Bonchap❣

70 10 2
                                    

Setelah bersalaman dengan seluruh tamu undangan yang memang tidak terlalu banyak, Ardan serta Sena menghampiri meja yang disana ada Jissa, Yuda dan Kania. Sebelumnya Sena mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

Sena duduk diantara Jissa dan Kania. "Kak, makasih ya lo udah bantuin nyiapin acara pernikahan gue sama Ardan. Cuma punya punya waktu seminggu, hasilnya maksimal banget," ucap Sena penuh rasa haru.

Iya benar apa yang dikatakan oleh Sena. Ardan meminta waktu untuk mempersiapkan pernikahan mereka selama tujuh hari dan itu semua ada campur tangan Jissa. Sena hanya boleh memilih model gaun saja, karena Ardan tidak ingin Sena kelelahan.

Tamu undangan juga tidak terlalu banyak, hanya keluarga inti dan karyawan ARJ Design dari seluruh cabang itupun tidak semuanya dapat hadir termasuk Jeffyn.

Jeffyn memilih untuk tidak hadir, ia berlibur sejenak untuk menenangkan hati dan pikirannya. Namun, Jeffyn tetap memberikan hadiah juga ucapan untuk Sena serta Ardan.

"Karena pernikahan ini juga lo jadi gagal nonton konser EXO di Jepang Kak," tambah Sena lagi.

"Ck, apaan si kok ngomongnya gitu Sen. Se suka-sukanya gue sama EXO, dunia nyata tetap yang utama. Lo itu adek gue, pernikahan lo lebih penting dari konser. Lagian bukan gagal, emang belom waktunya aja gue ketemu mereka. Ntar juga ada konser lagi di Korea." Jissa berujar sambil merangkul lengan Sena. Kemudian Sena menyerahkan masing-masing amplop untuk Jissa dan Kania.

"Apaan nih Kak?" Tanya Kania.

"Udah buka aja," jawab Ardan.

Mulut Jissa menganga tak percaya, kedua matanya pun sudah membola tatkala melihat isi dari amplop yang diberikan Sena tadi.

"Aaaaa, ayang Xiumin akhirnya kita ketemu." Jissa berteriak kegirangan sampai reflek berdiri. Karena jadi pusat perhatian ia pun duduk kembali. "Sena, kok lo bisa dapet tiket konsernya?"

"Gue sama Ardan war tiket demi kalian," jawab Sena dengan rasa bangga. Pasalnya membeli tiket konser cukuplah sulit, tapi dewi fortuna sedang berpihak padanya.

"Kakak sayang makasih ya, chuuu." Kania merangkul lengan Ardan bahkan ingin menciumnya, tapi Ardan segera menghindar.
"Eh tapi Kak, ini kenapa cuma tiket konser deh. Tiket pesawat sama sewa Hotel nggak sekalian?"

"Ngelunjak kamu, sana beli sendiri." Ardan berdecak kesal. Atensi lain hanya terkekeh memperhatikan interaksi kakak adik tersebut.

"Oke nggak apa-apa. Ntar pulang dari konser aku bobonya di emperan toko aja. Trus siapa tau Chanyeol lewat, nggak tega lihat aku akhirnya dia ngajak aku ke apartmen dia. Happy ending deh."

"Udah kejauhan halu kamu, jangan lupa waras. Mana mau juga si Canyul sama elap dapur," cibir Ardan.

"Chanyeol Kak bukan Canyul. Lagian masa cantik mirip member Aespa gini dibilang elap dapur huh." Kania protes tak terima atas ledekan sang Kakak.

"Udah hey udah." Sena menengahi sambil terkekeh. "Ngomong-ngomong Bang Yud, Yuqi kemana?"

"Katanya si ke toilet. Paling lagi mepetin si Dewo," jawab Yuda.

"Dewo yang pernah conf--" Belum selesai bertanya Jissa lalu terkekeh. "Hehe lupa Sena sekarang udah ada pawang resminya nggak boleh ngomong sembarangan."

"Mau ngomong sembarangan yang penting Sena cintanya sama gue Jiss," sahut Ardan.

"Iya deh si paling dicinta." Cibiran Kania hanya dibalas tatapan tajam oleh Ardan.

"Takoyakiiiii!" Suara Yuqi terdengar nyaring sambil berlari kecil kearah meja Ardan serta yang lainnya.
"Balikin duit gue!" Yuqi menengadahkan tangannya kearah Yuda.

Yuda mengernyitkan dahi. "Duit apaan Qi?"

"Duit traktiran gue selama ini. Duit cilok bakso, somay, es doger, ketoprak, starbak pokoknya semuanya balikin."

"Atas dasar apa lo pinta lagi?"

"Lo tuh bisa-bisanya bohongin gue. Tadi malem gue ketemu mantan gue yang mobilnya pernah lo tonjok sampe penyok. Dia bilang lo Bossnya dia. Lo ternyata pengusaha yang pura-pura jadi anak kostsan kere. Balikin duit gue cepet!"

"Qi itu tandanya lo harus berbaik hati sama siapa aja. Jangan milih temen yang kere doang yang ditraktir. Nggak boleh udah ngasih trus dipinta lagi, ntar borok sikut." Yuda mempertahankan pendapatnya, yang lain hanya menyimak sambil menahan tawa.

"Oke kalau gitu lo harus penuhin permintaan gue."

"Apaan lagi?"

Yuqi memainkan kedua jari telunjuknya sejenak. "Kenalin gue sama cowok pengusaha yang ganteng dong bang Yud. Ya ya ya."

"Oo itu si gampang." Yuda kemudian berdiri.
Yang lain tampak heran. "Disini juga ada Qi."

"Siapa-siapa?" Yuqi tampak antusias.

"Jack, Jackson! Yuqi nanyain lo nih."

"ANJIR YUDA, MATI AJA LO TENGGELEM DI EMPANG!" Yuqi mengeram kesal kemudian segera pergi dari sana.

Seluruh atensi tertawa melihat kepanikan Yuqi yang langsung berlari entah kemana. Perihal sendawanya yang Yuda katakan seperti suara bab* masih menjadi alasan Yuqi untuk tidak menerima segala afeksi dari Jackson. Gadis itu malu, tapi siapa sangka di depan sana Jackson berjalan santai ke arah Yuqi berlari. Sepertinya Kepala Kantor ARJ Design cabang Bogor itu mulai serius memperjuangkan cintanya.


Selanjutnya ada bonchap terakhir 🥰

Karena Kamu | (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang