Waktu Reich dijebloskan ke penjara adalah waktu yang buruk, karena sekarang adalah jam makan siang bagi para tahanan di kantin yang sudah disediakan oleh penjara.
Dia seperti sedang berada di sekolah menengah atas sekarang namun disini murid-muridnya lebih tidak berpendidikan dibandingkan di sekolahnya dulu. Dia beruntung masih ada meja yang belum diisi siapapun jadi dia duduk disana dan mulai memakan makan siangnya tanpa dia pedulikan tatapan yang tidak menyambutnya dengan ramah di sana.
Tapi bagi Reich yang sudah menjalani hidup yang tidak menyenangkan di masa remaja, semua ini bukanlah apa-apa. Dia hanya perlu diam dan menghilang tanpa memperdulikan tahanan lain, dia tahu kalau dia tidak bisa dipenjara selamanya di tempat ini tanpa diadili. Dia hanya perlu menunggu kapan pengadilan untuk dirinya dibuka, itu merupakan tiket emas baginya untuk keluar dari sini dan menjalankan rencana jahatnya kepada Soviet.
Suara hantaman keras yang dihasilkan oleh tangan besar seorang tahanan membuat penghuni ruangan terkejut, mereka tahu apa yang akan terjadi setelah melihat tahanan yang menyita perhatian semua orang mulai berjalan ke arah Reich yang masih memakan makan siangnya dengan tenang.
"Oi...," Dia memegang pundak reich dan mencengkeramnya dengan keras. Bagi orang biasa, cengkraman itu sudah bisa membuat orang merasakan ketakutan yang hebat namun bagi seorang Countryhumans seperti Reich. Cengkraman itu hanya sebagai ancaman namun tidak akan membuat dirinya takut.
Reich menoleh ke arah tahanan yang berani menggangunya, dia pria yang besar, badannya penuh dengan lemak yang bercampur dengan daging yang membuatnya sangat gemuk, berjanggut hitam yang tidak pernah di rawat, matanya menunjukkan kekejaman, dan rambutnya yang berwarna hitam dipenuhi oleh kutu.
"Kau...orang jerman." Seketika pria itu melayangkan tinjunya ke arah perut Reich namun Reich berhasil menghindar sehingga tinjuannya mengenai meja makan, Reich segera menjauh dari meja yang dia duduki sebelumnya, Sial ! Sayang sekali makanannya.
"Gara-gara kalian...hidupku hancur !!!" Emosinya memuncak namun Reich bersikap dingin atas apa yang terjadi kepada pemuda yang hendak menyerangnya di saat Perang Dunia ke-Dua.
Keadaan memburuk karena pria itu tidak sengaja meninju tahanan lain dan bukan Reich yang sudah berada di pinggir ruangan untuk menghindari konfilk, Kesal karena dipukul. Pria itu juga melayangkan tinjunya ke tahanan yang berani memukulnya.
Dari 2 orang ke 4 orang, 4 orang ke 8 orang. Situasinya benar-benar buruk karena semua tahanan saling memukul satu sama lain, Reich hanya bisa terdiam di ujung ruangan. Menikmati air yang disediakan untuk makan siang tahanan. Tanpa sadar Reich tersenyum, melihat keributan yang luar biasa ini.
Mengingatkannya akan kenangan di sekolah dasar, dimana dia sudah dicap sebagai pembuat masalah oleh pihak sekolah. Setiap hari adalah petualangan dan masalah, Reich bertemu dengan banyak orang saat di sekolah dasar dan mereka semua orang yang menarik. Orang tuannya juga sudah tidak peduli kepada Reich lagi semenjak dia seperti ini, memangnya dia melakukan hal seperti ini untuk menarik perhatian orang tuanya kembali ? Omong kosong.
Pihak penjara tidak bisa membiarkan kesenangan ini berlangsung lebih lama, mereka datang untuk memecah keributan dan mengembalikan mereka ke sel mereka masing-masing termasuk Reich namun anehnya. Reich tidak dimasukkan ke penjara namun sebuah ruangan gelap yang hanya disinari satu lampu yang sama seperti dia datang kesini.
"Akan ada sidang yang dibuka untukmu besok..." Keberuntungan masih berpihak pada Reich, dia bisa menyembunyikan senyumannya didalam hatinya.
"Kami memerlukan datamu karena kamu bukanlah penduduk asli disini...siapa namamu ?" Reich terdiam beberapa saat untuk memikirkan namanya.
"Hans...Hans Frederick."
After War
Sherlin_VL