Matanya terbuka pelan-pelan karena ada cahaya yang menyinari matanya. Saat mata dan kesadarannya sudah kembali dia melihat sekeliling, ruangan yang gelap serta diisi oleh 1 kasur besi dan lampu yang cahaya nya membuat mata perih.Dimana dia ? Apa yang terjadi selama dia tidur ? Dia berdiri dan melihat ada pintu di depannya. Dia menyentuh pintu yang terbuat dari besi namun dia bisa mendengar suara teriakan pria di balik pintunya, dia memukul pintu tersebut. Memanggil mereka yang mendengarkan teriakannya yang meminta untuk dikeluarkan tapi layaknya berbicara dengan benda mati, tidak ada yang mendengarkan teriakannya.
Dia ada dimana ? Siapa yang membawanya kesini ? Apa tujuan mereka ? Apa ini penjara yang mereka katakan ? Kenapa gelap dan sempit begini ? Pertanyaan-pertanyaan tersebut selalu mengelilingi kepalanya sampai dia harus memegang kepalanya sendiri, dia duduk di kasurnya lalu menutupi muka dan kepala dengan tangannya. Mukanya keringatan dan badannya gemetaran, rasa takut sekaligus penasaran menghantui pikirannya.
Lalu dia dikejutkan dengan suara pintu besinya yang terbuka, dia melihat ke arah sana lalu terdapat dua orang yang datang sambil membawa borgol. Dia mau dibawa kemana ? Tanpa basa-basi mereka langsung memborgol Reich dan membawanya keluar, disana dia bisa melihat banyak pekerja yang sedang sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Langkah mereka yang cepat membuat kaki Reich kadang-kadang tersenggol.
Sampainya di ruangan yang dituju. Mereka langsung mendorong Reich ke dalam lalu mengunci pintunya, Reich kebingungan. Dia melihat ada meja dan 2 kursi yang terbuat dari besi, ruangannya gelap dan hanya disinari oleh 1 cahaya lampu saja, ada 1 pintu lainnya yang ada di depan Reich. Sekarang mereka menginginkan apa ? Reich tidak tahu harus berbuat apa sampai dia mendengar suara pintu terbuka yang berasal dari 1 pintu lainnya yang bukan pintu dia didorong masuk ke sini.
Disana ada Soviet, dia menutup pintunya kembali dan duduk di kursi yang sudah disediakan tanpa berkata sepatah apapun sebelum dia duduk.
"Apa yang kamu tunggu ? Duduklah" Soviet bersikap santai tanpa mengetahui siapa identitas asli Reich, Reich tidak mau memperpanjang masalah sehingga dia hanya bisa menurut dan duduk di kursi lainnya. Dia terdiam sampai Soviet membuka percakapan ini.
"Katakan dengan jujur. Maka kamu bisa di bebaskan...," Soviet menaruh tangannya di meja dan Reich menjawab percakapan tersebut
"Itu hanya Reflek, saya khawatir apabila mereka melebih-lebihkan informasi yang mereka dapatkan saat mencoba mencari ku. Sungguh !" Reich memasang muka panik, jelas sekali kalau dia berbohong dan menyembunyikan sesuatu yang lebih besar dibandingkan sebelumnya.
"Jangan berbicara yang tidak-tidak ! Rekan-rekanku tidak akan melebih-lebihkan informasi yang sudah mereka dapatkan !" Reich semakin panik sehingga tidak bisa berpikir jernih.
"Itu benar ! Aku bisa mendengar mereka akan berkata kalau mereka melihat salah satu kriminal yang paling di incar namun mereka salah besar !!" Dia semakin panik akan muka Soviet yang memasang muka tidak senang akan jawabannya
"T-tidak ! Jangan menatapku dengan tatapanmu itu ! Aku tidak bersalah !!!" Reich menatap Soviet berharap setidaknya Soviet menjadi tidak curiga dengannya, namun semakin lama dia mengeluarkan jawabannya, Soviet semakin tidak senang.
"AKU TIDAK BERSALAH !! KENAPA KAMU MEMBAWAKU KE SINI ?! INI BUKAN KESALAHANKU !! AKU TIDAK TAHU APA-APA ! BERHENTI MENATAP KU SEPERTI ITU !!!" kata-kata yang di lontarkan oleh Reich membuat Soviet tidak bisa menahan teriakan pria didepannya itu, awalnya dia hanya ingin menguji Reich tapi pada akhirnya dia hanya bisa berkata jujur
"Aku tidak bisa melupakanmu."
After War
Sherlin_VL
