Sesuai janjinya, Reygan benar-benar menjemput Ran. Awalnya Ran canggung, karena wajah Reygan yang nampak datar tanpa ekspresi membuat Ran berfikir kalau Reygan yang menjemputnya ini bukan Reygan yang kemarin.
"Udah sarapan?" Tanya Reygan di perjalanan menuju Kampus. Ran tidak menjawab karena tidak mendengar nya. Hembusan angin serta helm full face membuat pendengaran Ran sedikit bermasalah.
"Ck!" Reygan melajukan motornya dengan kecepatan lebih tinggi. Ran sama sekali tidak berniat untuk berpegang pada pinggang Reygan. Ran berpegangan di kedua kakinya menahan agar dirinya tidak terjatuh ke Punggung Reygan.
Reygan melepas kaca Helmnya. "Peluk gua." Ucapnya. Ran sedikit terkejut dengan perkataan Reygan.
"Ran! Peluk gua!" Tegas Reygan. Ran tetap tidak merespon atau melakukan apa yang di suruh Reygan. Kesal, Reygan pun menarik paksa tangan Ran. Menuntun dengan tangan kirinya agar berpegangan pada pinggangnya atau mungkin lebih tepatnya memeluk tubuh Reygan.
"Harus gini?"
"Biar penyamaran kita berhasil." Ran tak menggubris perkataan Reygan. Ia pun terpaksa untuk memeluk tubuh Reygan.
***
Sesampainya di area parkir kampus, banyak sekali tatapan aneh dari mahasiswa lain yang melintasi mereka.
Reygan membukakan helm ran dan merapihkan rambut Ran yang berantakan. Hal itu membuat para mahasiswi teriak histeris. Perlu di catat, Reygan beserta anggota Street Boy lain nya itu terkenal di kampus maupun di luar kampus.
Ran meneguk saliva nya karena canggung dan tidak pernah di posisi seperti sekarang yang di tatap tajam oleh banyak orang.
"Aduh pak bos pagi-pagi udah bucin mentang-mentang udah publik." Ledek Velo yang entah datang dari mana. Kemudian anggota Street Boy pun datang secara bergantian dengan motornya.
"Motor lo kemana?" Tanya Reygan. Sadar karena Velo tidak datang dengan motor kesayangannya seperti anggota yang lain.
"Bengkel, semalem gua balapan. Menang sih cuma si ubed jadi sakit." Reygan tidak melanjutkan pembahasan karena Anggota yang lain menghampiri mereka.
"Pajak jadian nya dong bang." Raffa sudah menodongkan tangan nya ke arah Reygan berharap di berikan uang namun hanya dapat tatapan dingin dari Reygan.
"Nih buat lo." Hendry memberikan uang lima ribu ke tangan Raffa.
"Apaan ini mah muat buat beli teajus doang."
"Bersyukur jadi orang." Chandra mengambil uang berwarna Orange dari tangan Raffa kemudian dimasukan ke dalam sakunya. "Mayan buat jajan Ucup." Jawab Chandra saat tau tatapan Raffa yang sudah kesal.
"Gua Ren." Ren berinisiatif untuk memperkenalkan diri karena mereka belum mengenal satu sana lain.
Ran hendak menerima jabatan tangan Ren namun Reygan yang berada di tengah antara keduanya menarik tangan Ran agar tidak berjabat tangan dengan teman nya.
"Wuih posesif sekali ya bunda." Ujar Velo dengan Heboh.
"Di jaga terus bang, soalnya Bang Ren sama Bang Hen kan cakep."
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGARAN - END
General Fiction⚠ DILARANG BACA UNTUK KAMU YANG TIDAK SUKA KEKERASAN ⚠ Mari menghargai penulis dengan memencet logo bintang kalau kamu suka dengan ceritanya. Niatnya cuma mau taruhan buat benerin motor, malah taruhan dengan fisik dan batin.