PART 6

127 20 8
                                    

Aslan memandang wajah gadis itu. Dalam fikirannya, ia memuji betapa cantiknya gadis yang berada dihadapannya saat ini.
Tanpa sadar ia mendekatkan wajah tampannya ke wajah gadis itu dan gadis itu menyadarinya. Mata mereka bertemu. Mereka bertatapan lalu tiba-tiba ponsel milik Aslan bergetar. Seseorang menelfonnya

"Jangan lupa besok kau harus datang!" Ucap seseorang yang menelfon Aslan.

"Ya!" Jawab Aslan

"Jangan lupa bawa bunga juga! Aku akan menang besok!" Ucap Lana. Orang yang menelfon Aslan.

"Baiklah!" Aslan kemudian menutup telfonnya.

Keesokan harinya, Lana sudah berada di sebuah Aula.
Tertulis disebuah spanduk berukuran besar, TURNAMEN TARUNG MMA WANITA MUSIM KE 5.

Pertandingan akan segera dimulai. Namun matanya berkeliaran mencari sosok Aslan. Lalu Seseorang yang sedang duduk di kursi penonton melambaikan tangannya pada Lana.

"Kenapa hanya Jack yang datang?" Gumam Lana.

Sesaat sebelum pertandingan dimulai, Aslan tiba-tiba datang dari arah belakang. Lana terkejut sekaligus senang melihatnya datang. Kemudian Aslan memotivasi Lana dengan kata-kata yang berapi-api dan tak lupa juga dia menyuruh Lana untuk berdoa sebelum memasuki arena pertandingan.

"Baiklah, sekarang adalah kesempatan yang bagus untukmu. Orang yang kau lawan adalah Emily. Dia adalah petarung yang sudah memenangkan turnamen sebanyak 5x. Jika kau berhasil menang. Namamu akan dikenal di dunia MMA. Dan kau harus berhati-hati saat melawannya. Kau tau dia bukan lawan yang mudah. Oh ya, dan jangan lupakan teknik rahasia yang kuajarkan padamu, oke?”

"Baik pelatih!" Jawab Lana.

Kemudian dengan semangat yang berapi-api, Lana dengan percaya diri masuk ke dalam ring. Pada saat itulah dia berhadapan dengan Emily. Ia kaget setelah melihat Emily dari dekat karena lawannya itu memiliki tubuh yang lebih kekar dan tinggi darinya. Namun itu tidak membuat nyali Lana ciut. Kemudian dia pun memasang kuda-kuda dan siap bertarung!

Dengan mendekat kearah masing-masing, kedua petarung wanita itu mulai bersiap-siap untuk memukul. Lalu, Lana memulai serangan pertamanya dengan tinjuan kearah Emily, namun Emily dapat menangkis pukulan tersebut menggunakan tendangan kearah kaki Lana. Kemudian, Emily pun berkata,

“Pukulanmu itu terlalu lambat, tapi aku kagum denganmu. Karena jika aku tak menghindar. Mungkin di wajahku akan meninggalkan bekas luka dari pukulanmu!" Ucapnya

Mendengar perkataan Emily, Lana merasa senang karena Emily mengakui kemampuannya.

Kemudian pertarungan pun berlanjut. Lana cukup kewalahan melawan Emily. Ia tersungkur kelantai. Aslan dan Jack pun merasa khawatir. Namun Lana bangkit kembali. Seakan semangatnya tak pernah surut. Emily melayangkan tinju saat Lana hendak bersiap. Aslan yang menontonnya dikejauhan khawatir Lana tidak bisa mengatasinya. Namun, nampaknya keberuntungan ada di pihak Lana, karena dia dapat menangkis tinju dengan refleks. Dan kesempatan itu digunakan oleh Lana untuk mendaratkan pukulan ke wajah Emily. Pukulan itu mengenai pipi Emily dan akhirnya membuatnya mengeluarkan darah dari mulut.
Lana kemudian tersenyum. Tak menunda waktu kemudian Lana berlari kearah Emily dan menendangnya dengan keras. Emily pun tersungkur ke lantai dan tidak sanggup untuk berdiri.

"Tendangan itu... kau mengajarkan itu padanya?" Tanya Jack sambil berdecak kagum. Sementara Aslan hanya tersenyum puas dan bangga.

Kemudian dengan jatuhnya Emily, wasit pun mulai menghitung mundur dari 10. Karena Emily tak kunjung bangun, maka Lana dinyatakan sebagai pemenang turnamen musim ini.

Sorak sorai penonton terdengar sangat keras saat Lana ditetapkan sebagai pememang. Lana berteriak, ia sangat puas dengan kemenangannya. Ia melirik ke arah Aslan sambil tersenyum lebar. Aslan memberikan kedua jempolnya. Refleks Lana pun tertawa.

LIFE GOES ON || Taehyung X JeongyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang