11. Kondangan

62 46 122
                                    

Hari ini, Jihoon berencana untuk pulang ke rumahnya di Busan. Jihoon Treasure yang asli emang dari Busan. Tapi disini, kita jadiin kampungnya aja deh. Anggap aja Busan cabang Indonesia, itupun kalau beneran ada.

Jihoon pulang sendiri, betapa beraninya cowok yang satu ini. Dia berencana untuk berpamitan dengan anak kost yang lain.

"Jihoon pulang ya. Seminggu aja, buat acara nikahan abangnya Jihoon," pamit Jihoon kepada yang lainnya.

"Iya hoon, hati-hati ya," balas Mbak Dita sambil menepuk bahunya beberapa kali.

"Bang, moga tenang disana ya," ujar Beomgyu sambil mengelap matanya pakai baju.

"Gue bukan pengen ke alam lain anjir!" marah Jihoon sambil nyekek leher Beomgyu pakai sikunya.

Saat itu Jeongwoo tampak sesenggukan. Dia malah menangis kejer pas abang sepupunya mau pulang kampung.

"Woo, lo kan lagi empat hari harus kondangan di rumah gue. Napa lo nangis oi?!" Jihoon ngelepas cekekkannya dari Beomgyu. Beomgyu kini lari menjauh, dia manjat pohon mangga biar gak di cekek lagi.

"Lo napa nangis sih? Cengeng banget," ejek Haruto ke Jeongwoo.

"Saat aku menangis..." ujar Jeongwoo.

"Kenapa?" tanya Jihoon merasa terharu dengan adik sepupunya itu.

"Aku butuh sebuah tisu. Aku butuh empat lembar, empat lembar. Saat aku menangis..." lanjut Jeongwoo sambil nyengir kuda.

Jihoon cuma natap dia malas. Gak ada yang bisa diharepin emang dari penghuni kost disini.

"Jihoon pamit ya," ucap Jihoon lagi. Anak kost gak nyaut dan malah senyum-senyum doang.

"Nyaut woi! Gilak, lo lo pada demen ya gue pergi?" Jihoon berkacak pinggang, anak kost sangat tidak berperijihoonan.

"Gimana ya Hoon, dibilang gak suka ya nggak. Dibilang suka ya iya," kata Mashiho dengan polosnya. Jihoon dah mau nangis aja tuh, masa gitu sih?

"Mbak ... Mbak Dita pengen Jihoon balik kan?" tanya Jihoon dengan raut sedih, Dita yang melihat itu terasa tersentuh.

"Pasti, secara kalau kamu hilang ... pemasukanku jadi berkurang," senyum Dita kepada Jihoon. Jihoon hanya tersenyum paksa, ya walaupun hanya cuan ... setidaknya dia masih ditunggu kedatangannya.

Jihoon berpamitan kepada semuanya. Jihoon melangkahkan kakinya menuju keluar gerbang.

"JIHOON HATI-HATI YA!" teriak anak cecan berbarengan.

"BANG JIHOON, JANGAN LUPA BELOK KALAU DI JALAN!" teriak Jeongwoo.

"HOON, UTANG LO MASIH ADA GOCENG DI GUE. AWAS LO GAK BALIK!" teriak Yeonjun kepada Jihoon.

"Ikhlas dong!" kata Hyunsuk sambil nyiku lengen sepupunya.

"Bodo, beli cilok lumayan itu," balas Yeonjun.

Jihoon terharu, dia melambaikan tangan kepada yang lain. Anak kost Aditya membalasnya. Setelah tadi dia tak ada keinginan buat balik, akhirnya sekarang berubah. Syukurlah, pemeran kost abal-abalku gak kabur.

...

Di rumah, Jihoon sudah disambut oleh mama dan papanya. Abang Jihoon lagi sibuk ngurusin keperluan acara nikahnya.

"Astaga, anak gantengku sudah pulang," ujar Mamanya sambil memeluk Jihoon erat.

"Ma apa kabar?" tanya Jihoon yang udah kangen berat.

"Baik dong, ini sekarang abangmu mau nikahan nih. Kamu kapan nyusul?" tanya Mamanya.

"Astaga Mak, Jihoon masih SMA. Masa dah disuruh nikah aja." Jihoon mengelus dadanya sabar, gak habis pikir ma mamanya.

KOST NIH! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang