ARKAN MURKA

839 53 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hayukkk, yang belum follow di follow dulu atuh! Jangan lupa vote and comment nya.
Happy Reading guyss 🥰🥰

❄❄❄

Jam pun sudah menunjukkan jam pulang kerja, arkan yang sedari tadi hanya fokus pada kerjaan nya pun melihat ke arah sofa. Disana dira sedang tertidur dengan tab yang terus menyala menayangkan salah satu anime kartun anak.

Arkan pun tersenyum kemudian membereskan meja nya, setelah itu ia berjalan ke arah dira dan mencium kening anak lucu itu.

Entahla, semenjak ada dira. Saat arkan lelah dengan semua pekerjaan nya melihat dira seketika membuat rasa lelah nya hilang. Mungkin itu juga yang di rasakan almarhum kakak nya dulu. Pantas saja, kakak nya selalu pamer pada arkan kalau mempunyai anak itu merupakan karunia paling indah dari Allah.

" dira.. sayang. Bangun yukk. Kita pulang" ucap arkan mencium pipi dira

" Eeuugghhh!!!!" Ucap anak itu perlahan membuka matanya

" bangun yuk. Kita pulang" kata arkan lembut

" gendongg" pinta dira dengan nada manja

Arkan yang mendengar pun terkekeh kemudian menggendong dira dengan lembut.

" papa, kita pulang sama buna juga?" Tanya dira

" iya, ini kita mau jemput buna dulu" kata arkan

" papa dila pengin makan plen chiken " ucap anak itu lucu

" Fried chicken sayang" koreksi arkan

Dira pun hanya menyembunyikan wajah nya di cekuk leher arkan

Setelah sampai di ruangan kiya, arkan pun tidak menemukan adanya adzkiya. Mejanya pun sepi dan rapi.

" Permisi, adzkiya nya udah pulang?" Tanya arkan kepada salah satu karyawan

" Udah pak. Tadi habis dari ruangan bapak. Mbak kiya nya langsung pulang. Oh iaa kayaknya tadi saya liat mbak kiya juga nangis " jelas wanita itu

Arkan pun mengernyitkan kening nya. Nangis? Kenapa? Apa terjadi sesuatu pada orang tua adzkiya? Arkan pun mengucapkan terimakasih dan langsung pergi meninggal kan kantor.

Selama di perjalanan arkan menelfon kiya berulang kali tapi nomor wanita itu tidak aktif. Hal itu tentu saja membuat arkan semakin khawatir.

My Dream WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang