Lagi

412 67 6
                                    

Ran menuruni tangga rooftop dengan perlahan. Kepalanya mendadak pening bukan kah tadi Reygan hanya mencekiknya? kenapa akibatnya menjadi pusing?

Berpegangan dengan besi pada tangga, sesekali ia hampir terjatuh karena tidak kuat menahan beban tubuhnya.

"Ran!" Saat sampai lantai Ran menoleh ke belakang ketika ada yang memanggilnya.

Ren pun segera berlari ketika Ran melihatnya.

"Lo tadi ketemu Reygan? tadi sih pamit mau ketemu lo tapi sampe sekarang ga balik-balik." Ren menjelaskan pada Ran. Kala itu Ran hanya mengangguk. Wajahnya berkeringat membuat Ren heran.

"Lo lagi sakit?" Dan yang Ren dapat kan hanya gelengan kepala. Ren tak percaya pasalnya wajah Ran mengeluarkan banyak keringat. Saat melihat leher Ren sontak menatap Ran dengan cepat.

"Lo mau bunuh diri? Lo abis gantung diri?" Ran memejamkan matanya, apa sekecil itu otak Ren.

"Gak! minggir." Ran mendorong tubuh Ren yang menghalangi nya.

"Mau ke UKS?" Ran tak menjawab ia pergi begitu saja.

Ren menatap punggung gadis yang baru saja berbicara dengannya. Ren harap pacar temannya itu baik-baik saja.

Berjalan kembali dengan kawan arah, bermaksud kembali pada teman-temannya yang sudah berkumpul di kantin.

Saat sampai sana ternyata Reygan sudah bergabung dengan yang lain meski lelaki itu hanya memainkan ponselnya tanpa ikut tertawa ketika Velo melakukan hal konyol.

Ren duduk di samping Reygan, menatap tanpa mengatakan apapun membuat Reygan menoleh ke samping.

"Kenapa?" tanya Reygan yang kembali fokus pada layar ponselnya.

"Lo kemana?"

"Ketemu Ran."

"Tadi gua ketemu dia, dia pucet banget." Yang lain pun berhenti tertawa. Memperhatikan Ren yang sedang berbincang dengan Reygan.

"Terus?" Tanya Reygan yang benar-benar tidak lepas pandangan dari layar ponsel.

"Ada kemerahan di lehernya, dia mau bunuh diri?"

"Wow! kalo Ran mau bunuh diri kayaknya ga mungkin. Tuh anak ga sealay itu buat ngelakuin hal gila." Celetuk Velo.

"Bisa aja, lo tau istilah diam-diam menghanyutkan?" Tanya Hendry balik.

"Ran diam-diam mau bunuh diri?" Tanya Chandra pada Hendry. Hendry menganggukkan kepalanya seraya memejamkan mata.

"Kalo kata gua bener bang velo. Ran ga sealay itu buat bunuh diri kalo ada masalah." Velo merangkul Raffa yang berada di sampingnya.

"Tau apa lo tentang cewek gua?" Raffa langsung menjauhkan diri dari Reygan.

"Lo abis ketemu dia kan?" Tanya Ren agar topik yang akan mereka bahas tidak kemana-mana.

"Terus lo nyalahin gua karena Ran mau bunuh diri?" Ren menekuk kan alis nya.

"Gua ga bahas itu." Reygan langsung menelan salivanya kemudian kembali fokus dengan layar ponsel.

REYGARAN - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang