Chapter. 5

842 41 4
                                    

Reich berjalan tanpa tujuan, entah kemana dia akan pergi dan kemana dia akan tinggal karena keberadaannya sudah diketahui oleh Soviet membuatnya sulit untuk mencari tempat tinggal yang aman, Soviet mempunyai mata dimana-mana. Reich terpaksa hidup dalam pelarian sebelum Soviet mengetahui siapa Reich sebenarnya, dia berjalan menyusuri hutan yang penuh dengan semak dan serangga yang sering ia temui saat berperang di Perang dunia 1 setelah itu ia hanya memberikan arahan dan perintah kepada tentara-tentaranya di Medan perang.

Ia berjalan dan beristirahat sampai bulan muncul menandakan bahwa hari sudah malam dan Reich terpaksa harus berhenti berkelana karena saat malam hari hutan menjadi lebih berbahaya daripada siang hari, dia beruntung menemukan sebuah desa kecil di dalam hutan cukup mencurigakan kenapa bisa ada desa di dalam hutan namun reich tidak punya pilihan lain selain menginap semalaman di sana.

Dia beruntung karena kepala desa mengizinkannya untuk menginap semalam di penginapan kecil desa mereka, Reich mengucapkan terima kasih dan diantar menuju penginapan kecil yang disebutkan sebelumnya dia memesan kamar dan diantarkan ke kamarnya yang menurutnya kecil namun tidak jauh buruk dibandingkan tidur di luar bersama dengan hewan liar lainnya.

Dari awal dia menginjak kaki ke desa ini dia mendapatkan atmosfir yang sangat tidak menyenangkan sehingga dia berspekulasi bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan desa ini, apa desa ini diisi dengan orang-orang tidak jelas ? Atau desa ini terkena masalah oleh Bandit ataupun pencuri ? Jawaban yang Reich inginkan akan dia dapat pada hari esok, semoga saja dia bisa tidur dengan tenang tanpa ada yang mengganggunya malam ini.
.
..
...
Matahari sudah terbit, hari baru telah dimulai. Reich membangunkan dirinya sendiri dari kasur setelah sinar matahari menyinari kamarnya dia terbangun dan duduk ditepi kasurnya mencoba untuk fokus lalu dia mengganti bajunya dan segera membereskan barang-barangnya lagi serta membereskan kamar penginapan itu semula barulah dia keluar dari kamarnya dan menyerahkan kunci kamarnya ke resepsionis yang berjaga namun sebelum dia mau angkat kaki dari desa itu sebuah teriakan wanita membuat semua perhatian warga desa menjadi ke arah teriakan tersebut.

"KYAAAAAAA...!!!" Seorang wanita berteriak setelah ia didorong di tanah oleh para berandalan yang sering mengambil uang warga disini, para warga tidak bisa melawan karena mereka sering membawa benda tajam yang berbahaya dan menggunakan orang lansia sebagai sandera mereka jika ada warga desa yang mencoba protes.

Reich yang melihat kejadian itu tentu saja bersikap tidak peduli dan mencoba untuk tidak ikut campur namun pemikiran itu musnah saat salah satu dari berandalan itu menarik tas Reich yang membuat dirinya terjatuh ke tanah

"hei budek ! Apa kamu tidak mendengarkan ucapan kami ? Kami suruh kamu untuk segera bergabung dengan yang lain sebelum aku merobek lehermu dengan celurit ini !" Ya ampun.. merepotkan sekali, rupanya hal seperti ini kasih jaman disaat itu Reich hanya berdiri dan membersihkan dirinya saja dan memutuskan untuk mengikuti perintah dari si bodoh sebelum masalah jauh lebih panjang. Para berandalan itu satu persatu mengambil uang para warga mereka juga memukul ataupun menendang mereka yang tidak memberikan uang kepada mereka..ya ampun mata Reich sakit melihat semua ini, kenapa dia harus bergabung melihat drama sialan ini ?

Sampai salah satu berandalan itu berada di depan Reich dan meneriaki dia untuk memberikan dia uang milik Reich tentu saja Reich menolak "hah ? Memangnya kalian siapa ? Pengemis ?" Ucapan Reich membuat semua orang terkejut dan juga berandalan itu terkejut karena ada yang berani melawan mereka

"HEI KAMU, BERANINYA KAMU BERBICARA BALIK KEPADA KU !! APA KAMU INGIN MATI SEKARANG !!!" setelah dia mengucapkan kata-kata itu Reich menendang perut dia dengan lututnya sampai ia terjatuh

"HOI !! APA KAMU TAHU APA YANG KAMU LAKUKAN ?!!! BERANINYA KAMU MENYERANG KAMI, DASAR TIDAK TAHU MALU" Reich pun menutup mulut teman berandalan itu dengan menusuk kedua matanya dengan jarinya ketua dari berandalan itu hanya bisa terdiam sebelum polisi datang

"sialan...polisi sudah datang, hei ayo kita pergi dan KAMU JANGAN PERNAH BERPIKIR KAMI AKAN DIAM SAJA !!!" Dia menunjuk ke arah Reich dan membawa kedua anak buahnya pergi.

After war
Sherlin VL

After War Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang