Kak Rizal menyusul Aira masuk kedalam Ruang Operasi dia mendapati adik nya itu menangis didepan jenazah Azhar yang berselimut kain putih.
"Azhar...kamu jahat..kamu Jahat Zhar."ucap Aira dibalik isak tangis nya sambil berusaha menggoyang goyangkan tubuh Azhar yang sudah tak bernyawa itu
"Kenapa..kamu tega tinggalin Aku Zhar"ucap Aira
"Kenapa kamu tega membuat aku menunggu..lalu kamu tinggalkan aku Zhar KENAPA KATAKAN!!!KENAPA!!!Azhar!!!.."emosi Aira makin tak terkendali
Melihat semua itu kak Rizal tidak tahan miris melihat adiknya seperti ini. Ia tidak pernah mendapati adiknya seemosional ini. Baru ia sadari bahwa adiknya itu telah menjatuhkan hati pada seorang lelaki yang terbaring tak berdaya itu.
"Dek udah dek ayo keluar jangan kaya gini"ajak kak Rizal berusaha membawa Aira keluar ruangan ia takut adiknya menjadi tak terkendali nanti.
"DIAM!!!"bentak Aira seketika membuat kak Rizal berhenti dan diam. Kak Rizal tidak pernah mendapati adiknya seperti.
"Aku mohon kakak diam aku tidak mau pergi kak aku tidak..mau kehilangan Azhar"ucap Aira sedih ia tidak kuat merasakan semua ini, seketika itu kak Rizal langsung memeluk adiknya erat erat.
"Sabar dek..ingat tuhan lebih tau apa yang terbaik"ucap kak Rizal yang sedang memeluk Aira dan mencium kening Aira berulang kali, berusaha menyalurkan kekuatannya pada Aira.
"Aku tidak mau kehilangan dia kak aku tidak mau..hiks..hiks..."tangis Aira semakin pecah.
"Dek jangan kaya gini Azhar jadi sedih kalau kamu kayak gini. Kamu gak mau Azhar sedih kan"ucap kak Rizal berusaha menenangkan Aira tapi berbanding terbalik tangis Aira malah semakin pecah.
Seketika Aira melepas pelukan kakaknya dan menghadap Azhar. Ia pun memeluk tubuh Azhar yang terbaring tak berdaya juga berselimut kain putih.
"Kamu jahat Zhar kamu jahat"ucap Aira dibalik isak tangisnya sambil memukul dada bidang Azhar.
"Dek udah dek jangan kaya gini"ucap kak Rizal berusaha menenang kan Aira. Tapi Aira tetap bersikukuh memeluk Azhar sambil memukul dada bidang Azhar terus menerus.
"Kamu jahat zhar..kamu tega...kamu minta aku bantu kamukan kamu harus hidup Zhar..Azharr!!"tangis Aira pecah Air matanya membasahi kain putih yang menutup badan Azhar.
Deg..deg..deg...
Seketika Tangis Aira berhenti. Aira melihat wajah Azhar dan berulang kali menempelkan telinga nya di dada Azhar.mencoba memastikan apa yang ia dengar tidak salah.
"Azhar...Azhar...bangun Zhar aku disini"ucap Aira sambil berulang kali menepuk pipi Azhar dan berulang kali menempel kan telinga nya didada Azhar.
"Dek ada apa?"tanya kak Rizal Cemas
"Azhar hidup kak..kakak lihat kan?"ucap Aira berusaha menyakinkan kakak nya
"Apa!!"ucap kak Rizal terkejut
"Iya kak coba kakak dengar dentuman jantungnya"ucap Aira dan menyuruh kak Rizal menempelkan telinga nya
Kak Rizal yang masih bingung dia hanya menuruti permintaan adiknya. Kak Rizal menempelkan telinga nya ke dada Azhar dan benar saja terdapat suara.
Deg..deg..deg...
"Iya dek Azhar hidup"ucap kak Rizal seakan tak percaya
"Iya kan kak Azhar...bangun zhar...aku siap bantu kamu"ucap Aira yang berusaha membangunkan Azhar.
"Kamu tunggu sini dek biar kakak cari dokter"ucap kak Rizal.
Aira mengangguk saja dan masih berusaha membangunkan Azhar. Setidaknya hatinya sedikit lega Azhar masih bernafas dia masih hidup tak sungkan sungkan Aira mengucapkan syukur kepada Allah.
Kak Rizal pun berlari keluar ruang operasi yang membuat semua orang yang sedang lemas didepan ruang operasi bingung.
"Dokter mana?"ucap kak Rizal khawatir
"Ada apa Zal?"tanya Ayah Aira khawatir, tidak Ayah Aira saja tapi juga sahabat sahabat Aira
"Dokter dimana y-"ucapan Rizal terputus ketika melihat seorang dokter sedang berbicara dengan seorang perawat.
Kak Rizal pun berlari menghampiri dokter itu membuat semua orang bingung. Ada apa sebenarnya yang terjadi.
"Dok..dokter.."ucap kak Rizal khawatir
"Tenang..coba tenang katakan pelan pelan"ucap dokter itu menenangkan
"Pasien diruang Operasi itu Azhar Putra Dirgantara masih hidup dok"ucap kak Rizal membuat semua terkejut
"Apa"ucap semua orang kaget sedih bercampur senang.
"Baik mari ikut saya"ucap dokter itu melangkah menuju ruang Operasi
Setelah sampai diruang operasi dokter itu menyuruh Aira menjauh untuk sementara dan memeriksa Azhar kembali. Sulit dipercaya apa yang dikatakan ternyata benar jantung Azhar berdentum kembali, dokter itu mengulum senyum
"Sulit dipercaya tapi ini keajaiban yang diberi tuhan pasien hidup kembali"ucap dokter itu
Semua pun mengucapkan syukur merasa sedikit lega. Terutama Aira, ibu Azhar dan kedua sahabat Azhar seakan bisa hidup dan bernafas lagi setelah syok yang begitu mendalam
"Tapi..tidak menutup kemungkinan pasien pasti akan koma"ucap dokter itu kembali bersuara
Deg...jantung Aira dan semua seakan kembali teriris. Tapi setidaknya Azhar masih bisa bernafas itu sudah sedikit melegakan hati, meskipun masih ada rasa takut kehilangan.
"Suster siapkan ruangan untuk pasien dan segera pindahkan pasien"ucap dokter itu pada seorang perawat
"Siap dok"ucap perawat itu
"Kalau begitu saya pamit dulu"ucap dokter itu berpamitan pada semuanya
"Iya dok terima kasih"ucap Ayah Aira
"Azhar...kamu harus hidup zhar kamu harus sembuh kamu harus berjuang sekali lagi. Tunjukan bahwa kamu kuat dan kamu bisa..ya Allah segera sembuhkan ia sadarkan ia. Jangan kau ambil dia ya rabb hamba mohon"-ucap batin Aira
.
.
.
.
Yeay Azhar hidup lagi tapi sayang dia koma author sedih deh😣😣
Tunggu part selanjutnya ya🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
PENANTIAN DAN DOA [TERBIT]
Fiksi RemajaAira gadis berusia 22 tahun yang kini bekerja di salah satu perusahaan yang dekat dengan markas militer. Ia sangat bahagia dan tenang menjalani kehidupan-nya setelah kisah cinta dalam diam di masa lalu yang begitu kelam. Namun siapa sangka dia berte...