30. Baby U Manja

18.9K 968 47
                                    

_____________

Iqfanny meminum susu ibu hamilnya pagi ini setelah selesai sarapan bersama Aqsa. Lalu bersiap untuk mengantar Aqsa ke depan pintu. Suaminya pagi ini ada satgas gabungan bersama Polri untuk vaksinasi ke desa-desa. Tugas ini dilakukan sampai seminggu ke depan, suaminya akan sangat sibuk diluar Bataliyon.

"Nanti kalau sempat Mas hubungi ya." Ucap Aqsa sebelum berangkat.

"Iya Mas, hati-hati. Jangan lupa sholat." Jawab Iqfanny.

"Insya Allah selalu tiap waktu. Mas berangkat ya. Assalamu'alaikum." Salam Aqsa menyodorkan tangannya untuk di salimi Iqfanny.

"Wa'alaikumsalam." Jawab Iqfanny.

Setelah Iqfanny salim padanya, Aqsa bergegas menaiki motornya dan berlalu dari rumah dinasnya untuk bekerja. Hari-harinya untuk seminggu ke depan akan sibuk dan mungkin tidak begitu memperhatikan istrinya dirumah. Namun ia berharap, istrinya memaklumi dan bisa bersabar dengan keadaannya yang tengah sibuk bekerja ini.

Semenjak hamil, ia di ringankan pekerjaannya dalam organisasi Persit. Dispensasi untuk ibu Persit yang sedang hamil, supaya tak terlalu lelah dan banyak pikiran. Takutnya malah mempengaruhi kondisi janin yang di kandung.

Iqfanny melakukan rutinitas biasanya. Memasak, menyapu rumah dan halaman. Hanya saja, ia tak diperbolehkan untuk mencuci pakaian. Aqsa melarangnya dengan tegas. Dan ia yang mengambil alih pekerjaan itu.

"Kamu lagi hamil, jangan kerja yang berat-berat. Masih hamil muda dan juga kehamilan pertama. Mas nggak mau terjadi apa-apa sama kamu dan Baby U." Ucap Aqsa kala Iqfanny ngotot ingin mencuci pakaian.

"Papa A perhatian banget sama Mama I dan Baby U." Celetuk Iqfanny dengan malu-malu.

"Harus dong, Mama I dan Baby U itu kesayangannya Papa A." Jawab Aqsa kemudian tersenyum tulus.

Mengingat betapa Aqsa menjaganya saat ini, membuat Iqfanny berbunga-bunga. Rasanya tidak sabar untuk kepulangan suaminya. Ingin cepat-cepat disayang-sayang dan dimanja-manja.

Iqfanny yakin, jika saat ini suaminya tengah sibuk. Itu sebabnya ia tak akan menelepon sang suami. Takutnya suaminya malah dimarahi atasan karena sibuk bertelepon ria dengan sang istri. Jadi pilihan Iqfanny jatuh pada pesan. Iya, meski pun Aqsa tidak segera membalasnya karena sibuk, tetapi suaminya itu akan membalasnya saat sempat dan senggang.

Mas, kapan pulang? Baru jam segini, tapi Iqfa udah kangen. Hehe🤭
10.12✓

Hanya centang satu. Baiklah, Iqfanny lanjut kini menyetrika pakaiannya dan juga milik Aqsa. Sambil sesekali mengecek apakah Aqsa sudah membalas atau belum. 10 menit, 20 menit, hingga menit ke 25 barulah terdengar notif yang masuk ke ponselnya. Segera Iqfanny membukanya dan benar, suaminya lah yang membalas pesannya.

Masih belum tau kapan pulang sayang, sabar ya.😘
10.37✓✓

Iqfanny tersenyum melihat emoticon yang disertai Aqsa. Haduh, bucin sudah mereka ini. Segera Iqfanny membalasnya, takut jika suaminya kembali sibuk.

Selain Mama I yang kangen, Baby U juga kangen di elus-elus Papa A-nya.😂🤭
10.37✓

Kembali tak ada balasan. Huffft! Iqfanny segera menyelesaikan setrikaannya. Ia tak mau membebani suaminya dengan pesan spam darinya. Meski sesibuk apapun, Aqsa tetap membalas pesannya. Itu sudah lebih dari cukup untuk Iqfanny daripada harus menagih-nagih untuk diperhatikan. Suaminya sedang bekerja, ia harusnya menjadi istri yang mengerti keadaan suami. Apalagi kini dunia tengah terancam wabah penyakit, mata pencaharian pastinya menjadi sulit. Pekerjaan banyak yang ditinggal begitu saja karenanya. Kalau begini, untuk bertahan hidup saja susah karena tak ada pekerjaan yang bisa dilakukan karena wabah penyakit datang tanpa peringatan. Semoga saja suaminya tak tertular virus itu, agar keluarganya baik-baik saja.

(Bukan) PENGGANTI ✓ [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang