Heeseung (ENHYPEN) X Jeongin ft. Seungmin
Istri baru papa Seungmin yang cantik jelita.
•••
"Heeseung, ayo bangun..." Tubuhnya digoncang lembut, Heeseung segera tau sentuhan lembut dan hangat ini bukan milik papanya. Papa Seungmin tak pernah membangunkannya dengan lembut, tarik kaki sampai jatuh dari ranjang sudah yang paling lembut.
Heesung buka matanya perlahan, putra tunggal Kim Seungmin itu menjerit senang dalam hati. Bangun pagi disambut bidadari jelita siapa yang tak akan melayang?, awal hari yang berseri.
"Ayo bagun, mama udah masak. Kita makan sama-sama ya, papa sudah tunggu dibawah." Mamanya, Kim Jeongin. Heeseung duduk, peluk erat mama tiri kesayangannya. Merengek manja agar kepalanya dielus penuh cinta oleh jari-jemari mungil mama Jeongin.
"Hee, ayo dong. Papa udah tunggu, lho." Jeongin tentu tau tabiat Heeseung yang persis Seungmin, sudah hafal diluar kepala bagaimana manjanya papa-anak itu.
"Iya, mama~" Heesung kecup pipi bulat gembil mamanya, lantas beranjak turun dari ranjang menuju kamar mandi. Mencuci muka tak lupa menggosok gigi.
Dihari minggu biasanya, sebelum ada mama Jeongin, Heesung akan menghabiskan seharian penuh untuk tidur. Papanya seorang dokter super sibuk, hari minggu pun ada saja kerjaan. Satu hari penuh menempel pada ranjangnya yang besar dan empuk tanpa makan bukan masalah.
Namun sekarang berbeda. Heeseung jadi rajin bangun pagi, setiap hari. Hari libur atau hari tanpa jadwal kuliah yang biasanya Ia habiskan menjelajah alam mimpi dan menjadi pahlawan super, kini diisi kegiatan-kegiatan produktif. Menemani mama mencoba resep kue baru atau menata kebun, apapun dilakukan asal dengan mama Jeongin.
Heeseung lihat mama dan papanya tengah merajut asmara didapur, papa Seungmin dengan kemeja putih serta celana bahan asik mendekap mesra mama Jeongin dari belakang. Mama terlihat tersenyum malu-malu, batin si putra tunggal mendidih seketika. Harusnya aku yang peluk mama, mama punyaku.
"Ma, lapar." Berucap ketus, seret kursi dengan gerakan kasar. Jeongin dan Seungmin segera lepaskan tautan. Seungmin tatap putranya, tak heran lagi dapati raut cemburu tergurat disana. Sudah biasa, pula Seungmin tau cinta seperti apa yang Heeseung punya untuk mama tirinya.
"Hee, hari ini papa pulang terlambat. Jangan kemana-mana, dirumah saja jaga mama." Seungmin tak dapat balasan, tidak peduli juga. Putranya memang begitu, diam saja tapi jelas mendengar dan mengerti. Namun, tentu ini bukan hal bagus bagi Jeongin. Kim Heeseung tidak pernah begitu padanya, selalu menjawab dengan nada ceria.
Maklum saja, baru satu tahun bernaung dalam atap rumah dokter Kim Seungmin. Jeongin belum paham betul bagaimana cara Seungmin dan Heeseung berkomunikasi.
"Hee, kenapa? Hee marah? Masakan mama nggak enak, ya?" Heeseung sekalian Seungmin gelagapan, apa-apaan ini? Kenapa mama jadi terlihat sedih begitu?
"Nggak, ma. Masakan mama selalu enak kok." Heeseung genggam tangan mungil mamanya.
"Terus kenapa Hee nggak jawab papa? Papa kan ngomong sama Hee, harusnya dijawab." Jeongin mulai berkaca-kaca, suaranya bergetar. Entahlah, si manis itu menjadi agak sensitif akhir-akhir ini. Bisa menangisi hal-hal kecil, sedih untuk sesuatu yang tak terlalu penting.
"Sayang, dengar. Kami memang begini, bukan masalah. Heeseung nggak marah, masakanmu enak, kok. Sudah ya? Jangan menangis." Seungmin peluk istrinya, dokter muda itu melanjutkan,
"Tapi, aku ngerasa kamu sensitif banget belakangan ini. Kamu baik kan, sayang?"
Disana, Kim Heeseung mendadak tegang.
•••
"Hee senang nggak? Sebentar lagi Hee punya adek~" Heeseung diam saja, terlalu sakit untuk menjawab mamanya. Rela tidak hadir dalam hatinya, sudahlah papa saja yang jadi penghalang kenapa harus ada yang lain? Heeseung tidak bisa terima. Mamaku, Jeongin-ku.
Tadi malam, papa Seungmin dan mama pergi ke rumah sakit untuk periksa sesuatu. Pulang-pulang bawa kabar bahagia itu, Heeseung akan punya adik. Si putra tunggal tidak berikan respon apapun, diam saja. Sudah Ia paksakan senyum tapi tidak mampu. Heeseung tidak pandai pura-pura bahagia.
"Ma, kenapa Hee harus punya adek? Kenapa mama harus punya anak baru? Hee aja nggak cukup?" Tumpah sudah semua beban dalam dada, Kim Heeseung mulai menangis. Jeongin terkejut, berhenti usap perut ratanya.
"Hee..."
"Hee nggak mau, ma. Hee nggak suka berbagi, mama punya Hee!" Jeongin sungguh tak pernah melihat putranya yang seperti ini, bicara dengan nada tinggi bukanlah perangai Kim Heeseung. Kala bertemu tatap, Jeongin sadar sesuatu.
"Hee sayang mama, Hee cinta mama. Jeongin-ku sayang..." Heeseung mulai gila, sinting.
•••
The End.Lee Heeseung (ENHYPEN) as Kim Heeseung
Yang Jeongin as Kim (Yang) Jeongin
Catatan penulis :
Oke, aku mabok Hee X Je T_T
Rencananya sih mau bikin ginian lagi, yang enha x skz gitu. Tapi masih bingung mau bikin tentang apaaa, kasih ide yaa di komen!Sekian dari greesa, terimakasih!