Chapter. 15

479 34 7
                                    

"Dad, Masukkan biskuit lagi ke dalam mulutku dong~" Dibawah terik matahari yang hangat, berbaring di atas sebuah kursi panjang yang terbuat dari marmer berwarna putih.

USA (United states of America) sedang menikmati masa-masa liburannya setelah perang dunia kedua di istana ayahnya, UK (United Kingdom).

"Tidak bagus untuk makan sambil berbaring, ayo...bangunlah"
"Tidak mau ! Kanada yang sering melakukan ini tidak pernah ditegur"

UK yang sedang duduk membaca buku di kursi panjang yang sama, hanya bisa menuruti permintaan anaknya. Dia mengambil kue dan menyuapi anaknya yang sedang berbaring di atas pahanya.

UK hanya bisa menghela nafas melihat tingkat laku anaknya ini, setiap hari selalu berkompetisi dengan saudaranya Kanada soal memperebutkan cinta ayah mereka.

Tentu saja, UK sudah mengatakan kalau dia menyayangi kedua anaknya dengan sama rata dan adil tapi tetap saja mereka tidak mau percaya. Benar-benar situasi yang merepotkan.

Mungkin bisa dikatakan ini adalah salah satu dari banyak kesalahan yang UK lakukan saat mereka berdua masih kecil, saat itu. Dunia jauh lebih keras dibandingkan sekarang sehingga UK tidak bisa menghabiskan waktu untuk anak-anaknya.

Baru mereka sudah besar, mereka merengek meminta perhatian yang tidak bisa mereka dapatkan saat masih kecil seperti disuapi, dinyanyikan lagu tidur atau dibacakan buku, bahkan pujian atas keberhasilan sekecil apapun seperti berhasil membuat panekuk sempurna.

Setidaknya sebelum UK tutup usia, mereka sudah puas dengan mendapatkan kasih sayang orang tua mereka, tapi apabila bersaing dengan dunia luar. Mereka sudah sangat mandiri dan bisa bertahan hidup, itu sudah cukup bagi seorang ayah seperti UK.

"Father, ada si France dan tuan Soviet" dengan nada jengkel, Kanada menemui ayahnya. USA memasang muka penuh senyum yang membuat Kanada ingin mengusirnya.

"Soviet ? Ada apa gerangan ?" Kebingungan, UK meminta anaknya untuk bangun supaya dia bisa menemui tamunya. USA dengan berat hati, menyaksikan ayahnya pergi dan meninggalkannya sendirian dengan abangnya.

**

East germany yang sedang memainkan boneka di kamarnya, sedang diperhatikan oleh Russia dan saudara-saudaranya, dia tidak ingin membawa mainannya keruang bermain. Pasti akan dirusak oleh saudara-saudara tirinya.

Meskipun memiliki banyak saudara, East sangat kesepian dan kadang-kadang merindukan sosok abangnya. West Germany¹, yang sekarang entah dimana, semoga takdir membawanya menemui abangnya.

"Oh ! Apa ini ?" East dikejutkan karena bonekanya diambil dari tangannya oleh Russia. Russia seperti melihat mainannya sebagai sampah.

"Kau seharusnya berbagi mainan ini dengan kita, kita kan saudara"
"K-kembalikan !" East mencoba mengambil bonekanya, Russia melemparkan boneka itu ke Belarus dan saat East mencoba mengambil bonekanya dari Belarus, dia melemparkan ke Ukraina. Dan dia melemparkannya ke Kazakhstan.

"Abangku bekerja demi boneka itu !" Perempuan menyedihkan itu mencoba mengambil bonekanya namun Kazakhstan melempar boneka itu sehingga bonekanya sekarang berada di atas lemari yang tinggi.

Setelah puas menjahili East, Russia dan Saudara-saudaranya pergi meninggalkannya sendirian. Pintu tertutup, mata East dibanjiri air mata.

Dia tidak mau tinggal disini, dia rindu rumah. Dia mau kabur dari sini, kakinya berlari meninggalkan tempat itu, pelayan yang melihatnya mencoba memanggil dan memintanya kembali namun East yang dilanda kesedihan tidak bisa mendengar apapun.

Tanpa melihat sekitar, East tertabrak oleh seseorang yang membuatnya terjatuh. Saat melihat siapa yang dia tabrak, dia melihat wajah ayah angkatnya untuk pertama kalinya.

After War
Sherlin_VL

▭ׂ▬ִ▭▬ׂ▭ִ▬▭ׂ▬▭ִ▬▭ׄ▬▭ִ▬ׂ▭▬ִ▭▬ׄ
¹Salah satu anak angkat Third Reich, sekarang tinggal bersama UK dan menunjang pendidikan Sekolah Menengah.

After War Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang