"Ah SIAL!!!"ucap seorang Pria serba hitam itu
.
.
"Assalamualaikum La lama ya nunggu?"tanya Aira ketika bertemu Sakila"Waalaikumsalam lumayan Ra"jawab Sakila
"Maaf ya lama"ucap Aira masih dengan nafas memburu
"Mmm...iya gpp btw Ra kamu habis lari kok kayak capek gitu"tanya Sakila curiga
"Ah i-iya ini tadi aku lari takut kamu nunggu lama hehe"bohong Aira padahal dia masih ketakutan
"Mmm..masa sih kok aku lihat kamu kayak ketakutan habis dikejar orang?"tanya Sakila ragu
"Eh..masa sih gak ah"bohong Aira lagi
Tapi disini Sakila masih curiga ia terus memandang wajah Aira.
"Udah ah..btw mau ngomong apa La kayak nya penting?"tanya Aira berusaha mengubah topik
"Eh iya sampai lupa tujuan"cengir Sakila
"Kebiasaan"jawab Aira
"Emm...kamu udah tau kalau Azhar mau nikah Ra?"tanya Sakila hati hati
Degg...
Mendengar pertanyaan ini hati Aira merasa tersakiti meski pertanyaan itu dari sahabatnya, ia mencoba menetralkan semuanya."Ah itu udah kok La kenapa?"tanya Aira dengan senyum canggung pahit rasanya tersenyum dikondisi saat ini
"Kamu gpp Ra?"tanya Sakila
Ya seharusnya Sakila tak perlu memberi pertanyaan bodoh itu pada sahabatnya, jelas ia sudah tau betapa menyakitkannya semua itu."Enggak kok La" jawab Aira berusaha menahan air mata agar tidak jatuh
"Huftt..gak usah bohong aku tau hatimu hancur saat ini"ucap Sakila setelah membuang nafas
Mendengar ucapan tersebut dinding pertahanan Aira runtuh, air matanya menetes tanpa diperintah. Hal yang paling Aira benci adalah menangis didepan orang terdekatnya.
Aira menutupi wajahnya dengan tangan, berusaha menahan isak tangis agar tak didengar orang sekitar. Sakila memeluk Aira dan berusaha menyalurkan kekuatan terhadap sahabatnya.
"Udah Ra gak usah ditahan kalau mau nangis nangis aja gpp"ucap Sakila lembut sambil terus mengusap punggung Aira
Perlahan Isak tangis Aira hilang. Ia berusaha menetralkan semuanya meski rasanya dadanya itu sesak, kepalanya pusing karena menangis.
"L-la"Panggil Aira parau
"Iya"jawab Sakila
"Aku harus gimana la?aku gak kuat kalau kayak begini aku gak sanggup lihat ijab qobul itu dikumandangkan"ucap Aira lirih
"Aku juga bingung Ra"jawab Sakila bingung harus kasih saran apa
"Kayaknya kamu harus minta ke Allah buat kuatin hati itu jalan satu satunya"Ucap Sakila.
"Pasti kalau itu Ra aku gak mau dosa karena memikirkan suami orang nanti"jawab Aira
Hening sesaat mereka sedang bergelut dengan fikiran masing-masing berusaha mencari jalan keluar.
Tiba-tiba Aira teringat sosok Juna. Ia ingat bahwa Juna menawarkan nya untuk pergi ke Bandung.
"La"ucap Aira kemudian
"Iya Ra"jawab Sakila
"Kalau aku pergi ke Bandung gimana?"ucap Aira
"Ha!!Ngapain kesana jangan kayak gini kalau mau lari dari kenyataan"ucap Sakila kaget
"Ya mungkin ini bisa dibilang lari dari kenyataan tapi itu gak sepenuhnya"jawab Aira
"Maksudnya?"tanya Sakila bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
PENANTIAN DAN DOA [TERBIT]
Ficção AdolescenteAira gadis berusia 22 tahun yang kini bekerja di salah satu perusahaan yang dekat dengan markas militer. Ia sangat bahagia dan tenang menjalani kehidupan-nya setelah kisah cinta dalam diam di masa lalu yang begitu kelam. Namun siapa sangka dia berte...