Part 12

154 21 1
                                    

"Kalian berdua masuk lah ke kamar ku lewat jendela. Kamar ku ada di lantai 2. Disana ada tangga yang di bangun hanya untuk masuk ke kamar ku secara diam diam. Aku akan berurusan dulu dengan ibu ku." Ujar Hali panjang lebar.

"Baiklah." Jawab Nio dan Fang.

Nio dan Fang pun mulai menaiki tangga yang di bangun hanya untuk masuk ke kamar Hali secara diam diam sedang kan Hali pun menghela nafas sebelum membuka pintu rumah nya dan akhirnya dia pun membuka pintu kamar nya untunglah tidak ada serangan apa pun dari ibu nya.

Namun baru saja masuk kedalam rumah dan belum sempat melepaskan sepatu nya Hali seperti di tarik ke dalam suatu ruangan.

Setelah pintu itu tertutup baru lah Hali tahu ruangan itu. Ya. Gudang. Namun ini bukan lah gudang biasa.

Ini adalah gudang penyiksaan yang tak jarang di gunakan untuk menyiksa Hali.

"A-apa yang terjadi?" Tanya Hali.

"Kenapa baru pulang dan KEMANA SAJA KEMARIN HAH!!" Teriak seorang wanita paruh baya dan itu adalah ibu atau seseorang yang tak jarang menyiksa nya sambil mencabuk Hali menggunakan ikat pinggang seragam milik salah satu kakak Hali yaitu Blaze.

Halilintar pov

Hei ayolah. Semua luka yang ada di tubuh ku belum sembuh total dan sudah anda cabuki lagi?

Tapi untung saja Dia tidak tahu kalau ada Nio dan Fang di sini.

Author pov

Sedangkan di dalam kamar Hali.....

Ctak!!

"AKH!! SAKIT!!!"

"Hii~ Kira kira apa yang di lakukan oleh ibu nya Hali ya sampai membuat Hali berteriak?" Tanya Nio.

Beberapa saat kemudian pintu kamar Hali terbuka dan menampakkan sang pemilik kamar.

Hali masuk ke dalam kamar dengan keadaan basah kuyup dan darah yang mewarnai seragam sekolah milik nya itu.

Setelah mengunci pintu kamar nya, Hali langsung menghampiri eanjang nya dan duduk di sisi ranjang sambil terisak isak.

"Hali. Kau kenapa? Apa yang baru saja terjadi?" Tanya Fang khawatir yang langsung duduk di samping Hali.

"Hiks.. S-sakit." Ritih Hali.

"Apa yang terjadi kepada mu? Kenapa seragam mu di warnai dengan darah?" Tanya Nio yang ikut mengkhawatirkan Hali dan duduk di sisi lain Hali.

"Apakah ibu mu tahu kalau kami berdua ada di kamar mu?" Tanya Fang lagi.

"Tidak. Hiks.. Keluarga ku tidak ada yang tahu kalau ada teman ku yang ada di kamar ku karna kamar ku kedap suara." Ujar Hali.

"Hiks.. Salah satu dari kalian mandi lah dulu. Aku mau mengurus luka ku dulu." Ujar Hali.

"Baiklah. Aku yang akan mandi dulu. Fang. Kau bantu Hali mengobati luka nya dulu." Sahut Nio yang langsung berjalan menuju kamar mandi yang ada di kamar Hali.

"Baiklah." Balas Fang.




-------------------------

Brak!! Brak!! Brak!!

"HEI!! BANGUN KAU!! BUKA PINTUNYA!! CEPAT BANGUN!! JANGAN BERMALAS MALASAN!!"

Teriak seorang wanita separuh baya yaitu ibu Halilintar yang sedang menggedor gedor pintu kamar Hali dengan sangat keras sampai sang pemilik kamar membuka kunci pintu nya lalu segera kembali ke ranjang hanya sekedar duduk.

"Buka saja pintu nya. Tidak ku kunci." Ucap Hali pelan yang duduk di sisi ranjangnya.

Yang benar saja. Ibu Hali langsung pintu kamar Hali dengan sangat kasar.

"KENAPA KAU BARU BANGUN HAH!! KAU TIDAK LIHAT SEKARANG PUKUL BERAPA HAH!!" Teriak ibu Hali yang membuat Fang dan Nio terbangun.

"Tapi, hari ini kelas ku di mulai pukul 09.00." Balas Hali.

"ALASAN APA YANG KAU GUNAKAN UNTUK BANGUN SIANG HAH!! DAN KENAPA ADA TEMAN MU YANG MENGINAP DI KAMAR MU HAH!!"

"Kami ada tugas kelompok kemarin dan harus di kumpulin hari ini. Jadi aku mengajak teman ku ini ke kamar ku." Ujar Hali dengan nada yang sedikit ia tinggi hingga para kakak kakak nya menghampiri kamar nya.

"Jika kau sudah selesai dengan tugas mu cepat mandi dan segera berangkat ke SEKOLAH!!"

"TAPI KELAS KU DI MULAI PUKUL 09.00! ANDA MENYURUH KU BERANGKAT AWAL AWAL KENAPA!!? TERSERAH AKU INGIN BERANGKAT AWAL ATAU SEDIKIT TERLAMBAT!! YANG SEKOLAH AKU KENAPA ANDA YANG BERISIK!!" Bentak Hali yang sudah lelah dengan perlakuan ibu nya.

"SEKARANG KAU SUDAH BERANI MELAWAN ORANG TUA YANG ADA DI DEPAN MU DASAR ANAK DURHAKA!!"

"ORANG TUA!!?? KAU BUKAN ORANG TUA KU!! KAU YANG BILANG SENDIRI KALAU AKU BUKAN ANAK ANDA DAN ANDA BUKAN IBU KU!! YA!! KARNA AKU AYAH MENINGGAL!! SEHARUSNYA AKU TIDAK MENGAJAK AYAH WAKTU ITU!! BIARKAN SAJA AKU YANG MATI!! JIKA KALIAN MEMBENCI KU KENAPA KALIAN TIDAK SEKALIAN MEMBUNUH KU HAH!! PERCUMA AKU HIDUP JIKA PERAN KU HANYALAH SEBAGAI HANTU YANG TAK TERLIHAT!! JIKA KALIAN INGIN AKU MATI, BUNUH SAJA AKU SEBELUM AKU MENYURUH ORANG LAIN UNTUK MEMBUNUH KU!!" Teriak Hali yang emosi nya meledak ledak bahkan ia sampai berdiri dari duduk nya di ranjang.

"APA MAKSUDMU HAH!!"

"APA!? BENAR 'KAN!? ANDA MEMBENCI KU!! SEMUA ANAK ANDA PUN TIDAK PEDULI DENGAN KU!! JADI UNTUK APA AKU MASIH TETAP HIDUP DI KELUARGA YANG HANYA TEMPAT BAGI HANTU YANG TAK TERLIHAT!! AKU SAMA SEKALI TIDAK INGIN DI LAHIRKAN DAN JUGA TIDAK INGIN LAHIR DARI RAHIM ANDA!!"

Plak!!

"JAGA BICARA MU DASAR ANAK TIDAK TAHU DIRI!! KAU BERBICARA DENGAN ORANG TUA!!" Kini yang berbicara adalah kakak ke tiga Hali yaitu Blaze yang baru saja menampar pipi Hali dengan sangat keras.

"TAPI SEMUA ITU BENAR!! SEBENARNYA WAKTU ITU YANG SENGAJA MENABRAK AYAH ADALAH TEMAN AYAH YANG MERUPAKAN SEORANG MAFIA!! DIA MEMANCING KU UNTUK BERLARI KE JALAN RAYA UNTUK BISA MENJEBAK AYAH!!"

"JANGAN MENGADA NGADA KAMU YA!!"

Disaat Hali dan ibu nya beradu mulut Nio dan Fang hanya menyaksikan adu mulut itu tanpa ada niatan untuk membantu sama sekali. Biarkan Hali selesaikan ini. Kami tidak boleh mencampur tangan urusan nya dengan ibu nya. Itu lah yang di pikirkan mereka berdua.

"DASAR ANAK TAK BERGUNA!!"

"YA!! AKU MEMANG TIDAK BERGUNA!! MAKA DARI ITU KENAPA KAU TIDAK MEMBUNUH KU SAHA LANGSUNG!! ITU AKAN MEMBUAT KU TENANG TIDAK SEPERTI DI SINI!!"

"DIAM KAU!!"

Blaze pun langsung memukul Hali hingga Hali tertidur di ranjang nya.

"KELUAR KALIAN DARI KAMAR KU DAN JANGAN BERHARAP AKU BISA KEMBALI KEPADA KALIAN WALAUPUN KALIAN SUDAH MENYESAL!!! AYAH AKAN MENGHUKUM KALIAN!! AKU YAKIN KALIAN AKAN BERAKHIR DI DALAM SEL MILIK BIBI!!!" Teriak Hali sambil menendang Blaze sampai sang ibu pun ikut keluar lalu menutup pintu dan mengunci nya.

Setelah itu pun Hali duduk di sisi ranjang milik nya sambil terisak isak.

"Hiks.. Hiks.. Kapan ini akan berakhir?"

"Hei. Hali. Tenanglah. Kami berdua pasti akan membantu mu." Ucap Fang.

"Benar. Kami berdua akan selalu ada di sisi mu." Ucap Nio.

"Baiklah. Hiks.. Terima kasih. Hiks.." Sahut Hali yang lalu tersenyum seperti biasanya.

#Bersambung#

Kira kira part nya panjangan yang ini atau yang lainnya ya?

Soalnya part ini sudah 1000 lebih.

Sudah lah. Aku tak tahu mau berkata apa lagi. Aku tidak terbiasa merangkai kata.

Sampai jumpa kawan kawan ku!!

Semoga kalian sehat selalu!!

Buat kalian yang sedang sakit, semoga cepat sembuh.

Sampai jumpa

Aku Seperti Hantu Yang Tak Terlihat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang