Orang yang sedang tidak sehat seharusnya tidak tidur terlalu larut. Namun, ini tidak berlaku untuk sepasang suami istri yang tidur saling berhadapan. Keduanya sudah shalat isya bergantian dibantu Kakak Ipar mereka. Ayesha dibantu Qilla. Derrel dibantu Dehan.
"Aku ganteng, ya, Dek?" bisik Derrel.
Pipi Ayesha bersemu. Perempuan itu mengalihkan tatapannya. Menatap lurus ke arah tiang infus Derrel.
"Mas pede banget jadi orang," kata Ayesha pelan.
"Harus lah, jadi orang itu harus percaya diri. Yang penting jangan over pede," kilah Derrel.
Matanya kembali menatap lekat netra coklat milik Ayesha. Yang ditatap sendiri sudah deg-degan luar biasa. Malam ini, Derrel lebih manis dari malam-malam biasanya. Setelah Ayesha teliti, Derrel ini covernya saja terlihat jutek dan sinis. Tapi ... Hatinya sangatlah lembut dan begitu perasa. Dia selalu menangis jika melihat Ayesha menangis. Katanya tidak tega. Tapi, kalau sekalinya marah. Agak buat hati terasa seperti dicubit. Maka dari itu, Ayesha jadi termotivasi untuk tidak membuat Derrel marah.
"Kenapa Mas manggil aku Dek?" tanya Ayesha penasaran.
"Kenapa? Memangnya mau dipanggil apa? Nenek?" canda Derrel. Ayesha melotot sok galak.
"Apa banget! Masa Nenek sih?"
"Kamu sendiri, dapat inspirasi dari mana sampai manggil aku dengan panggilan 'mas'?" Derrel balik bertanya.
"I have no reason," jawab Ayesha. Derrel tersenyum tipis seraya mengusap lembut rambut berwarna coklat milik istrinya.
"That's my answer too. Aku enggak punya alasan khusus. Aku suka dengan panggilan itu. Tapi, bukan berarti aku menganggap kamu sebagai adik aku. Big no, because you're my wife, right?" Ayesha mengangguk membenarkan pernyataan sang suami. Dia menatap mata sipit Derrel. Lalu pandangannya beralih pada bibir milik suaminya. Derrel itu perokok aktif. Kenapa bibirnya tidak hitam? Apa Derrel pakai lip serum, ya? Tapi, masa sih?
"Hayoo, liatin apa?" goda Derrel membuat Ayesha salah tingkah.
"Mas 'kan suka smoking, kenapa bibirnya enggak gelap?" tanya Ayesha.
"Soalnya lampunya nyala, jadi gak gelap," gurau Derrel.
"Ihhh aku nanya, Mas," rengek Ayesha.
"Selain gak gelap, bibir Mas manis lho, Dek. Mau nyoba gak?" goda Derrel membuat Ayesha mendorong pelan suaminya. PLEASE INI TIDAK BAIK UNTUK JANTUNGNYA. AAAAAA UMMIIIIII MANTU UMMI NYEBELIN BANGETT, batin Ayesha.
"Mas serem ih! Kayak pria hidung belang!" Perempuan itu berusaha menyembunyikan kegugupannya. Jangan sampai malam ini ada sesuatu.
"Sembarangan banget kalau ngomong. Mas suka olesin madu, rutin. Jadi tetep sehat bibirnya," kata Derrel serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Bukan) Rumah Singgah
Romansa- s h o r t s t o r y - Ayesha terlalu naif. Dia menertawakan kebodohannya sendiri. Karena termotivasi kisah cinta dalam diam yang banyak diceritakan di novel. Salah satunya dalam novel Finally I Found You yang kisah cintanya memang berhasil. Di ma...