06. Upacara

92 55 120
                                    

Setting : Indonesia.
Aturannya kalau ketawa harus vote dan komen. Berani?

❀❀❀

"Jae, cepetan! Kita bisa telat ntar!" teriak Hyunsuk dari dalam mobil.

Yeonjun, Hyunsuk dan Doyoung sedang menunggu Jaehyuk yang masih belum beres mengenakan sepatu. Dengan secepat kilat, Jaehyuk memasuki mobil tersebut. Yeonjun kemudian menyetir mobil itu sampai ke sekolah.

"Lo belum mandi kan?" tanya Hyunsuk menoleh ke arah Jaehyuk di belakang.

Jaehyuk hanya nyengir, "He he he, tau aja."

Doyoung menggeleng mendengar perkataan Jaehyuk. "Bang, lo ketua kelas, yang rajin dong!"

"Semua orang pernah bangun kesiangan, Doy! Gue bukan satu-satunya manusia yang telat hari ini!"

Hyunsuk melempar sebotol parfum kearah Jaehyuk. "Tuh, semprot ke badan lo yang banyak biar amis lo gak kecium!"

Jaehyuk mengerling malas mendengar perkataan Hyunsuk. "Gue bukan ikan bang, mana ada amisnya. Ganteng gini," ucapnya percaya diri.

"Nyenyenye, iya dah. Lo pada dah bawa topi kan?"

"Dah lengkap!" jawab Jaehyuk dan Doyoung.

"Suk, lo coba cek di tas gue. Ada atau nggak?" tanya Yeonjun.

"Aman, bro."

"Yashh, kita pasti bisa tepat waktu," ucap Jaehyuk yakin.

Sementara...

"Pak, bukain dong pintunya!" pinta Hyunsuk ke pak satpam.

"Gabisa ya dek, kalian udah telat 3 menit."

"3 menit doang elah, mereka juga belum selesai baris!" seru Yeonjun gak terima.

"Peraturannya udah begini, bapak gabisa ngelawan."

"Bapak kenapa terlalu taat peraturan sih? Emang bapak ga punya pendirian?" tanya Doyoung.

"Diam kamu, nanti gaji saya dipotong!"

"Kita bayar, gimana?" tanya Jaehyuk.

"Kalian berani berapa?" tanya pak satpam balik.

...

Tap! Tap! Tap!

Suara langkah kaki tampak terdengar di depan barisan. 3 orang pengibar bendera sedang melaksanakan tugasnya.

"KEPADA, SANG BENDERA MERAH PUTIH. HORMATTTTT GERAK!" teriak Jihoon sang ketua OSIS sekaligus pimpinan upacara memberi komando kepada seluruh peserta dalam posisi hormat.

Lantunan dari lagu wajib "Indonesia Raya" terdengar mengisi segala ruang upacara. Semua orang hikmah disaat seperti ini. Memberi hormat kepada sang bendera merah putih yang telah menjadi tanda merdekanya negara ini.

Setiap kegiatan dalam upacara berjalan lancar. Sampai akhirnya di bagian yang paling dibenci seluruh siswa. Amanat dari kepala sekolah.

"Test! Test!"

Pak kepala sekolah mencoba mengecek suara pada mikrofonnya.

"Test! Test!"

"Test!"

"Test!"

"SUDAH PAK, SUDAH!" teriak seluruh siswa kepada kepala sekolah.

"Kalian ini kenapa? Bapak hanya mengecek suara ini? Kalian pikir bapak gamau berhenti? Kalian pikir bapak ga bakal ngomong? Tau apa kalian?" tanya bapak kepala sekolah.

KOST NIH! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang