(3) People Fall In Love With Wrong People Sometimes

1.4K 375 579
                                    

- b i s m i l l a h -

jangan males komen yaaa hehe, yukk diramaikan biar author semangat ✨ cerita lainnya akan update d hari weekend. have a nice day gaiss

"Saya terima nikah dan kawinnya Eliana Nur Aisyah Siregar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya terima nikah dan kawinnya Eliana Nur Aisyah Siregar. Dengan maskawin yang tersebut ... Tunai," ucap Khalid dengan lantang.

Laki-laki itu menarik napas lega. Suara kata sah disertai hamdalah bergema dengan begitu ramai. Semua orang tersenyum lebar. Darfan dan Elia menangis terharu karena putri mereka telah menemukan pendamping hidupnya. Mata mereka memancarkan binar kebahagiaan. Selesai pembacaan doa untuk keduanya. Mempelai wanita, yang tak lain adalah Eliana, datang diapit oleh Zahira dan Kayla. Gadis itu duduk di sebelah Khalid.

"Ini siapanya?" ledek Sargan.

"Ini? Anak Bapak 'kan?" kata Eliana dengan polosnya pada Khalid.

"Heh!" seru Elia pelan.

Darfan yang jadi wali nikah dari putrinya itu langsung memijit keningnya. Darfan pikir ... Eliana yang pendiam itu sungguhan pendiam seperti Dehan lah. Tapi ternyata ... Dia jauh lebih membuat pusing ketimbang Elia. Putrinya itu punya bakat tersembunyi. Iya, bakat tersembunyinya membuat orang gemas sekaligus pusing.

Khalid menatap gadis yang sudah jadi istrinya itu dengan tatapan yang tak terbaca.

"Mesti salim gak, Om?" tanya Eliana. Entah pada siapa.

"Lia bener-bener astaghfirullah," keluh Elia gemas sendiri.

"Kamu ngomong sama siapa, Lia?" tanya Darfan pelan. Bapak penghulu menahan tawa mendengarnya.

"Ini, sama Om ini," katanya sambil menatap Khalid.

"Heh suami kamu itu, gak sopan!" seru Darfan tak tahan lagi.

Suara tawa dari Aysar, Zayn, Ardan, dan para hadirin pecah. Merasa lucu dengan tingkah si perempuan. Ya ... Mau bagaimana lagi, sebenarnya kan Eliana masih agak bocah pemikirannya.

Sementara itu ... Di bangku paling belakang. Ada Ayesha yang terisak menahan sesak. Dia tidak menaruh dengki. Bila ditanya sudah ikhlas atau belum? Maka jawabannya, Ayesha tengah berusaha keras. Dia berusaha untuk tidak mengganggu kehidupan seseorang yang tak mungkin menjadi bagian perjalanan kehidupannya. Ayesha berpamitan pada Rumaysha untuk pergi ke toilet. Berada di sini terlalu lama, bisa membuat dirinya semakin sedih.

Memang dia sudah bertekad tidak akan pernah mau menampakkan diri di hadapan Khalid. Serta berusaha keras untuk melupakan Khalid. Hanya saja ... Tentang rasa sakitnya, Ayesha tidak pernah berpura-pura terluka. Mungkin dia terkesan playing victim. Padahal menurutnya, korban yang sebenarnya adalah Khalid. Meskipun yang sebenarnya adalah ... tidak ada korban di sini. Sebab, ini kesalahan keduanya. Maka keduanya harus siap menanggung konsekuensi dari langkah yang tak tepat. Termasuk ... Mengalami patah yang begitu besar.

(Bukan) Rumah Singgah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang