VI. Move

1K 78 8
                                        

"Bagaimana bisa kau kecolongan seperti ini Kun-ssi? Sudah ku katakan awasi dia kemanapun dia pergi!" Kata seorang lelaki dengan penuh penegasan.

"m-maafkan saya tuan. Saya kalah cepat dengan Jaehyun. Mereka berlari ke arah bangunan yang sudah ditandai olehnya. Saya tidak bisa masuk ke area itu Tuan." Suara Kun bergetar.

"Benar! Kau sangat lamban! Bagaimana bisa aku memerintahkan orang lamban sepertimu! Kau telah mengecewakanku." Lelaki yang saat ini duduk di kursi singgasananya.

"M-maafkan saya Tuan. Ampuni saya." Kun saat ini bersujud pada lelaki itu. Ia sangat berharap nyawanya tidak akan menghilang di tangan Rajanya.

"Penjarakan dia di bawah tanah yang paling dalam." Perintah sang Raja.

Penthouse yang berada di daerah timur Korea kini begitu mencekam dengan erangan frustasi Johnny, sang Raja Clan Galeic.

"kamu akan tinggal di rumahku doyoung~aaa dan kamu tidak perlu berangkat ke kantor lagi." Doyoung terkejut mendengar ucapan lelaki yang saat ini berada disampingnya. Jaehyun tengah fokus mengemudikan mobil berwarna hitam glossy dengan kecepatan sedikit di atas normal.

"atas dasar apa aku harus tinggal di rumahmu? apakah aku dipecat?" tanya wanita kelinci itu sambil mempoutkan bibirnya karena kehilangan pekerjaan pertamanya.

"akan sangat berbahaya bagimu jika tinggal sendirian, apalagi rumahmu berada di pinggir kota." Jelas Jaehyun.

"K-kau sekarang sudah menjadi tanggung jawabku Doyie." tambah Jaehyun yang daun telinganya kini mulai memerah.

Mendengarkan penjelasan Jaehyun membuat Doyoung membuang muka ke arah sisi jalan. Ia sedang bingung dengan perasaannya saat ini. Apakah ia merasa senang atau merasa terhina dengan semua ini.

"Apakah aku akan di sandera? tapi aku tidak punya siapa-siapa, aku juga tidak memiliki banyak yang untuk membayar tebusan untuk diriku sendiri. Apakah aku akan dijual? apakah semua yang ia ceritakan semalam hanya sebuah tipuan?" Doyoung yang berkata dan hati kini mengarahkan pandangannya ke lelaki yang ada di sampingnya dengan penuh curiga.

"Percayalah padaku Doyie. Jangan berpikir yang aneh-aneh lagi." Jaehyun seolah mengerti isi pikiran Doyoung.

"Sejak kapan kamu memanggilku Doyie?" Tanya Doyoung yang kini penasaran. Tatapan yang awalnya penuh kecurigaan kini berubah drastis, sangat menggemaskan.

"aaaa~ itu aku mendengar Ten yang berteriak di depan kantor sebelum berangkat kesini, kamu tidak suka Doyie?" Goda Jaehyun yang kini menatap wanitanya dengan penuh kegemasan, mata mereka saling menatap satu sama lain. Ingin sekali Jaehyun mencubit pipinya.

Merasa digoda Doyoung segera mengalihkan pandangannya ke depan.

"Jangan bicara padaku! fokuslah mengemudi saja, kamu bisa menabrak hewan liar jika menatapku terus seperti itu." pipinya memerah dengan cepat.

"Arasseo Doyie!" Goda Jaehyun kedua kalinya. Jaehyun kini tidak menatap wanita kelinci itu lagi, dia fokus dengan kemudinya.

Perjalanan sangatlah lama, sampai Doyoung tertidur bahkan tidak terbangun ketika Jaehyun melakukan panggilan telepon dengan seseorang.

Mobil berwarna hitam itu sudah berhenti di depan sebuah penthouse yang berada di pusat kota Seoul. Melihat kelincinya tidak terganggu sama sekali membuat Jaehyun tidak tega membangunkannya.

"Tolong keluarkan barang-barang yang ada di bagasi lalu bawakan ke kamar saya." Perintah Jaehyun kepada seorang omega yang usianya mungkin sudah setengah abad.

FIND HER || JAEDO (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang