Part 20

242 14 0
                                    

Kembali ke dunia nyata......

"Jadi seperti itu. Kau meminta orang lain untuk melenyapkan mu karna kau sudah lelah untuk hidup karna peran mu hanyalah sebagai hantu di mata keluarga mu." Ujar Hari dengan air mata yang mengalur deras begitu juga warga sekolah lain nya setelah melihat masa lalu Hali.

"K-keluarga mu sangat kejam. Hiks.. Mereka menyiksa mu hanya karna sebuah kecelakaan yang merenggang nyawa ayah mu yang menyelamatkan mu saat hampir tertabrak truk." Uhar Shinbi sambil mengelap ingus nya menggunakan jubah Kanglim.

Sedangkan sosok gadis tadi yang ternyata Hali sudah terbebas dari kekuatan mahkota agung milik Ryon lalu bangun dan memposisikan dirinya menjadi duduk.

"Hiks.. Hiks.. Hanya karna kecelakaan itu mereka mengabaikan ku seolah olah aku ini adalah hantu yang tak terlihat. Hiks.. Hiks.. Ditambah lagi kalian semua, semua orang orang yang menjauhi ku hanya karna warna rambut ku yang berbeda.. Hiks.. Hiks.. Keluarga ku tidak memberikan makan sekali pun setelah kecelakaan itu.. Hiks.. Mereka tidak memberiku makan atau pun uang.. Hiks.. Jadi aku bekerja agar aku bisa memenuhi kebutuhan ku.. Hiks.. Tapi untung lah ada sesosok pria yang selalu datang ke kamar ku lewat jendela setiap seminggu sekali untuk memberikan ku makanan... Hiks.. Dan bodoh nya aku tak menyadari kalau itu adalah ayah ku sendiri... Hiks.. Hiks.." Ujar Hali yang mengeluarkan semua nya sambil menangis dengan kencang.

"Ayah bilang pada ku kalau aku bisa bertahan sampai aku remaja, ayah akan menjemput ku.."

"Kasihan sekali kau. Pasti selama ini kau menderita karna luka yang kau terima dari luar maupun dalam. Terlebih lagi kau mendapatkannya setiap hari. Tapi kau bisa bertahan." Ujar Gumbi.

"Jadi, kasus penyengatan listrik itu kau yang melakukan nya?" Tanya Hari lembut. Dan Hali hanya mengangguk sebagai jawaban yang masih dalam keadaan menangis.

"Tapi kenapa kau melakukan itu?" Tanya Ryon.

"Aku hanya tidak ingin orang lain menyakiti orang yang sama sekali tidak bersalah. Hiks.. Hiks.. Mereka yang menyakiti orang lain yang tidak bersalah itu mengingatkan ku tentang semua perlakuan ibu ku kepada ku selama aku masih hidup. Hiks.."

"Termasuk sengatan di tangan Sarah tadi ?" Dan sekali lagi Hali mengangguk sebagai jawaban.

"Tapi kenapa?"

"K-karna.. Hiks.. Fang adalah sahabat ku. Hiks.. Dia seperti ayah ku. Dia seperti ayah ku yang selalu ada di sisi ku disaat aku membutuhkan nya. Hiks.. Hiks.. Entah kenapa sejak pertama kali bertemu dengan fang waktu sekolah dasar dulu rasanya seperti aku bertemu dengan ayah ku secara langsung. Tak akan aku biarkan siapa pun menyakiti Fang. Dan akhir nya aku bertemu dengan Nio yang ternyata adalah saudara sepupu ku sendiri. Hiks.. Hiks.. Ternyata aku benar. Hiks.. Aku akan menghilang tanpa di ketahui orang lain. Dunia akan lebih baik jika aku menghilang dari dunia ini. Hiks.. Hiks.. Padahal yang ku inginkan hanyalah perhatian. Hiks.. Hiks.. Aku hanya meminta itu tidak ada yang lain. Hiks.. Hiks.. Kalian akan lebih bahagia jika aku tidak ada. Hiks.. Hiks.."

"Itu tidak benar!"

Hali dan yang lainnya menoleh ke sumber suara.

"Tidak ada orang yang tidak tahu kematian diri mu Li. Kau tahu? Kafe tempat kita bekerja jumlah pelanggan nya menurun drastis setelah kematian diri mu. Memang sih masih ramai. Tapi tidak seramai sewaktu kau masih bekerja. Semua orang sangat sedih saat mendengar kematian mu Hali." Ujar Fang.

"Tidak. Hiks.. Itu tidak benar. Pasti  orang orang akan senang jika aku tidak ada."

"Jika kau tidak percaya coba lihat ini." Fang pun menunjukkan layar ponsel nya tepat di depan wajah Hali dengan menunjukkan komentar komentar orang di internet

Aku Seperti Hantu Yang Tak Terlihat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang