Arga, lelaki itu perlahan membuka matanya menetralkan cahaya yang masuk ke dalam pupil matanya. Tangan yang di baluti kain putih serta selang.
Berusaha mengangkat kepalanya melihat sekeliling ternyata Zero, Luza, Serta Aviar sedang tertidur pulas di sofa. Arga mengingat apa yang terjadi sebelum dirinya berada di rumah sakit.
"Mau ngajak balapan lagi?" Tanya Arga ketika melihat Reygan baru saja datang dengan motornya. Reygan melepaskan helm nya dan segera meninju wajah tak berdosa itu.
"Apa-apaan Lo bangsat?!" Teriak Arga yang tubuhnya sudah tersungkur ke bawah. Memegangi pipinya yang sangat sakit itu.
Reygan menindih tubuh Arga. Tangan kekar itu Reygan layangkan ke atas kemudian meninju dengan kuat wajah lawan di bawahnya. Tangan kekar itu tidak memberi kesempatan buat Arga berbicara. Reygan terus memukulinya tanpa ampun, urat-urat tangan nya pun terlihat.
Merasa sudah puas dengan wajah Arga, Reygan mengambil kaca yang ada di dekat mereka. Menggoreskan ke telapak tangan Arga seperti yang di lakukan ke Ran.
"Agh! Bangsat!" Erang Arga kesakitan. Reygan berdiri dan menginjak tubuh itu. Menekan bidang dadanya hingga Arga teriak kembali karena kesakitan.
Dengan sisa tenaga tangan arga pun berusaha untuk menepis kaki Reygan. Namun Reygan mencengkram tangannya dan sekali lagi meninju wajah Arga hingga akhirnya mata sipit itu tertutup.
"Lo udah sadar?" Arga terkejut melihat Zero yang sudah berdiri di samping bangkar. Matanya pun beralih ke tangan nya yang terinfus.
"Gua udah tau kenapa lo bisa gini."
"Gua aja gatau kenapa, kok lo bisa tau?"
"Anggota lo, bully anak Trisakti. Ceweknya Reygan." Arga terdiam. Mengingat ia pernah menyuruh anggotanya untuk menyerang pacarnya Reygan yang telah mengganggu dirinya saat malam itu.
"Oh gua inget."
"Ceweknya Reygan, Adek gua." Arga sontak melihat ke arah Zero yang sudah menatapnya dengan dingin. "Gua agak kecewa sama Lo. Seharusnya lo ga gegabah gini. Lo harus liat dia cewek atau cowok yang pantas lo bully. Alesan lo suruh anggota lo buat celakai Ceweknya Reygan apa?" Sambung Zero.
"Dia ikut campur. Gua sama Reygan adu jotos tapi adek lo itu tiba-tiba datang dan nyuruh bubar. Gua ga terima, karena saat itu gua kesel banget sama Reygan karena kalah balapan."
"Lo kekanakan banget Ar, Seharusnya kalo lo kalah akui kalah bukan nya ga terima dan adu jotos."
"Sorry soal adek Lo."
"Gua ga marah, tapi gua kecewa sama lo. Lo harus minta maaf ke adek gua dan Reygan."
Arga membuang wajahnya ke arah lain, dirinya enggan melihat wajah kecewa Zero. Zero hanya menepuk-nepuk pundak Arga setelahnya ia keluar dari ruangan berAc meninggalkan kedua orang yang tengah tertidur pulas.
***
"Masalah lo apa sih sama Zero? Perasaan setiap ketemu ribut mulu bawaannya." Ujar Velo masih dengan mata yang menatap televisi serta tangan nya yang bergerak menekan tombol-tombol kecil.
Velo dan Chandra sedang bermain PlayStation di markas mereka.
Anggota Street Boy berkumpul di markas, mereka ingin tau sebenarnya apa perseteruan antara Reygan dan Zero. Dan apa yang di lakukan Reygan pada Arga? Bukannya justru Arga yang bikin Reygan celaka sampai masuk rumah sakit?
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGARAN - END
General Fiction⚠ DILARANG BACA UNTUK KAMU YANG TIDAK SUKA KEKERASAN ⚠ Mari menghargai penulis dengan memencet logo bintang kalau kamu suka dengan ceritanya. Niatnya cuma mau taruhan buat benerin motor, malah taruhan dengan fisik dan batin.