02

10.8K 1K 71
                                    

Keesokan harinya, Lisa kembali ke RS untuk menemani bayinya, tapi sebelum itu dia menyempatkan untuk mampir ke masion orangtuanya berhubung mereka juga sudah pulang .

" Ma, pa where are you...." Lisa melihat kedua orangtuanya sedang berbincang diruang keluarga

" Lisa jangan teriak-teriak" ucap nyonya manoban

" Hehehe mian ma" Lisa mendudukkan dirinya di dekat nyonya manoban

" tumben kesini biasanya juga jarang" tuan manoban

" ada yang ingin Lisa bicarakan ma, pa" ucap Lisa serius, membuat tuan dan nyonya manoban heran karena tidak biasanya Lisa seperti itu

" ada apa nak" nyonya manoban lembut

" Ma, pa boleh gak Lisa adopsi anak?" Hening, tidak ada yang bersuara entah itu nyonya manoban ataupun tuan manoban mereka terlalu terkejut dengan apa yang Lisa ucapkan

" Kok malah bengong sih"

" Pa, ma boleh gak"

" YAK PAPA" tuan manoban tersadar mendengar teriakan lisa

" Ok maksudnya kamu ingin memiliki anak?" Tuan manoban

" Iya " jawab Lisa seadanya

" Kenapa gak nikah aja sih, pake harus ngadopsi segala" tuan manoban sengaja menjahilinya dengan kata " menikah" karena ketahuilah Lisa sangat membenci kata itu

" Pa, papa tau kan aku kayak apa?" Ya kedua orangtuanya sudah tau seksualitas Lisa

" Ya sudah mama mau nanya kenapa kamu mau adopsi anak? lagipula kamu masih muda kenapa tiba-tiba ingin punya anak" ucap nyonya manoban yang sedari tadi hanya menyimak

" Lisa nemu ma" ucap Lisa santai, membuat tuan dan nyonya manoban menganga

" nemu dimana, kamu jangan ngada-ngada lisaya, ya ampun itu anak siapa coba, kalau anak gak bener gimana?" Cerocos nyonya manoban panjang lebar

" Mama apaan sih, kan yang Lisa temuin bayi ma, ya kali bayi anak gak bener, kalaupun iya, kan nanti bisa Lisa didik" Lisa kesal dengan ucapan mamanya

" Udahlah ma siapa tahu Lisa bisa mandiri dengan adanya anak" tuan manoban

" Mama sih emang gak masalah pa, lagian mama juga udah pengen gendong cucu, kalo nunggu Lisa nikah mah malah keburu meninggoy kita" nyolot nyonya manoban yang emang ada benernya

" siapa namanya Li?" Tuan manoban

" Papa sama Mama ijinin aku adopsi kan?" Lisa

" Iya mama sama papa ijinin kamu adopsi asal kamu harus jadi orangtua yang baik untuknya " nyonya manoban

" Siap ma Lisa akan" ucap Lisa semangat, akhirnya dia bakal punya mainan baru, tentunya si baby gemoy nya.

" Siapa namanya, tadi papa tanya kamu gak jawab" tuan manoban

" Boleh pake marga manoban gak pa?" Lisa

" Boleh dong, kan nanti bakal jadi cucunya papa sama Mama juga" ucap tuan manoban tak lupa dengan senyuman manisnya

" namanya Jane renjana manoban, gimana pa bagus kan, baby j cewek soalnya" Lisa

" Bagus cocok juga dengan marga manoban" nyonya manoban

" Kalau gitu Lisa pamit ya ma pa, mau jenguk baby j dulu di RS Takut kenapa-napa, dan juga setelah surat-surat adopsinya selesai Lisa sama baby mau tinggal di masion Lisa aja, boleh ga ma pa?" Ya Lisa memang mempunyai masion pribadi, lebih tepatnya hadiah ulang tahun dari neneknya.

" Boleh kok tapi sering-sering mampir ke masion ini, bawa juga baby j nya, pokonya seminggu paling harus tiga kali nginep disini atau paling jarang dua kali dalam seminggu, gimana?" Nyonya manoban

" Ok itu bisa diatur, kalo gitu Lisa pamit ya pa ma" tuan dan nyonya manoban hanya mengangguk. Percaya atau tidak mereka bangga dengan Lisa yang sepertinya mulai belajar bertanggung jawab dalam hidupnya.

" Gak kerasa ya pa Lisa udah besar, udah mau belajar bertanggung jawab " nyonya manoban

" Iya papa juga gak nyangka apalagi nanti kita akan punya cucu, ya meskipun bukan cucu kandung kita, tapi gak papa kita harus selalu menyayangi dan mendukung apapun keputusan Lisa anak kebanggaan kita, kebanggaan keluarga besar manoban"








Butuh waktu kurang lebih 45 menit untuk Lisa sampai ke RS dimana calon anaknya berada. Dengan tergesa-gesa Lisa masuk sampai tidak sengaja menabrak wanita yang juga sepertinya sedang terburu-buru.

Bugh

" Aduh kakiku" ucapnya

" Aduh mama pantat seksi kuh" ucap Lisa tapi tak urung dia segera bangkit

" Maafkan aku nona karena tidak sengaja menabrak mu " Lisa membantunya berdiri

" Tidak apa-apa aku juga salah tidak melihatmu yang berjalan di depanku" ucapnya

" Ngomong-ngomong aku jisoo, Kim jisoo siapa tahu suatu saat nanti kita bertemu lagi" jisoo mengulurkan tangannya

" ah ya aku Lisa, Lee lalisa " Lisa membalas uluran tangan jisoo

" Kalau begitu, maaf untuk yang tadi jisoo-shi dan permisi" Lisa

" Ya tak apa, silahkan lisa-shi aku juga minta maaf" Lisa dan jisoo kembali berjalan ke arah tujuan masing-masing.

Lisa telah sampai diruangan khusus bayi, karena kemarin malam bayinya sudah dipindahkan dari ICU karena kondisinya yang cukup stabil. Sudah ada dokter Lee yang baru saja selesai memeriksa bayinya.

" Bagaimana keadaannya paman? apa baby ku baik-baik saja?" Lisa

" Kondisinya sangat baik, mungkin sekitar lima hari kedepan jika kondisinya terus membaik kau boleh membawanya pulang" Lisa tentu senang dengan ucapan dokter Lee, maka dari itu dia akan segera mengurus surat-surat adopsinya.

" Soal bayi itu, apa kau sudah membicarakannya dengan orangtuamu?" Dokter Lee

" Tentu sudah dan mereka mengijinkan, dengan catatan aku yang harus tanggung jawab atas bayi yang akan menjadi anakku" Lisa

" Baguslah lagi pula aku yakin kau akan mampu membesarnya, selain kaya raya kau juga cukup dewasa" Lisa yang merasa dipuji pun rasanya ingin terbang

" YAK paman kau bisa saja, aku kan jadi malu" Lisa menangkup kedua pipinya yang memerah karena malu

" Hais biasanya juga malu-maluin kekekeh" dokter Lee terkekeh geli melihat tingkah malu-malu keponakan nakalnya

" Sudahlah paman aku ingi melihat anakku dulu, Bye" Lisa berlalu meninggalkan dokter Lee yang geleng-geleng kepala dengan tingkahnya

diruang bayi

" Hai baby nya dadda apa kabar?, sehat humm" Lisa melihat bayinya dari balik pembatas kaca yang melindungi bayinya

" Sekarang nama baby adalah Jane renjana manoban, anaknya dadda Lee lalisa manoban anak tunggal kaya raya, anaknya papa Lee Min-ho manoban dan mama park Sandara yang nantinya akan jadi grandma dan grandpa nya baby " Lisa terus mengoceh didepan bayinya, padahal baby j sedang tidur.

" Dan baby akan dadda panggil baby j soalnya nama baby agak susah diucapin padahal kan dadda yang kasih baby nama, tapi kok jadi dadda juga yang ribet ya" Lisa tersenyum ketika bayinya bergerak-gerak seperti merespon setiap ucapannya

" Baby, walaupun baby bukan anak kandung dadda, dadda tetap akan menyayangi baby sepenuh hati, dadda akan menghabiskan cinta dadda hanya untuk baby, nanti ketika baby besar kita akan cari mommy baby supaya baby bisa tahu orangtua kandung baby, tapi baby harus ingat jangan pernah meninggalkan dadda nee, selalu sayang sama dadda dan baby juga harus nurut sama dadda, jadi anak yang pintar ya by banggain dadda sebagai orangtua baby" Lisa terus mengoceh didepan bayinya, entahlah Lisa hanya ingin terus berada didekat bayinya, calon anaknya, Lisa merasa sangat nyaman dan merasa segala bebannya hilang ketika melihat bayinya terlelap mungkin itu perasaan alaminya yang sebentar lagi akan menjadi orangtua.




Ok segitu dulu ya jangan lupa votmen dan jaga kesehatan dan jaga pola makan kalian see you next time bye bye bye

my DaddaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang