Aslan turun dari motor yang ditumpanginya. Ia memarkirkan motor itu dipinggir jalan yang sepi. Kemudian ia bersembunyi di balik tembok. Seorang pria yang kebetulan lewat, melihat sebuah motor terparkir lengkap dengan kuncinya. Pria itu pun membawa motornya pergi. Aslan tersenyum. Fikirnya, polisi akan kebingungan mencarinya.
Aslan kemudian melihat kesekeliling. Ia melihat sebuah truk pengangkat barang sepertinya hendak pergi. Aslan pun mendekati truk itu lalu masuk kedalamnya. Truk pun mulai berjalan, Aslan aman berada didalamnya.
Truk itu berjalan kearah luar kota dan sepertinya akan masuk ke pedesaan. Setelah beberapa jam kemudian Aslan perlahan membuka terpal yang menutupi truk itu dan melihat keadaan diluar. Ia melihat kesekeliling dan tidak ada cctv yang terpasang disepanjang jalan yang tengah ia lewati. Ia pun kemudian meloncat dari truk itu.
Sementara Jack tengah sibuk bersama anak buahnya mencari Aslan. Ia mengerahkan puluhan anggota nya untuk mencari Aslan ke tempat-tempat yang mungkin Aslan datangi. Saat Jack hendak pergi kesuatu tempat, tiba-tiba ponsel nya bergetar. Seseorang menelfonnya.
"Ini Aku!" Ucap seseorang dengan suara beratnya yang menelfon Jack
"Aslan?" Tanya Jack
"Kita harus mengatur rencana! Aku tidak bisa terus menjadi buron!" Ucap Aslan
"Apa yang harus kulakukan?" Tanya Jack
"Datangi rumah sakit dimana Tristan dirawat. Kemudian ancam Leo. Bilang bahwa dia harus melepaskanku, atau Tristan akan kita bunuh!" Ucap Aslan
"Aku mengerti!. Tapi kau tau ruangan tempat tristan dirawat dijaga ketat oleh beberapa pengawal!" Ucap Jack
"Kerahkan puluhan anggota kita untuk menyergap tempat itu!" Ucap Aslan
"Kau yakin? Akan ada pertumpahan darah jika kau melakukan ini!" Ucap Jack
"Bukankah dari awal sudah terjadi pertumpahan darah?"
"Baiklah. Aku akan mengaturnya. Lalu kau dimana? Apa kau aman?" Tanya Jack
"Jangan khawatirkan aku!. Jalankan saja rencananya. Kuharap berhasil!" Ucap Aslan
"Baiklah!" Ucap Jack sambil menutup telfonnya.
Aslan berjalan disepanjang jalan yang dipenuhi pepohonan. Ia tidak yakin dirinya sedang ada dimana. Tapi sepertinya ia berada disebuah pedesaan. Kemudian ia melihat sebuah bengkel ditepi jalan. Seorang pria muda sedang tertidur diatas kursi rotan. Aslan mendekatinya namun pria itu terbangun Aslan pun terpaksa memukulnya dan membuatnya tak sadarkan diri. Aslan melihat kesekeliling bengkel itu. Kemudian ia menemukan alat yang bisa memotong borgol ditangannya. Setelah susah payah ia berhasil memotong borgol itu. Ia pun pergi dari sana. Berlari ke arah pegunungan.
Hari mulai gelap, dan Aslan malah terjebak masuk kedalam hutan. Padahal ia bisa saja menghubungi anak buahnya untuk menjemputnya. Tapi kenapa ia malah terus mencoba kabur?. Aslan terus berjalan memasuki hutan. Seolah tenaganya tak pernah habis. Namun ia terkejut karena tiba-tiba senter sinar polisi mulai memdekat kearahnya.
"Sial! Kenapa mereka bisa menemukanku!" Ucap Aslan mengumpat.
Kemudian tiba-tiba sebuah ledakan terjadi. Aslan menggunakan kesempatan itu untuk kabur. Ia berfikir yang membuat ledakan itu pasti orang yang membantunya. Tapi siapa? Ia bahkan tidak memberitahu anak buahnya dimana keberadaannya.
Aslan berlari menjauh dari gerombolan polisi yang tengah mencarinya. Tiba-tiba seseorang menarik tangannya.
"Guru?" Ucap Aslan. Rupanya Pak Ann lah yang membuat ledakan tadi untuk membuat para polisi kesulitan mencari Aslan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE GOES ON || Taehyung X Jeongyeon
ActionKisah seorang mafia yang tengah mencari kebenaran dibalik kematian ayahnya