35

8.1K 650 54
                                    

Satu tahun kemudian.....

Suasana weekend Minggu ini terasa begitu hangat apalagi di masion jenlisa.

Keluarga kecil itu sedang menikmati sarapan paginya. Jane juga sudah berusia 5 tahun bahkan ia sudah masuk TK, sedangkan Jennie ia tengah kembali mengandung buah cintanya bersama Lisa. Mereka melakukan program bayi tabung meskipun sempat gagal tapi tepat usia pernikahan mereka memasuki 6 bulan akhirnya Jennie mengandung dan sekarang kandungannya sudah memasuki usia 6 bulan.

" Dadda kakak mau jalan-jalan" Jane sekarang sudah tidak mau lagi dipanggil baby karena dia tahu akan segera memiliki adik, tentu jenlisa menyetujui apa yang diinginkan sang anak dan sekarang mereka lebih sering memanggil Jane kakak.

" Memangnya kakak sedang ingin kemana?" Jennie tersenyum mendengar ucapan Lisa, Lisa tidak pernah berubah selalu penuh pengertian dan kasih sayang entah itu padanya ataupun pada Jane, putrinya.

" Kakak ingin ke pantai, boleh ya?" Jane

" Iya nanti agak siangan kita ke pantai, sekarang kakak sarapannya habisin dulu, ok?" Lisa mengusap lembut pucuk kepala Jane

" Ok dadda" Jane kembali melanjutkan memakan sarapannya setelah Lisa menjanjikan apa yang dia inginkan.

" Mommy diminum dulu susu nya" Lisa menyodorkan susu ibu hamil untuk istrinya

" Iya hon nanti aku minum kok" Jennie

" Kamu gak keberatan kan kalau siang nanti kita ke pantai?" Lisa menatap Jennie yang sudah meminum habis susu nya.

" Gak kok dda lagian aku suka banget kalau ngabisin waktu sama kalian berdua" Jennie sudah berhenti menjadi model meskipun banyak yang menyayangkan keputusannya itu, tapi Jennie tidak perduli dia lebih memilih untuk mengurus keluarga kecilnya.

" Makasih sayang, baby baik-baik ya di dalam sana jagain mommy tiga bulan lagi kita akan bertemu" Lisa mengusap lembut perut buncit Jennie lalu mengecupnya berkali-kali membuat Jennie dan juga Jane mengerucutkan bibir mereka.

" Dadda kok cium baby duluan sih" Jane memalingkan wajahnya enggan menatap Lisa

" Iya mommy juga gak like" Jennie ikut-ikutan memalingkan wajahnya tidak mau menatap lisa.

Memang seperti ini jika Lisa malah lebih dulu mencium perut Jennie ketimbang kedua bidadari posesif nya itu. Entah kenapa semenjak Jennie hamil, Jane dan Jennie sangat cemburu jika Lisa lebih memilih berbicara atau mengecup perut Jennie.

" Kenapa hum apa dadda ada salah?" Lisa

" Harusnya dadda cium mommy dulu terus kakak baru baby" Jane

Lisa terkekeh melihat tingkah kedua bidadari posesifnya. Bagaimana kalau anak keduanya itu sudah lahir mungkin Jane dan Jennie akan lebih cemburu dari ini. Membayangkannya saja membuat Lisa terkekeh geli.

" Kok malah ketawa sih" Jennie menatap sinis Lisa yang malah asik tertawa bukannya membujuk dirinya.

" Kakak j, mommy j, kenapa cemburu sekali hum, dadda kan cuma cium baby aja bukan wanita lain" Lisa mengelus lembut pipi gembil Jennie yang nampak makin besar.

" Tapi dadda harusnya cium mommy dulu,  terus kakak baru baby" Jennie menatap Lisa dengan matanya yang berkaca-kaca membuat Lisa merasa bersalah karena melupakan hal itu.

" Ya udah maafin dadda nee, dadda janji akan cium mommy dulu, kakak baru baby" Lisa mengusap air mata Jennie yang sudah mengalir lalu beralih menghadap Jane yang juga sedang menangis sambil menatapnya.

" Dadda juga minta maaf sama kakak nee" Lisa memeluk erat tubuh mungil Jane

" Iya " Jane langsung menyembunyikan wajahnya di dada Lisa.

my DaddaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang