Chapter. 4

749 36 1
                                    

"kemana mereka ? Ini sudah lebih lama dengan waktu yang diberikan kepada tuan...," Ucap salah satu tentara merah yang dikirim oleh soviet karena tentara yang dikirim sebelumnya belum kembali tanpa kabar apapun sehingga membuatnya sedikit khawatir maka dari itu dia mengirim 2 tentara lagi untuk memastikan keberadaan mereka.

"hahaha, aku harap mereka tidak kenapa-kenapa hanya untuk menjawab rasa penasaran tuan Soviet" salah satu tentara tertawa dengan santainya meskipun hari sudah malam dan bisa mendatangkan bahaya yang tidak diinginkan.

"Kalau tidak salah mereka untuk menyelidiki tempat disekitar...sini !" Ucap salah satu tentara yang membuka peta dengan bantuan sinar yang di senterkan oleh temannya, dia memberikan tanda dimana lokasi tentara yang dikirim sebelumnya berada.

Tidak membutuhkan waktu lama mereka menemukan sungai yang menjadi tanda bahwa mereka sudah dekat dan betapa terkejutnya mereka melihat rekan kerja mereka terbaring tidak sadarkan diri ditepi sungai. Mereka berlari menuju mereka dan mencoba menyadarkan mereka namun tidak ada respon dari mereka sehingga mereka memutuskan untuk membopong tubuh kedua tentara itu kembali ke markas untuk diperiksa.
.
..
...
"Ugh....," Mata mereka mulai terbuka dengan perlahan menyatakan bahwa mereka tersadar bukan berada di hutan namun berada di ruang kesehatan markas tentara merah. Saat mereka tersadar ada suster yang mengatakan bahwa Soviet mencari mereka jika mereka sudah pulih. Kekhawatiran mereka pun datang saat sampai didepan pintu ruang kerja milik Soviet namun tidak ada gunanya kabur dan berlari dari tugas.

Tangan kanan Soviet mengetukkan pintu dan mempersilahkan mereka berdua masuk, meninggalkan mereka dengan Soviet yang sibuk menulis sesuatu di atas kertas tanpa berhenti.

"Izin berbicara tuan Soviet.." salah satu tentara meminta izin kepada Soviet yang berhenti menulis dan mempersilahkan mereka untuk berbicara.

"kami diserang oleh seseorang, tuan. kepala kami dipukul oleh sesuatu yang keras seperti batu membuat kami tidak mengingat apapun yang kami lihat kemarin...," Ucap salah satu tentaranya dengan nada kecewa dan khawatir

"apa ? Diserang..?" Soviet berdiri dari kursinya dan berjalan mendekati mereka berdua lalu menampar salah satunya "bagaimana bisa kalian tidak berhati-hati dasar bodoh !!!!" Soviet meneriaki mereka berdua dan mereka hanya bisa terdiam saja menerima kesalahan mereka, kesabaran Soviet sudah habis

"pergilah, jika aku mendapati perlakuan kalian berdua masih sama seperti sekarang.. ucapkan selamat tinggal pada dunia ini..," Soviet menutup matanya dan kembali duduk ke kursinya sebelum tentara itu memberikan hormat dan meninggalkan Soviet sendirian di ruang kerjanya

Ini jauh lebih rumit dari yang Soviet bayangkan, tentu saja dia tahu siapa dalang yang menyerang kedua anak buahnya dengan sebuah batu. Siapa lagi kalau bukan third Reich sendiri namun perlakuannya kepada kedua anak buahnya malam itu membuat Soviet curiga.

Apa yang Reich sembunyikan darinya sampai dia harus menyerang kedua anak buahnya ? Apa dia tahu konsekuensi dari aksinya ini ? Hal tersebut membuat Soviet pusing dan tidak bisa berpikir jernih namun dia harus segera memutuskan tindakan apa yang harus ambil untuk perisitiwa seperti ini namun dia sadar ada sesuatu yang lebih penting dibandingkan memikirkan yang lain sehingga dia memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya Terlebih dahulu.

Di saat yang bersamaan, Reich sudah membereskan barang-barangnya dan memeriksa ulang sebelum dia angkat kaki dari tempa itu. Dia harus segera pergi sebelum kecurigaan Soviet naik hingga rahasia Reich terbongkar, dia meninggalkan tempat persembunyiannya selama ini dan memutuskan untuk berkelana tanpa tujuan asalkan bisa menjauh dari pandangan Soviet.

After War
Sherlin VL

After War Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang