07

8.6K 890 52
                                    

Setelah sampai dikantornya Lisa langsung menuju ruangannya, dan benar saja banyak sekali tumpukkan berkas-berkas yang harus segera dia urus.

" Haduh kalau gini mah bisa sampai lembur nih" Lisa melangkahkan kakinya menuju kursi kebesarannya.

" Semoga aja bisa selesai sampai sore mana harus meeting juga lagi" Lisa pun langsung berkutat dengan pekerjaannya, hingga tak lama kemudian terdengar ketukan pintu yang membuatnya mengalihkan perhatiannya dari berkas yang sedang dikerjakan.

" Masuk" dan yah itu Yeri sang sekretaris

" Maaf Miss untuk meeting pertama sudah siap dan klien juga sudah datang" Yeri

" Ya sudah mari" Lisa berjalan lebih dulu diikuti Yeri di belakangnya

Lisa langsung masuk kedalam ruang meeting yang disana sudah ada salah satu investornya.

" Maaf jika saya terlambat " Lisa berjabat tangan dengan Mr Kwon

" Ah itu tidak masalah Miss, lagipula saya juga baru datang " Lisa hanya mengangguk dan mereka pun melanjutkan meeting dengan lancar.

" Untuk konsepnya sudah saya pikirkan " Lisa

" Kalau boleh tahu siapa modelnya Miss?" Mr Kwon

" Miss Jennie Kim salah satu model ternama yang sedang naik daun " Lisa

" Ah ya saya tahu, memang banyak juga perusahaan yang menjadikannya brand ambassador " Mr Kwon

" Saya yakin bahwa ini akan booming dan laku dipasaran " Lisa

" Iya saya setuju, memang tidak menyesal saya sudah berinvestasi di perusahaan Miss" Mr Kwon

" Tentu saya pastikan anda tidak akan pernah menyesal " Lisa

" Kalau begitu meeting kita tutup dan terimakasih Mr Kwon karena anda telah bersedia untuk datang kemari " Lisa menjabat tangan Mr Kwon

" Justru saya yang merasa terhormat bisa berinvestasi di perusahaan anda"  Mr Kwon

" Kalau begitu saya pamit Miss Manoban " Mr Kwon

Memang tak jarang juga yang memanggil Miss Manoban ataupun Miss Lee.

" Mari saya antar Mr" Lisa mengantar Mr Kwon sampai kedepan lobby perusahaannya, Lisa dikenal ramah dan sopan jadi tidak heran banyak sekali investor yang menanamkan modalnya di perusahaannya, dan lagi setiap perusahaan Lisa mengeluarkan produk baru, pasti langsung booming dan laku keras dipasaran maka dari itu banyak sekali CEO  perusahaan lain yang iri dengan keberhasilan Lisa.

Setelah selesai meeting dengan Mr Kwon, Lisa kembali mengerjakan berkasnya yang lain, dan juga menentukan konsep yang akan digunakan untuk pemotretan Jennie selaku brand ambassador-nya.


Sedangkan ditempat lain terdapat wanita dewasa yang sedang berbincang dengan salah satu bodyguard-nya.

" Jadi apa kau sudah menemukannya?"

" Saya sudah menemukan tempat dimana laki-laki itu menyimpan putri anda nona"

" Benarkah, dimana itu?" Jelas terpancar raut bahagia darinya

" Tapi sayang pemilik dari apartemen tempat dimana putri anda ditinggalkan sudah tidak ada"

Berdecak kesal, dia kembali menyuruh sang bodyguard untuk terus mencari putri kecilnya.

" Aku tidak mau tahu cari kemanapun yang kau bisa, biar bagaimanapun dia tetap anakku"

" Baik nona, saya akan mencarinya semaksimal mungkin, kalau begitu saya permisi Miss Kim"

Ya ternyata itu adalah Jennie yang masih mencoba mencari putrinya yang sudah hilang tiga tahun silam, lebih tepatnya dibuang oleh ayah kandungnya sendiri yang bahkan sangat Jennie benci, hingga rasanya dia ingin bunuh diri setiap mengingat masa lalunya yang begitu kelam.




" Jadi bagaimana bos, menurutku konsep yang ini bagus"

" Hem kau benar aku juga menyukainya"

Lisa masih belum memutuskan konsep apa yang akan dipakai untuk pemotretan perdana Jennie, bahkan dia sekarang sedang memutuskannya bersama Baekhyun salah satu photograper terbaik di perusahaannya.

" Sepertinya yang ini bagus dan juga simple, bagaimana bos" Baekhyun

" Ya sudah jika menurutmu bagus, kita pakai itu saja" Lisa

" Baiklah berarti kita pakai yang ini saja" Baekhyun

Selesai dengan menentukan konsep, Lisa pun memutuskan untuk pulang, menjemput baby j yang sedang dititipkan di masion Manoban.

" Lebih baik aku pulang saja, lagipula aku sudah sangat merindukannya" Lisa pun membereskan barang-barangnya dan bergegas pulang.

Sementara itu di masion Manoban, baby j sedang asik bermain ditemani nyonya manoban yang juga sedang memperhatikan cucunya itu.

" Glanma tenapa dda yama cekali" baby j

" Mungkin sebentar lagi sayang, baby kangen ya?" Nyonya manoban

" Hu'um by tanen dda" baby j

" Sabar nee, kan ada grandma jadi baby tidak perlu sedih" nyonya manoban

" Ote glanma"

Baby j kembali bermain dengan bonekanya, bahkan banyak sekali Lego yang sudah berserakan dimana-mana, tapi tentu saja itu tidak masalah lagipula cukup banyak maid yang akan membereskannya nanti.

Tak berselang lama Lisa pun sampai di depan masion Manoban, dia langsung masuk dengan membawa beberapa kantong belanjaan berlogo salah satu mini market.

" Dadda pulang" Lisa berjalan menuju ruang keluarga yang ternyata sudah berantakan akibat ulah putri kecilnya

" Astaga baby, berantakan banget" Lisa berkacak pinggang menatap Jane yang hanya menatapnya polos

" Yee~~ dda cudah puyang" baby j merentangkan kedua tangannya meminta Lisa menggendongnya

" Tidak ada gendong-gendong jawab dadda kenapa mainan baby berserakan begini?" Lisa masih berdiri

" Tan tadi by cedang main taji belselakan" baby j mencoba menjelaskan

" Sudahlah Lisa drama mu itu membuatnya takut, bawa apa itu?" Nyonya manoban menatap kesal anaknya yang hampir saja membuat baby j menangis

" Oh ini jelly sama beberapa cemilan buat baby j" Lisa mengeluarkan isi dari kantong belanjaannya

" Jangan terlalu sering memberinya makanan manis" peringat nyonya manoban

" Gak kok ma, paling Lisa kasih seminggu tiga kali" Lisa memberikan jelly yang sudah ia buka

" Enak gak by?" Lisa

" enak dda" baby j

" Ya sudah habiskan, setelah ini kita mandi ok" Lisa

" Ote dda" baby j

Lisa menemani baby j main, walaupun dia habis bekerja tapi tetap saja, selelah apapun Lisa kalau menyangkut putrinya dia akan katakan bisa.

Udah dulu ya guys jangan lupa votmen jaga kesehatan dan jaga pola makan kalian see you next time bye bye bye

my DaddaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang