"Jangan menoleh, pikirkan perbuatanmu dengan bijak" ucapan Soviet menghukum anaknya untuk berdiri di pojokan dengan kepala menghadap ke dinding untuk memikirkan perbuatannya, meskipun harapannya seperti itu.
Russia sama sekali tidak merasa menyesal ataupun kapok tentang perbuatannya kepada East, malah dia memasang wajah mengejek ayahnya sendiri dengan meniru mimik muka ayahnya.
Tidak hanya Russia yang dihukum, Kazakhstan, Belarus dan Ukraina juga dihukum bersama-sama di pojokan masing-masing, memikirkan hal lain seperti ingin cepat pergi ke kasur dibandingkan perbuatan mereka.
Soviet menghela napas sambil menunggu kabar dari bawahan-bawahan yang disuruh untuk mencari kemana East pergi dan membawanya pulang, sambil menunggu, tidak ada salahnya untuk istirahat sebentar.
¹Soviet pergi dari ruangan tersebut dan keempat anak-anak tersebut langsung pergi dari tempat hukuman mereka dan bermain bersama.
Dengan segelas teh panas di tangan, semua rasa lelah Soviet pergi dan dia merasa jauh lebih baik tanpa dia sadar, dia tersenyum dan menyeruput kembali tehnya.
Memecahkan ketenangan dan istirahatnya, Travis datang dan memberikan kabar.
"Tuan Soviet, mereka tidak menemukan East dimana-mana...,"
"Apa maksudmu dimana-mana?"
"Ibukota, pinggiran, bahkan sampai taman bermain dekat dari sini sampai jauh"
Laporan yang cukup bodoh untuk didengar tapi Soviet masih berterimakasih atas laporan tersebut, mungkin sebaiknya dia mencari anak angkatnya sendiri.
Soviet menghela napas dan menaruh gelasnya secara sembarangan ke tangan Travis, sebelum Soviet pergi. Dia mengecek anak-anaknya dan melihat anak-anaknya masih di posisi masing-masing, diam, tenang dan tidak bergerak.
Setelah menutup pintu, anak-anaknya langsung melanjutkan permainan mereka.
Di depan pintu, mantel Soviet sudah disiapkan. Setelah mengambil dan mengenakannya, dia menolak untuk menggunakan kendaraan untuk pencarian ini, menurutnya, pencarian ini lebih baik dilakukan dengan berjalan kaki.
Travis yang sudah siap siaga dibelakangnya awalnya menolak tapi keputusan Soviet tetap dia hargai, demgan berat hati, Travis harus melihat Tuannya berjalan layaknya rakyat rendahan keluar dari tempat tinggalnya.
Soviet tidak percaya jika bawahannya sudah mencari dengan teliti, dia tidak sendirian. Dia ditemani oleh salju Russia yang membantunya memenangkan perang dunia kedua dan menahan sarangan dari Jerman.
Tangannya yang dilapisi sarung tangan hitam kulit merasakan dinginnya sebutir salju dan dia... tersenyum kembali dan tanpa menunggu lebih lama, Soviet kembali mencari East.
Walaupun sudah malam dan kelelahan, Mata dan telinga Soviet fokus seperti awal dia memulai harinya, tidak hanya untuk mencari East tapi juga berjaga-jaga apabila ada seseorang yang mencoba melenyapkan hidupnya dengan 1 peluru.
Dia berjalan sampai tiba di pinggiran Ibu Kota, rasa lelah tidak ada di dalam buku kamusnya setelah berjalan lebih dari 5 Kilometer, tentu saja dengan istirahat sebentar selama 5 menit setiap dia merasa kelelahan.
Di pinggiran kota ada taman kecil yang gelap karena sudah ditinggalkan, ada taman bermain lain yang lebih berwarna dan lebih indah untuk anak-anak dan disanalah Soviet menemukan East sedang berayun-ayun bersama seseorang yang mukanya tidak asing.
Reich masih menemaninya sampai malam, tidak tega dia meninggalkan ²anak angkatnya sendiri. Soviet mendekati mereka, East terkejut dan berusaha terlihat tidak takut kepada Soviet.
"East... ayo pulang" Balasan yang Soviet terima hanyalah gelengan kepala dan tundukan kepala.
"Pulanglah...," East melihat Reich dengan tatapan penuh kepercayaan dan ajaibnya, East mendengarkannya dan turun dari ayunan dan berjalan di samping Soviet.
"³Спасибо" balasan yang dia dapat sama seperti mimpinya, sebuah anggukan pelan
After war
Sherlin_VL▭ׂ▬ִ▭▬ׂ▭ִ▬▭ׂ▬▭ִ▬▭ׄ▬▭ִ▬ׂ▭▬ִ▭▬ׄ
¹Aku kurang yakin anak-anak yang nakal akan bisa sadar hanya dengan hukuman kecil
²Ayah East dan West Germany adalah Weimar yang menjadi gila
³Terimakasih
