33. LOVE WITH SILENT

247 31 0
                                    


Pria berambut hitam yang bermarga Choi itu, berdiri di samping seseorang yang lebih tua darinya.
Dia lalu menatapnya.

Sampai akhirnya Choi Yeonjun itu membuka suaranya "hyung, bukankah kau puas telah membunuh taehyung aku memberikan janji keluarga choi kan. Dan juga kau berhasil membuat mafia jay park dan jaerin terjebak, belum ada kabar dari mereka tapi aku harap mereka mati dibakar api menbara itu"

Pria yang berdiri disamping yeonjun lalu melepaskan jaketnya sembari dia berkata "aku tak sepenuhnya membenci keluarga kim, aku juga tak ada urusan dengan jay park. Yang ku takutkan aku semakin tak bisa memperlihatkan diri ku pada adiknya"

"Maksud mu?" Yeonjun tak mengerti ucapannya

"Aku membenci kakaknya, dia berkhianat. Tapi aku mencintai adiknya selama ini secara diam, dan dia tak mengetahui apapun tentang itu. Dia hanya tau bahwa aku adalah kakak kedua untuknya" jawabnya dengan tatapan sedihnya.

And until now i still love her with silent batin jungkook.

Yeonjun seperti di sambar petir, dalam hatinya ia mengatakan. Begitu banyak seseorang yang sangat tertarik dan saingan yeonjun bukan lah orang biasa.

"Waw, selama ini kau bertahan dengan keluarga kim karena jaerin, jungkook hyung?" Tanya yeonjun kembali.

Pria bernama jungkook itu mengangguk, dan menjawab "aku tak tega waktu malam itu melempar jaerin sampai membentur meja, aku melakukannya juga karena aku sangat panas melihatnya dengan jay park. Mereka terlihat cocok dan sangat mendukung"

Yeonjun kali ini setuju, jika seorang pria yang menyukai jaerin sudah dipastikan mereka akan panas setengah mati ketika melihat jaerin bersama jay.

"Hyung, kita harus kebandara besok sore. Kita akan pergi dari korea terlebih dahulu, berlindung. Mereka tak mudah di kalahkan" ucap yeonjun tiba-tiba.

Jungkook langsung melirik tajam yeonjun dan berkata "setelah kim taehyung tiada, kau masih takut huh?!"

"Bukan b-begitu, hanya saja jay masih berhasil membawa dokumen kekuasaan kawasan busan. Seoul di pegang oleh kim taehyung dan jika dia tiada sudah pasti turun ke adiknya, dan di busan sudah dipegang oleh jay park!" Jawabnya

Jungkook seketika mendorong yeonjun dan memberikan tatapan kesal.
"Pemimpin seperti apa kau ini, jika tau jay park orang licik. Jangan sekali-sekali menaruhkan yang besar!"

Yeonjun berdecak kesal dia lalu berkata "jika kau masih mau bekerjasama ikulat hyung besok, jika mau mati disini silahkan. Jika jaerin tau kau membunuh kakaknya, dia akan menyayat mu sampai mati" dia sengaja mengatakan itu karena yeonjun membutuhkan jungkook yang sangat sama cara bela dirinya dengan lawannya, ya keluarga choi memanfaatkannya, dia juga pasti akan menelantarkan jungkook ketika dia sudah tak diperlukan.

....

Sementara kini di ruang tamu, karina sibuk menjelaskan semua yang ia temukan tentang musuhnya itu.
Suasana cukup serius dengan didominasi banyak mafia disini.

"Tak perlu setakut itu lagi, aku sudah memegang kekuasaan disini sekarang. Aku juga sudah memerintahkan beberapa orang yang bisa diandalkan dari busan langsung. Sudah banyak bantuan untuk kita menangkap bajingan itu" setalah itu jay kini yang mengatakannya lalu memperlihatkan dokumen yang memang sudah ada di tangannya, ia lalu memberikannya pada sekertarisnya dan membiarkan dia mengurusnya.

Selesai itu mereka menyusun rencana, dan kali ini bukan jay sendiri yang akan menyusunnya ia bekerja sama dengan seorang Kim Taehyung. Entah apa yang akan terjadi besok, ketika dua mafia menakutkan ini disatukan.

Sementara itu jaerin yang mendengarnya dibuat gelisah, ia seperti tak pernah tenang. Bahkan ketika kemarin saja ia hampir membunuh yeonjun, dia sama sekali tak mendapatkan kepuasaan, yang ia dapatkan hanya masih melihat bayangan-bayangan masa lalunya, dan jaerin juga merasa semua kekerasan ini tak berguna.

"Jaerin, kau baik-baik saja?" Tanya jay pada jaerin yang diam sedari tadi jay dan taehyung membuat rencana.

Jaerin langsung sadar dan menjawab "eoh, ya tentu aku sangat baik"

"Hm, biar ku beri tau sesuai yang sudah di putuskan bahwa kau dan jay akan tetap bersama namun kalian bisa berpisah sejenak jika merasa keadaan tak memungkinkan, aku akan melakukan rencana ku sendiri, lalu kim seokjin kau akan menjadi hal penting karena nyawa kita ada di tangan mu juga kau harus sedia apapun, sekertaris mu jay tentu dia akan mengurus dari kejauhan, lalu jake s–" baru saja taehyung ingin melanjutkan ia sadar jake tak ada disini entah sejak kapan.

"Dimana teman mu?" Tanya taehyung pada jay.

Jay seketika juga mencari-cari tadi jake sim ada di sampingnya, tapi dia malah menghilang begitu saja. Sampai saat jay berniat mencari diluar jake sim datang namun tak sendiri ada dua orang di belakangnya.

"Maaf tadi aku menghilang, aku mendengar suara bel karena kalian sedang serius mungkin hanya aku yang menyadarinya. Jaerin lihatlah mereka tetap datang" ucap jake dengan terkekeh.

Seketika jaerin menghela nafas panjang ketika Lee Jeno dan Yeji datang lalu mereka memeluk jaerin bersamaan. Mereka memang sahabat setia seumur hidup, jaerin sudah mengatakan sampai kapanpun dia baik-baik saja. Tapi ketika mereka belum melihat jaerin, mereka akan terus mencarinya.

"Yak! Kalian benar-benar ingin sekali ku pukuli, aku sudah bilang jangan ikut campur" protes jaerin.

Jeno malah menyentil dahi jaerin, lalu dia lebih meninggikan suaranya dari jaerin.
"Kau pikir kau eomma ku bisa memerintah begitu saja! Ya, kau tak memikirkan kami di seoul setiap menit selalu mengucapkan nama mu"

"Tau! Jaerin ya, berhenti bertindak sesuka mu. Meski kau tak butuh kita, kita tetap melakukannya" dan yeji ikut mendukung ucapan jeno.

Jaerin tak bisa melakukan apapun karena tak ada yang membelanya. Jadi dia menarik kedua sahabatnya dan membiarkan mereka kembali memeluk bersama.

Melihat itu kim taehyung seketika membuang mukanya, dari pertemenan mereka ke persahabatan mereka memang sangat setia, kepercayaan, dan tulus menjadi satu. Dia tentu menjadi mengingat dirinya yang mengkhianati temannya sendiri.

"Hyung, kau baik-baik saja?" Tanya jay yang melihat pria didepannya itu membuang muka ke arah lain.

"Eoh, y-ya"

"Mafia seperti mu menanyakan kabar pada pria, yang benar saja..." taehyung malah mengatakan itu pada jay, karena memang menurutnya sedikit aneh kan.

Jay dengan percaya diri berkata "tentu, kau kan akan menjadi kakak ipar ku"

Seketika taehyung menatap jay dari atas sampai bawah.
"Kau akan bertarung dengan ku jika ingin menikahi adik ku"

Jay melongo, dan dia kembali bertanya "ah serius? Bukankah kita sudah berdamai?!" Dia hanya bingung apakah menikahi adik dari mafia lain harus saling berlawanan dulu.

Taehyung menyeringai lalu berkata "baiklah, karena kau cukup baik untuk ku. Jadi hanya ada satu syarat jika nanti kau ingin serius dengan adik ku"

"Apa itu?"

"Buat dia bahagia, buat dia mencapai keinginannya yaitu bebas dari semua ini, buat dia tak lagi teriak dan menangis seperti dulu" jawab taehyung

Jay mengerti maksud dari kakaknya, seorang kakak yang terlihat cuek seperti apapun. Dia akan menjadi seseorang yang paling perduli pada adiknya, apalagi taehyung lah yang merawat jaerin dari dia berumur lima belas tahun, ketika itu orangtua mereka tak ada.

"Baik hyung! Perintah mu akan ku laksanakan" jay dengan yakin mengatakan itu, ia akan memiliki tanggung jawab selain mencintai jaerin.

~~~

Psycho Silent || Jay Park [Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang