Dendam

284 28 6
                                    

Reygan mengendarai motornya dengan kecepatan penuh, ia harus mengejar Arga. Teman-teman yang lain pun tertinggal jauh di belakang. Arga menggunakan mobilnya untuk membawa Ran.

Arga tak menyadari bahwa ada beberapa motor yang membuntutinya hingga ke lokasi dimana ia harus membawa Ran. Menyuruh orang-orang nya membawa Ran masuk kedalam sebuah gedung dan Dirinya merogoh saku celana mengambil ponsel miliknya.

Mengetik sesuatu di layar ponsel kemudian berjalan menyusul orang-orang yang membawa Ran tadi.

Reygan sampai di tempat dimana Arga membawa Ran. Ia melepaskan helm nya dan melemparkan ke sembarang arah.

Ia kenal tempat ini. Menatap gedung tua dan berlumut dari bawah hingga ke atas. Untuk apa Arga membawa Ran ke gedung kosong milik ayahnya?

Anak-anak Street Boy pun berdatangan. Mereka segera menghampiri Reygan yang termenung memandangi gedung tua di hadapan mereka.

"Lo semua jaga disini, lima belas menit gua ga balik telpon polisi dengan laporan penculikan. Ren memimpin." Setelah mengatakan itu Reygan pun masuk ke dalam gedung.

Berlari menyusul Ran ke dalam. Tidak mudah bagi Reygan karena ia harus mengendap-endap agar tidak ketahuan Arga.

Reygan berperang dengan pikirannya. Apa Arga dan Ayahnya saling kenal?

Hingga akhirnya Ran di baringkan ke atas kasur di tengah-tengah gedung tua ini. Bermodalkan Cahaya matahari untuk menerangi ruangan ini.

"Baru saja saya ingin mengabari kamu bahwa anak samuel yang kita cari itu ada di Universitas kita." Alis Reygan mengkerut saat mendengar suara yang ia kenal. Dari sisi ruangan yang gelap Juno berjalan, wajahnya sangat tenang saat menghampiri Ran yang tengah terbaring.

"Bagaimana bisa kamu menemukannya?" Arga tersenyum miring.

"Dia sendiri yang mengatakan bahwa dia anaknya Samuel." Juno menepuk-nepuk pundak Arga kemudian mengelus rambutnya.

Reygan mengepalkan tangannya. Ia sebagai anak kandungnya tidak pernah mendapatkan perilaku lembut dari Juno. Perasaan iri itu datang namun segera Reygan mengesampingkan ketika Juno mengusap wajah Ran yang tak sadarkan diri.

"Rani, anak kamu cantik sekali. Sama sepertimu namun sikapnya menyebalkan seperti Samuel."

"Arga, apa kamu memastikan bahwa tidak ada orang yang mengikutimu?" Arga menoleh ke sekeliling dimana hanya ada dia, juno, dan dua orang suruhan juno untuk menjemputnya tadi.

"Ya saya yakin pak."

"Lalu bisa kamu jelaskan siapa dia?"

Dor!

Reygan terpental menghindari tembakan pistol dari Juno. Keluar dari tempat persembunyiannya yang mengakibatkan dirinya ketahuan oleh orang-orang disana.

"Sudah saya duga, kamu tidak akan semudah itu membawa gadis ini tanpa orang yang mengikutimu." Arga menghela nafasnya. Ia memejamkan mata seharusnya ia lebih berhati-hati lagi.

"Apa yang ayah lakukan?" Juno menjauh dari Ran. Memasukkan tangan nya kedalam saku celana kemudian berjalan menghampiri Reygan.

Berdiri sejauh lima langkah dengan Reygan menatap sang bungsu dengan alis terangkat. Menghela nafasnya kemudian menoleh ke belakang dimana Arga sudah membuang arah pandangan ke sembarang arah agar tidak bertatapan dengan Juno.

Kembali menatap Reygan.

"Seharusnya saya yang bertanya, apa yang kamu lakukan disini?"

"Aku mengikuti Arga karena dia telah menculik Ran."

REYGARAN - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang