Setelah 2 minggu berada di rumah sakit. Kini kondisi Azhar semakin membaik. Bahkan hari ini Azhar dibolehkan untuk pulang, hari yang ditunggu tunggu pun tiba.
Karena Azhar pulang dengan ibunya saja sedangkan ayah Azhar belum pulang dari tugas dan kakaknya masih kuliah di luar kota, alhasil Aira lah yang membantu mengemasi barang barang.
Setelah seperkian menit menata, semua barang sudah rapi dan siap untuk pulang.
Aira merasa lega dan bahagia akhirnya seseorang yang dia cintai sudah sembuh bahkan diperbolehkan pulang."Ra"ucap ibu Azhar
"Iya tante ada apa?ada sesuatu yang butuh Aira bantu?"tanya Aira
"Enggak sayang semua sudah rapi, tante cuma mau bilang terima kasih banyak ya.. udah bantu tante jagain Azhar sampai berkemas kayak gini"ucap ibu Azhar ramah
"Iya sama-sama tante"ucap Aira tersenyum
"Pasti ngerepotin ya" ucap ibu Azhar
"Enggak kok tan sama sekali gak ngerepotin aku seneng kok bisa bantu tante"ucap Aira
"Kamu ini udah
cantik, pinter, mandiri, perhatian banget deh. Jadi pingin tante jadiin kamu menantu"ucap ibu Azhar yang membuat Aira malu mungkin kini wajahnya udah berubah seperti kepiting rebus karna menahan malu."Oh iya sayang tante harus ambil obatnya Azhar, tolong jagain Azhar ya"ucap ibu Azhar
"Iya tante"jawab Aira
Ketika sedang asik dengan handphone ada suara bariton yang memanggil Aira ya siapa lagi kalau bukan Azhar.
"Ra"ucap Azhar spontan Aira menoleh
"Apa zhar butuh sesuatu"tanya Aira sambil mendekati bangsal Azhar
"Engga kamu kenapa duduk disana disini kek ngobrol temenin aku bosan nih"ucap Azhar
Aira hanya melongo dia kaget pasalnya Azhar yang cuek dingin jadi cerewet kayak gini apa akibat tembakan itu otak Azhar jadi kegeser juga, tapi tidak mungkin sedangkan yang ditembak area perut, lengan, sama dada batin Aira.
"Ra"ucap Azhar lagi yang mengejutkan Aira dan tersadar dari lamunan nya
"I-iya apa butuh minum"jawab Aira spontan
"Are you okey Ra?"ucap Azhar
"Ya aku baik emang kenapa"ucap Aira sambil menyodorkan segelas Air putih
"Yakin?"desak Azhar
"Iya yakin"ucap Aira
"Tapi Ra aku gak minta kamu ambilin minum kenapa kamu ambilin"tanya Azhar
Skak mat
Aira bingung harus bagaimana kenapa ia jadi gak fokus gini."Oh ini?lah iya ya kok aku beri ke kamu orang aku yang mau minum hehe"ucap Aira lalu cepat cepat meminumnya
"Ra kalau minum itu sambil duduk baca bissmillah dulu nanti yang minum setan lo"ucap Azhar menasehati Aira
"Astagfirullah aku lupa ya allah maafin Aira"ucap Aira takut
Melihat raut wajah Aira yang ketakutan sungguh lucu membuat Azhar tertawa.
HHHH...
HHH....Melihat Azhar yang tertawa gak jelas membuat Aira bingung.
"Kamu ngetawain apa?"tanya Aira bingung
"Ngetawain kamu"ucap Azhar dengan sisa tawa nya
"Aku?kenapa?"tanya Aira masih dengan kebingungannya
"Kamu kalau ketakutan lucu Ra bikin geli"renyah Azhar kembali tertawa
"Udah ih..lupakan, gih mau cerita apa"tanya Aira dengan malu sekaligus sebal
"Lah itu nyeritain raut wajah lucu kamu hhhh.."ucap Azhar sambil tertawa
"Azharrr..gak lucu ih"ucap Aira sebal
"Aeyoyo....bu Aira ngambek nih"goda Azhar
"Zhar kalau kamu terusin aku pulang aja kalau begitu"ancam Aira
"Oke..oke.. gak aku terusin tapi ketawa boleh lah"ucap Azhar sambil tertawa
"Yaudah aku pulang"ucap Aira berdiri dari tempat duduknya
Saat ingin membalik badan dan melangkah pergi ada sesuatu yang menahan Aira ya..tangan Aira ditahan oleh tangan Azhar yang membuat Aira berhenti dan menoleh kembali ke arah Azhar.
"Jangan pergi Ra"ucap Azhar memohon
Aira hanya diam dan melihat tangan nya di pegang Azhar. Azhar yang menyadari itu spontan melepaskan genggamanya.
"Maaf Ra aku khilaf"ucap Azhar takut Aira marah
Hhhh...
Hhhh....Kini tawa Aira yang meledak seketika membuat Azhar bingung, ya Azhar bingung bukannya seharusnya Aira marah dia malah ketawa.
"Ra kamu gak marah?"tanya Azhar
"Gak kok zhar lagian tadi gk sengaja kan jangan diulangi ya"ucap Aira diakhir tawanya
"Lalu kamu ngetawain apa?"tanya Azhar bingung
"Oh itu tadi aku ngetawain kamu, lagian kamu kayak bayi pas nyuruh aku jangan pergi kan comel hhh"tawa Aira kembali diikuti Azhar, ruangan itu diselingi tawa.
"Udah udah aku capek Zhar"ucap Aira dengan sisa tertawanya
"Kamu mau cerita apa kayaknya ada yang mau kamu omongin"tanya Aira lagi kali ini dengan mode serius
"Iya Ra, aku mau kamu bantuin aku"ucap Azhar
"Bantuin apa Zhar"
"Bantuin aku ngungkapin rasa ke Oliv aku pingin dia tau perasaanku kalau sama sama cocok nanti aku mau langsung lamar dia dan temui kedua orang tuanya"ucap Azhar
Deg..
hati Aira terasa ditusuk seribu pedang sakit rasanya, setelah tertawa renyah seperti tadi kini dia harus merasakan sakit. Sama seperti dia yang diterbangkan tinggi lalu dalam hitungan detik saja dia dibanting kedasar hingga sesakit ini."Ra kamu denger aku kan?"tanya Azhar memecahkan lamunan Aira
"I-iya Zhar aku bantuin"ucap Aira kali ini bohong
Sebenarnya ia ingin mengucapkan tidak tapi itu tidak mungkin dia tidak ingin merusak persahabatan-nya, cukup cintanya yang hancur jangan persahabatan-nya.
"Makasih ya Ra nanti kalau waktunya aku hubungin kamu"ucap Azhar
"Iya sama sama"jawab Aira dengan tersenyum pahit, senyuman palsu
"Aku gak sabar pingin pulang terus kembali kemarkas dan ngungkapin perasaanku semoga dia mau menerima aku"ucap Azhar dengan senyum bahagia
Aira hanya melihat Azhar yang bahagia sedangkan ia merasakan sakit yang mendalam. Ia diam saja takut merusak kebahagian Azhar, adakalanya ia harus pura pura bahagia dan tersenyum serta menahan air matanya agar tidak jatuh didepan Azhar.
Don't cry Ra Don't cry you have to be strong-batin Aira
.
.
.
.
.
Holla up lagi ada yang kangen gk?😹😹
Aku kangen banget sama kalian sama Azhar dan Aira maaf banget lama gk up karena sibuk hehe..😙😙😗Jangan lupa vote n comment ya
🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
PENANTIAN DAN DOA [TERBIT]
Teen FictionAira gadis berusia 22 tahun yang kini bekerja di salah satu perusahaan yang dekat dengan markas militer. Ia sangat bahagia dan tenang menjalani kehidupan-nya setelah kisah cinta dalam diam di masa lalu yang begitu kelam. Namun siapa sangka dia berte...