"Lo keluarga pak sam?" Ran menatap Reygan sembari tersenyum. Alis Reygan terangkat tidak mengerti dari reaksi Ran.
"Menurut lo?"
"Kenapa lo bilang di depan Pak Juno tadi? kenapa ga ngasih tau gua dulu?" Ran tertawa pelan kemudian melangkahkan satu langkah ke depan.
"Pertama, Gua sengaja sembunyiin identitas gua karena gua bener-bener mau lupa dengan masalah keluarga Demario dan Samuel." Reygan menelan saliva nya.
"Kedua, Gua sengaja. Gua tau lo ga bakal ngelepasin gua dengan alasan apapun maka dari itu gua mengungkapkan identitas gua yang harusnya gua sembunyikan dari keluarga lo." Reygan menoleh ke arah samping kemudian menghela nafasnya. Kedua tangannya di pinggang. Menoleh kembali ke arah Ran yang ada di hadapan nya.
"Gua bener-bener mau lepas dari lo Reygan. Gua juga gamau terus ingat masalah keluarga Demario dan keluarga Samuel. Gua mau hidup damai tanpa ada problem tapi sialnya gua ketemu lo yang egois."
"Gua mau ini selesai, gua udah ikutin rencana lo buat kenalan sama keluarga lo. Gua ga peduli mau di batalin perjodohannya atau lanjut perjodohannya. Itu bukan tugas gua."
"Gua suka sama lo." Seketika hujan pun turun membasahi kedua nya. Namun keduanya tidak memperdulikan hujan yang membasahi tubuh mereka.
Ran menahan nafasnya selama dua detik. Ada rasa tak percaya atas pengakuan Reygan. Ran tidak pernah berfikir bahwa Reygan menyukainya.
Ran beranggapan semua perlakuan baik Reygan hanyalah sandiwara. Tapi Hari ini ia sangat terkejut dengan apa yang barusan ia dengar.
"Terus?" Mata Reygan membulat. Memegangi bahu Ran dengan lembut menatap kedua mata Ran.
"Lo ga suka sama gua?"
"Kalaupun gua suka sama lo, kita ga bisa bersama Reygan." Reygan terdiam mengingat masalah yang terjadi antara Keluarga Demario dan Samuel.
"Gua juga suka sama lo, tapi maaf kita bertemu dan saling kenal aja ini udah salah."
"Lupakan gua, anggap gua sama lo itu ga saling kenal. Terimakasih dan Maaf." Ran berpaling dari Reygan.
'Grep!'
"Jangan tinggalin gua." Reygan memeluk Ran dari belakang. Tangannya melingkar di pinggang Ran.
"Gapapa lo cekik, pukul, atau jambak gua Rey. Luapkan semua kekesalan lo selama ini tapi setelah nya plis izinkan gua pergi dari kehidupan lo." Ran berusaha melepaskan tangan Reygan yang ada pinggang nya. Bukannya melonggarkan justru Reygan mengeratkan pelukan nya.
"Ran Please!" Reygan menaruh wajahnya di cekukan leher Ran. Ran memiringkan kepalanya sedikit.
Hujan semakin deras beserta kilat dan petir bermunculan. Ran dapat merasakan air yang sedikit hangat di lehernya. Kemudian suara isakan terdengar di telinga Ran.
Reygan menangis dalam pelukan Ran.
Entah apa yang di takutkan Reygan hingga tidak bisa melepaskan Ran. Bukankah lebih baik Orang bermarga Demario itu menjauh dari orang bermarga Samuel?
"Jangan pergi, gua minta maaf atas perlakuan kasar gua ke lo." Ran menghela nafasnya. Ia sama sekali tidak keberatan prihal itu.
"Sorry Rey. Gua gamau merasakan penderitaan itu lagi. Sudah cukup semuanya udah selesai. Lo,gua,kita semuanya telah usai."
"Maafin gua Ran."
"Iya, maafin gua juga."
-
Plak!
Baru saja masuk ke rumahnya dengan keadaan basa kuyup, Reygan langsung mendapatkan tamparan dari Juno.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGARAN - END
Художественная проза⚠ DILARANG BACA UNTUK KAMU YANG TIDAK SUKA KEKERASAN ⚠ Mari menghargai penulis dengan memencet logo bintang kalau kamu suka dengan ceritanya. Niatnya cuma mau taruhan buat benerin motor, malah taruhan dengan fisik dan batin.