnya "Ada yang ingin aku katakan padamu."
Yoojung mendonggak kembali menatap wajah tampan Sehun "Apa yang ingin kau katakan?"
"Tadi saat kau tidur aku menyuruh sepupuku Wendy untuk memeriksa keadaanmu dan ternyata kau-" Sehun menghentikan kalimatnya menatap dalam Yoojung membuat Yoojung yang ditatap seperti itu dilanda khawatir
"Aku kenapa? Apa aku memiliki penyakit berbahaya ditubuhku? Apa aku akan mati? Astaga aku tidak mau mati muda.. Aku masih mau menikah denganmu dulu." Ujar Yoojung cepat
Wanita itu semakin mengeratkan pelukannya pada Sehun dengan wajah yang ia tenggelamkan di dada bidang pria itu "Hiks.. Aku tidak mau mati muda bagaimana ini aku masih ingin menghabiskan waktuku bersamamu lebih lama lagi." Racaunya dengan isakan pelan
Sehun yang melihat itu tanpa sadar terkekeh pelan, astaga bahkan ia belum menyelesaikan kalimatnya dan Yoojung sudah bereaksi seperti ini.
"Sayang apa yang kau katakan hm? Kau tidak akan mati muda tenanglah."
"T-tapi kau tadi mengatakan kalau aku-"
"Aku bahkan belum menyelesaikan perkataanku." Potong Sehun membuat Yoojung terdiam
Sehun mengusap lembut surai Yoojung lalu mengecup singkat bibir ranum wanita itu. Tangan besar Sehun perlahan turun mengelus lembut perut Yoojung membuat wanita itu menyernyitkan dahinya bingung.
"Disini sudah ada kehidupan." Ujarnya lembut
Yoojung lagi dan lagi mengerutkan keningnya menatap Sehun dengan wajah cengonya "Hah? Maksudmu apa?"
Sehun tertawa kenapa Yoojung terlihat begitu menggemaskan sekarang membuat Sehun ingin meniduri wanita itu sekarang juga.
"Kau hamil Kim Yoojung, hamil anaknya Oh Sehun."
Yoojung yang mendengar itu seketika dibuat shock mulutnya terbuka dengan mata melebar menatap Sehun tidak percaya. Tunggu, apa tadi Yoojung tidak salah dengar jika Sehun mengatakan bahwa ia hamil.
"A-aku hamil?"
Sehun mengangguk menarik Yoojung kedalam pelukannya "Hm, kau hamil sayang sepupuku adalah dokter kandungan dan dia mengatakan padaku bahwa kau sedang hamil sekarang."
Yoojung masih mematung matanya mengerjab tidak percaya dengan ucapan Sehun. Apakah benar jika Yoojung hamil? Jika memang benar itu artinya dalam perut Yoojung akan ada bayi dan tidak lama lagi Yoojung akan menjadi seorang ibu?
Tanpa sadar air mata Yoojung turun wanita itu memeluk dengan erat tubuh Sehun. Entah mengapa ia merasa begitu bahagia mendengar jika saat ini ada sebuah nyawa yang tuhan titipkan di dalam perutnya.
"Sayang kau menangis?"
"Hiks.. Sehun kita akan memiliki anak."
Sehun tersenyum mengecup pelipis Yoojung lembut "Hm, dan aku akan menikahimu satu minggu lagi."
Sontak hal itu berhasil membuat Yoojung mendonggakkan wajahnya "Kenapa cepat sekali?!"
"Tentu saja cepat, aku ingin menjadikanmu menjadi milikku dengan segera. Lagipula kau sudah hamil sayang tidak mungkin aku menunda pernikahan kita." Ujarnya lagi
Sehun mengusap air mata Yoojung mengecup bibir Yoojung dengan lembut "Kau maukan menikah denganku?"
Yoojung mengangguk semangat "Aku mau."
Sehun tersenyum kembali memeluk tubuh mungil Yoojung dengan erat. Ia sudah mengabari ibunya tentang kehamilan Yoojung dan ia juga sudah menyuruh sang ibu untuk menyiapkan kebutuhan pernikahan mereka berdua.
"Aku mencintaimu Sehun." Bisik Yoojung
"Aku juga mencintaimu sayang." Balas Sehun mengecup lembut surai hitam Yoojung
Sedangkan disisi lain baik Tuan Oh maupun Tuan Kim saat ini sedang merayakan pesta besar besaran di halaman mewah mansion milik keluarga Oh setelah tadi mendapat kabar dari sang putra yang mengatakan bahwa calon menantunya sedang hamil dengan segera Tuan Oh menghubungi sahabatnya untuk segera mengunjungi mansionnya.
"Bukannya sudah kubilang walaupun kita memutuskan pertunangan mereka pada akhirnya Sehun dan Yoojung akan menikah." Ujar Tuan Oh menatap sahabatnya dengan wajah sumringah
Tuan Kim mengangguk semangat sambil menyesap wine ditangannya dengan pelan "Kau benar, dan aku sangat bahagia saat memikirkan bahwa sebentar lagi aku akan menjadi seorang kakek." Serunya lalu terkekeh pelan
"Kita akan segera mempunyai cucu. Dan sepertinya aku harus segera menyiapkan popok terbaik untuk calon cucuku nanti."
Tuan Kim terbahak mendengar penuturan sahabatnya namun tidak bisa dipungkiri ia juga menyetujui apa yang pria itu katakan "Ya sepertinya kita memang harus mengoleksi popok terbaik untuk cucu kita nanti."
Tuan Oh mengangguk semangat, mendengar bahwasanya ia akan menjadi seorang kakek membuatnya bahagia bukan main.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
HyperSex
FanfictionMature | 21+ "Bercinta denganku secara suka rela atau kuperkosa?" Harap bijak dalam memilih bacaan Written by : faqilalousa