Aku menutup telfon setelah memberikan kabar pada jeno dan yeji yang mempertanyakan soal aku. Mereka pasti khawatir, tapi aku dengan keras kepala ku mengatakan untuk mereka tak ikut campur.Dan kini aku hanya diam di kamar ini, bukan kamar rumah ku yanga da seoul. Melainkan kami masih di busan, namun jay dengan cepat memerintah bawahannya memeprsiapkan rumah yang sudah jadi dan dia membelinya semudah itu.
Aku menatap kosong kaca didepan ku, aku tak menyangka kehilangan keluarga kandung ku kembali, dan bahkan aku tak sempat melihatnya untuk terakhir kali. Untuk ke makamnya saja tidak bisa, sungguh ku akan penggal kepala lawan ku setelah rencana ini jadi.
Kenapa dunia seperti ini, seseorang yang jahat ingin mencoba menjadi baik namun sesuatu membuatnya kembali menjadi jahat, tidak bahkan lebih menjadi seorang iblis. Dunia memang tidak pernah jelas aku benci disini.
Tak lama kemudian saat aku diam, aku melihat jay masuk ke kamar dan dia duduk di samping ku.
"Ini jam dua pagi, apa kau tak ingin istirahat?" Tanya dia"Bagaimana cara ku tenang beristirajat, oppa ku sidah tiada saja aku tak bisa mengucapkan selamat tinggal dan melihatnya untuk terakhir kali" jawab ku dengan menunduk.
Dengan lembut dia mengangkat dagu ku, dan berkata "aku paham, tapi kau butuh tenaga banyak untuk menghajar seluruh nama yang bekerja dengan bajingan itu"
Aku menatap kedua mata jay, dia begitu berbeda ketika menjadi mafia dan bersama ku.
"Kau menjadi sabar, dan lembut pada ku sekarang" ucap ku.Dia mendekatkan wajahnya pada ku
"Karena aku sudah mencintai mu"Aku seperti membeku seketika, kami tak pernah mengatakan hal itu secara langsung. Namun sekarang dia sudah mengatakannya kepada ku, mafia didepan ku ternyata mencintai ku.
Aku dan dia jadi saling terkekeh satu sama lain, sampai dia menuntun ku untuk tertidur di kasur.
"Tidurlah, persiapkan diri mu. Aku berjanji semua yang kau lakukan akan berhasil dan tak sia-sia mulai menyembuhkan kepribadian lain mu" ucapnya dengan lembut.
Aku mengangguk, setelah dia membelai rambut ku. Dia pergi lalu aku mulai mencoba memejamkan mata ku, mencoba menghilangkan rasa kehilangan seorang keluarga kembali, dan apakah aku akan menerima bahwa kini keluarga Kim hanya aku seorang.
....
Jaerin melihat jam digitalnya bahwa kini mulai menunjuka pukul sembilan malam, dia dan jay berada didepan pagar mansion milik pria bermarga choi itu.Mereka kini menghadapi dua penjaga rumah yang menatap tak suka keberadaan mafia internsional berbahaya itu dan adik dari mafia kim taehyung itu.
"Lama sekali ya tuan mu merespon, padahal bukankah dia menginginkan ku" ucap jaerin, mereka berdua menawarkan diri untuk menemui yeonjun secara langsung, dan yang sebenarnya adalah mereka sudah memasuki rencananya.
"Diamlah! Dasar wanita gila, jika yeonjun membiarkan kalian masuk kalian akan berakhir seperti mafia yang dulunya ditakutkan itu, Kim Taehyung" mendengar hinaan itu, tangan kanan jaerin sudah sangat bersiap mengeluarkan pisaunya, tapi jay menariknya, memberikan tatapan tahan semua kemarahan itu.
Jaerin mungkin harus menahan emosinya, karena sudah pasti dia mendapatkan banyak hinaan.
"Masuk! Tuan yeonjun membiarkan mereka masuk" dan tiba-tiba penjaga lain mengatakan itu.
Seketikika jay memberikan seringainya, dia dan jaerin masuk namun mereka tetap di kawal oleh penjaga mansion ini. Dan mereka tak masalah untuk itu.
Pintu dibukakan, dan kini mereka masuk mendapatkan begitu banyak penjaga, dan terdapat yeonjun yang duduk disofa mewahnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Silent || Jay Park [Enhypen]
FanfictionSeorang mafia internasional bernama Jay Park, yang harus kembali ke negaranya yaitu korea selatan, disana ia tak menyangka akan menemui seorang gadis yang menurutnya unik, matanya membuat dirinya terhipnotis.... Seperti merasakan bahwa seorang gadi...