33.

56K 3.7K 46
                                    

Hai

jangan lupa vote dan komen ya luvvv <3

Happy reading <3

Siang itu Evelyn sedang memasak ditemani Valerie. Ia tiba-tiba saja ingin ibu mertuanya itu membagikan resep dan ilmunya.

Valerie dengan senang hati mengajarkan Evelyn. Ia memberikan kursus singkat kepada Evelyn siang itu. Valerie terlihat bersemangat ketika Evelyn terus bertanya seputar masakannya.

Ketika Evelyn sedang memotong kiwi untuk pie buah yang mereka buat, tiba-tiba kedatangan Moses yang memanggilnya membuat Evelyn menghentikan aktivitasnya.

Bocah laki-laki itu kini memeluk Evelyn. "Ayo main bareng Moses, Onty."

"Yah, nggak ada lagi yang sayang sama Oma." Valerie menyeletuk setelah melihat Moses lebih mengutamakan Evelyn dibanding dirinya.

Moses menggaruk kepalanya lalu memeluk wanita itu. "Moses sayang Oma, kok." Bocah laki-laki itu ikut mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya.

"Lagi masak apa nih?" tanya Agatha yang datang dari arah ruang keluarga.

"Oh ini Kak, aku minta diajarin sama mama buat bikin kue."

Agatha mengangguk lalu mencuci tangannya. Ibunya Moses itu mengambil potongan buah dan memakannya.

"Moses mau?" tanya Evelyn karena bocah laki-laki itu menatap ibunya yang lahap memakan buah.

Moses langsung menutup mulutnya. "Nggak suka buah."

Valerie dan Evelyn kembali melanjutkan kegiatan mereka. Dibantu oleh Agatha, pie buah itu diselesaikan dalam waktu lebih singkat.

Evelyn mencobanya dan bibirnya melengkung indah. "Enak, Ma."

Agatha memperhatikan Evelyn yang terus mencomot kue itu. Wanita itu mengernyitkan dahinya karena ia tidak biasa melihat Evelyn makan selahap itu.

"Lagi hamil, biasalah," kata Valerie, menjawab kebingungan Agatha.

Agatha membulatkan matanya lalu memeluk Evelyn. "Dek, kamu nggak bilang-bilang kalau lagi hamil. Udah berapa bulan ini?" tanya Agatha sambil menyentuh perut Evelyn.

Evelyn menelan makanannya terlebih dahulu lalu menjawab pertanyaan kakak iparnya itu. "Baru dua bulan, Kak."

"Wah, senangnya bakal punya keponakan lagi." Agatha turut berbahagia. "Moses, Aunty Evelyn mau punya baby, adek Moses nantinya."

Bocah laki-laki yang duduk sambil memainkan ponsel ibunya itu segera menghampiri ibu dan tantenya.

"Di dalam sini, masih kecil sekali." Evelyn mengarahkan tangan Moses menyentuh perutnya.

Mata bocah itu langsung berbinar. Ia mengelus-elus perut Evelyn lalu menciumnya.

"Adik bayi cepat keluar, biar bisa main sama Kakak."

***

Kedatangan Agatha ke rumah ibunya dikarenakan ia sedang memliki waktu luang sedang Moses merindukan Evelyn dan Omanya. 

Moses sudah tertidur lelap setelah perutnya terisi dengan masakan Omanya yang memang sengaja dibuatkan untuk bocah laki-laki itu. 

"Dek, temani kakak ke salon, yuk?" ajak Agatha.

Evelyn yang sedang memakan rujak mangga menoleh ke arah Agatha. Ia meletakkan wadah persegi itu. "Aku izin Mas Sean dulu, ya Kak."

Agatha mengangguk bersamaan dengan senyum tipisnya. Wanita itu memerhatikan Evelyn yang berbicara dengan Sean lewat handphone.

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang