Chapter. 12

512 30 7
                                    

Senyuman kecil Reich berubah menjadi senyum yang bercampur dengan kesedihan, dia mengangkat wajahnya lagi dan menatap Hakim.

"Keluarga saya adalah anak-anak panti Asuhan di daerah Anhalt, saya tidak kenal orang tua saya, saya tahu bahwa ibu saya adalah pengurus panti Asuhan yang murah hati. Namun kami berpisah saat perang dunia. Rumah panti asuhan dijatuhi bom, saya hidup di penampungan sementara sampai saya mendapatkan surat bahwa Ibu pengurus panti asuhan tinggal di Uni Soviet. Jadi selain mencari perlindungan, saya kesini untuk mencari sisa-sisa keluarga saya...," Reich memasang muka sedih yang memancarkan kenangan-kenangan yang datang ke arah kepalanya, para juri dan pengamat pun mulai merasa empati tentang apa yang di alami oleh Reich karena perang ini.

Soviet disisi lain, tidak merasakan Empati ataupun kasihan. Mungkin dia bisa membodohi semua orang disini namun tidak dengan dirinya, karena dia adalah seorang Countryhumans. Kepintaran dan kecerdasannya jelas-jelas di atas manusia biasa, dia yakin bahwa cerita itu hanya dikarang oleh Reich. Tapi dia menutup mulutnya.

Kedua tentara itu mulai merasa kesal, seperti ingin langsung berlari ke arah Reich dan memukul wajahnya hingga tidak terbentuk namun demi menjaga nama baik dan harga diri mereka, mereka terdiam sambil menunggu keputusan hakim.

"Jika apa yang anda katakan itu benar...apakah anda melihat orang mencurigkan di sekitar hutan, Tuan Hans ?" Hakim mengangkat suara dan kembali menatap ke arah Reich atau orang-orang lebih mengenalnya dengan nama Hans.

Angin di dalam ruangan pengadilan berubah menjadi lebih hangat, yang memberikan tanda bahwa Reich akan dibebaskan dari semua tuduhan. Rasa ssnyum-nya tidak bisa dia tahan lebih lama tapi dia harus menahannya sampai sidang selesai.

"Waktu itu...saya melihat ada seorang kakek tua yang mukanya sangat ketakutan, dia meninggalkan hutan sambil membawa sebongkah batu bata...," Reich menjawab dengan nada ragu-ragu.

"Apa anda melihat wajahnya ?" Soviet membuka mulutnya kepada Reich, setidaknya Reich harus menyembunyikan identitas kakek yang dia buat-buat di pikirannya.

"Saya hanya melihatnya dari kejauhan jadi mukanya tidak terlalu jelas, yang jelas dia datang dari hutan tempat saya menemukan kedua tentara yang malang tersebut...," Meskipun nada bicara Reich terkesan ragu-ragu, dia bisa menyakinkan para juri dan hakim. Sedangkan kedua tentara itu termakan kata-kata yang keluar dari mulut Reich dengan gampangnya, padahal mereka percaya kalau Reich yang menyerang mereka berdua di Hutan malam itu dan bukan Kakek tua yang dibuat-buat oleh Reich.

Apa yang bisa mereka lakukan ? Jika mereka menentang, sama saja dengan mempermalukan mereka sendiri dan Uni Soviet yang sekarang satu atap dengan mereka di pengadilan ini, kata-kata yang keluar dari mulut Reich sangatlah terkesan nyata dan bisa membuat orang-orang mempercayai Reich.

"Dengan begini...saya mengatakan bahwa Hans Frederick dinyatakan tidak bersalah !" Suara ketukan palu yang keras menggema di seluruh ruangan sidang. Reich berhasil membuktikan bahwa dia tidak bersalah, dia tersenyum bahagia seperti ada sinar yang menyinari dirinya.

**

Lorong tempat itu penuh dengan orang-orang yang mencoba untuk keluar dari tempat itu, Reich mendapatkan banyak kenalan dan bertemu banyak orang setelah sidangnya berakhir.

Disisi lain, Soviet melihatnya dari kejauhan. Rasanya seperti ada magnet yang menariknya untuk menemuinya yang sedang bicara dengan banyak orang.

1 orang terakhir sudah pergi meninggalkan Reich dan seketika mata mereka saling bertemu, Soviet menatap Reich dengan tatapan kosong namun Reich membalasnya dengan senyuman dan lambaian seperti tidak ada yang terjadi di antara mereka berdua.

After War
Sherlin_VL

After War Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang