Vote atau votmen kak, jangan sampai ada bisu reader diantara kita.
Kelas 10 dari SMA Harta Bersama. Siapa menurut kalian yang aku ceritakan? Eum ... dia adalah salah satu member dari 2 anggota dis ngepet cabang kost. Yap, kali ini aku akan menceritakan si dedek gemes tapi badannya gak gemes yaitu So Junghwan.
Dimulai dari So Junghwan yang datang pagi sekali ke sekolah. Pukul 05.30 dia sudah ada di sana. Ayolah jam segini anak kost terutama cogan belum ada yang bangun, tapi dia sudah ada di sekolah. Alasan yang selalu dia berikan adalah, "Bang, aku ada piket hari ini."
Kalian pikir mereka percaya? Tentu tidak.
"Lo pacaran sama dedemit sekolah kan?"
Tebak itu siapa? Ha ha, dia adalah bapaknya Sunarni.
Junghwan meletakkan tasnya di kelas. Kelasnya yang paling bersinar di sekolah karena cuma di sana lampunya hidup. Kelas Junghwan ada di lantai 2, kelasnya berbeda dengan Doyoung, Haruto dan Jeongwoo.
Terdengar suara motor memasuki area sekolah. Seorang emak dengan motor supranya dan membawa banyak kantong berisi makanan tampak bersiap-siap untuk membuka kantin.
Terdapat 5 toko di sana, emak yang tadi adalah salah satu pemilik toko. Junghwan menampilkan senyum dan tatapan berbinarnya. Jajanan favoritnya pasti dibawa oleh emak tadi.
Dia berjalan mengendap-ngendap menuruni tangga. Takut jika ada yang mengetahui pergerakannya. Layaknya seorang mata-mata, dia benar-benar tidak ingin orang tahu aksinya.
Ceker! Ceker! Ceker!
Junghwan membeku, kini dia menggerakkan kepalanya perlahan ke sumber suara.
"AAKKK TUHANJANGANCABUTNYAWAKU,AKUBELUM MAKANSEMUADONATDIDUNIAINI," kata Junghwan berteriak, cepat, ngerap tanpa rem, remnya blong cusss ketabrak duarrr.
Junghwan memejamkan matanya, dia rasanya tadi seperti melihat malin kundang bangkit kubur. Coba bayangkan, kenapa juga wajahnya berwarna silver seperti manusia batu dari cahaya hapenya. Tunggu, hape? Mana mungkin karakter cerita rakyat bawa hape.
Junghwan berpikir lagi, itu bukan suatu yang mustahil. Saat kecil, di salah satu stasiun tv yang dia tonton. Ada cerita seperti tokoh kerajaan yang malah naik mobil bukannya kuda. Ada juga bidadari yang ceritanya naik ke khayangan di langit, eh kakinya ke potong karena salah edit. Kasian bidadarinya berkaki buntung.
Lagian, kan sekarang jaman sudah modern. Siapa tahu kuntilanak, genderuwo, pocong dan sejenisnya punya aplikasi chat sendiri.
Sementara para hantu yang disebut oleh pemikiran Junghwan.
"Kita kek ga ada harga dirinya ya di pemikiran tu bocah," ujar mbak kun.
"Gimana nih? takutin tidak?" tanya mas poci.
"Skip, kita cari yang lain aja," ajak abang ruwo.
Junghwan yang memejamkan matanya tampak cekikikan membanyangkan bagaimana konyolnya jika mbak kun, mas poci dan abang ruwo memiliki cinta segitiga sama kaki.
"Wan..." Tidak ada sahutan dari Junghwan. Dia masih cekikikan riang dan gembira.
"Wawan! Gilak lo gue sumpahin jadi kuli ya kuping lo!" seru Haruto kesal.
"Tuli, Har..." Junghwan membuka matanya, dia tampak makin kaget. Kenapa rambutnya berwarna abu-abu?
"Lo ngapain ngecat rambut dodol?! Pak Arka ntar marah ke lo!"
"Wig, ini wig, Wan." Haruto melepas wig abu-abu dari kepalanya.
"Astaga lo botak," ucap Junghwan.
"Palalu botak." Haruto mengenakan lagi wignya.

KAMU SEDANG MEMBACA
KOST NIH!
Humor[Baca dulu kak, siapa tau ketawa] Baca saat tidak mood, mungkin ini bisa sedikit membantu? Maaf kalau garing, aku memang receh anaknya:v Dengan kisah absurd penghuni kost "Cogan Aditya" dan "Cecan Aditya". Dua kost dengan satu pemilik yaitu keluarga...