Bohlam itu sudah mati. Bila yang mati itu benda mati, sangat mungkin untuk dihidupkan kembali. Lain perihalnya dengan manusia, yang tak mampu melawan takdir kematiannya. Seseorang yang dinyatakan meninggal dunia, amat mustahil dapat dibangkitkan dari maut, terkecuali untuk kondisi mati suri yang spesifik.
Clark kecil pernah antusias mengulik-ulik benda elektronik kecil. Beberapa kali ia sukses mereparasi radio rusak, kipas listrik kecil, bahkan walkman tua kesayangan mamih, ibunya. Itu dulu, sebelum suatu kejadian melemahkan anggota gerak Clark, dan ia tak lagi leluasa memfungsikan sepasang lengannya. Dulu, ia pernah sangat bangga berhasil menghidupkan kembali barang-barang yang sudah mati. Bakat tak seberapa yang kini bahkan tak lagi dikuasainya secara sempurna.
Tangan kanan Tembe Mburi masih menggenggam bohlam yang mati, seakan tak rela menerima, bahwasanya bohlam itu rusak dan tak bisa dihidupkan kembali. Paras sang empunya toko amat tegang, mirip ekspresi Clark yang menanti vonis menyedihkan dari sang dokter. Cerita Clark mengenai nasib penyakitnya, agaknya membuat Tembe terenyuh.
Meski Clark bukan pencerita yang baik. Kisah yang disampaikannya tak runut, cenderung melompat-lompat. Untungnya masih bisa dimengerti, terutama saat menyinggung tentang penyakit berat yang dideritanya. Sungguhpun pahit, pergulatan antara hidup dan mati selalu menarik untuk diketahui kesudahannya.
"Bila donornya tidak ketemu, apakah Anda akan seperti nasib bohlam ini, maaf, mati?" Lirih perkataan Tembe, seakan-akan menghayati derita penyakit Clark yang kritis.
"Hanya enam bulan, itu waktu maksimal yang masih saya miliki. Masa depan bukan lagi milik saya. Seperti kata Ava, masa depan belum tentu betul-betul akan datang."
"Padahal Anda punya pendonor yang cocok. Cangkok liver itu bisa diberikan pendonor hidup, kan? Kenapa tidak segera Anda hubungi? Atau Anda segan menghubungi yang bersangkutan?" Akhirnya Tembe mencampakkan bohlam mati ke dalam tempat sampah, air mukanya terkesan getir.
Ibarat tersengat aliran listrik, Clark terlonjak tiba-tiba. Tembe mungkinkah adalah "orang pintar" yang luar biasa?
"Bagaimana? Bagaimana Anda bisa membaca pikiran saya? Bapak tahu saya punya saudara kembar identik? Padahal saya belum sempat bercerita ... "
"Oh, jadi benar begitu? Astaga, padahal saya hanya asal menebak. Begini. Pasalnya Anda takut pada cermin. Dugaan saya, Anda punya saudara kembar yang Anda benci. Wajahnya tentu persis sama dengan Anda, bukan?" Tembe menyengat sangat tiba-tiba, tanpa sudi memberikan ampun.
***
Two days ago, 2025
Rumah sederhana keluarga Sasmoko menerima tamu yang galau. Clark Sasmoko berbicara di telepon, membelakangi jajaran benda menyilaukan, bercokol dengan bangganya di atas meja panjang, antara lain terdiri dari piala-piala berkilatan, plakat, dan piagam yang terbingkai pigura perak. Di dinding, tepat di atas meja piala, terpampang foto-foto berwarna dan kliping-kliping koran yang dibingkai, memuat wajah dan nama pemuda kebanggaan keluarga, Ben Sasmoko. Sang jawara dalam beragam perlombaan dan festival sastra, semuanya pasti bergengsi.
Clark mengepalkan sebelah tangannya, meruntuhkan egonya sendiri, agar mampu menghubungi saudara kembar yang dibencinya. Kabar di ujung sambungan telepon sungguh kurang mengenakkan. Suara Cassandra Welmar yang terdengar. Istri Ben yang berbicara tersendat-sendat, mungkin tak menyangka bakal dihubungi Clark yang mendesak-desak kurang mampu bersabar.
"Ben melakukan riset penulisan buku di Kutub Selatan? Dan sudah empat bulan tidak berkabar? Bisa-bisanya kamu tidak memberitahu kami, Cass?"
"Jujur, Clark, kami sudah berpisah setahun terakhir ini. Ya, ada surat pernyataan di hadapan notaris. Semestinya sepulang dari ekspedisi Antartika, Ben dan saya akan mengurus perceraian. Siapa sangka, ia tidak kunjung pulang. Padahal dua bulan pertama, Ben masih berkabar seminggu sekali dengan putri kami, Rona."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomorrow Forget Me Not
Narrativa generale[Daftar Pendek Wattys 2022] Kelak bukan lagi milik seorang Clark Sasmoko. Pria yang akan kehilangan nyawanya sebelum sempat berucap I Love You pada buah hati yang didambanya. Kelak atau masa depan mungkin enggan dimiliki Clark, sementara orang-orang...