8.

25.9K 2.3K 27
                                    

jangan lupa comment yang banyak ya hehe^^

Mentari pagi kini mulai menelusup masuk menyinari ruangan yang kini terdapat dua makhluk adam yang tengah berpeluk mesra.

Jeno sudah bangun terlebih dahulu, ia sedang menikmati mahakarya tuhan yang paling indah didalam dekapannya. Jari jari Jeno mulai menari nari dipermukaan wajah Jaemin yang kini masih terlelp dengan tenang. Jeno memainkan bulu mata lentik Jaemin, turun menyusuri hidung mancungnya, kemudian bergeser menoel noel pipi gembul milik Jaemin dan terakhir memainkan kedua belah bibir si omega tersebut.

Jaemin yang tidur lelapnya merasa terganggu perlahan membuka matanya, hal pertama yang ia lihat adalah sosok tegas dan tampan rupawan yang beberapakali bersamanya, Jung Jeno.

"morning." suara serak nan berat itu menyadarkan Jaemin sepenuhnya.

"J-jeno.." sang omega menyadari itu langsung berusaha menjauhkan dirinya dan sang Alpha. namun sayang tangan Jeno melingkar dengan erat di pinggangnya yang tak tertutup sehelai benangpun.

"kenapa bisa kesini?" tanya Jeno to the point.

"ahh, itu... disuruh tuan Jung."

"jadi kau omega yang dimaksud daddy" gumam Jeno namun masih dapat didengar oleh Jaemin. lalu terlintas sebuah pertanyaan di benak Jeno.

"semalam, bagaimana kau bisa tahan dengan fermonku? kau bahkan dapat menuntaskan birahiku yang menggila itu." tanya Jeno. Jaemin terdiam karena sejujurnya ia juga bingung dan ketika ia berbagi malam panjang dengan Jeno ia malah melupakan fakta bahwa Jeno adalah seorang King alpha yang mana birahinya lebih besar dari alpha lainnya.

Tapi ada satu alasan yang membuat terlintas diotak Jaemin.

"mungkin karena aku omega cacat?" Jeno menyerit bingung. apa iya?

"omega cacat seperti ku itu hampir mirip seperti beta pada umumnya. aku kesulitan untuk mencium fermon alpha atau omega lain, aku tidak mengeluarkan fermon dan akupun juga belum heat. jadi mungkin saja kan? karena aku tidak bisa mencium fermonmu Jeno." jelas Jaemin.

"kau yakin kau omega?" tanya Jeno.

"entah, sebenarnya aku juga ragu. apa aku ini beta? tapi saat test second gender dengan positif aku adalah seorang omega, hingga aku berulang ulang tes pun hasilnya tetap omega. aku laki laki tapi aku bisa hamil tidak seperti lelaki beta pada umumnya." ucap Jaemin dengan nada yang memilu.

Jeno yang menyadari perubahan nada bicara dan hawa sedih dari Jaemin memilih untuk menghentikan percakapan terkait omega unik yang satu ini.

"ehmm, yasudah lanjut tidur saja." Jeno kembali bergerak merapatkan pelukannya pada Jaemin, ia menaruh hidung mancungnya diperpotongan leher si omega yang dapat ia cium aroma manis tubuh Jaemin.

oh, tapi bukan fermon ya. ini pure wangi tubuh Jaemin, entah parfum atau bukan karena menurut Jeno kalaupun itu parfum pasti sudah hilang karena pergulatan mereka yang semalam. apapun itu, Jeno suka wanginya.

"eh tapi Jeno, aku harus sekolah. bisa tolong lepaskan pelukannya?" tanya jaemin canggung.

"tidak, hari ini kau akan izin. kau sudah melayani birahiku semalaman, apa tidak lelah? tidurlah." tolak Jeno.

"tapi.." 

"tenang saja, daddyku pasti paham. tak mungkin ia memasukkanmu kekamarku tanpa memikirkan kedepannya. aku izin, pasti kau juga akan diberi izin." jelas Jeno.

"baiklah, tapi apakah boleh nanti sore aku pulang?" tanya Jaemin lagi.

"pulang kemana? kau sudah diambil oleh daddy ku. daddy tidak akan membiarkan orang tuamu ada didekatmu, bahkan rumahmu itu aku yakin akan dia jual atau mungkin akan ditutup. 

jadi, kau mau pulang kemana?" ucap Jeno.

Jaemin termenung. "iya ya, sekarang aku harus pulang kemana?" gumam Jaemin.

"pulanglah padaku, daddy sudah memberikanmu padaku jadi kau milik ku seutuhnya." Jeno menjawab gumaman Jaemin.

"tidurlah, Jaemin. atau kau masih sanggup melanjutkan yang semalam? rut ku tidak akan habis dalam semalam." pertanyaan Jeno membuat Jaemin menegang.

"t-tidak.. a-aku akan tidur." Jaemin langsung memejamkan matanya untuk bergegas tidur. Jeno yang melihat Jaemin gelagapan tersenyum kecil, sangat kecil sehingga hanya dirinya dan Tuhan lah yang tau.

















setelah beberapa hari izin, Jaemin kini kembali masuk sekolah. Jeno sendiri menyelesaikan rutnya sekitar 4 hari, tentunya dibantu Jaemin. setelah rut Jeno mengajak Jaemin untuk tinggal diapartemennya karena orang tuanya sudah tidak ada dan rumah lamanya pun sudah terjual seperti apa yang dikatakan oleh Jeno.

pada awalnya Jaemin menolak tawaran Jeno karena bagaimanapun ia merasa tidak enak pada Jeno yang nntinya pasti memberikan kebutuhan sehari harinya. namun sayangnya Jeno memaksa, setelah masa Rutnya selesai ia membawa Jaemin ke mansion utama dan meminta izin pada orangtuanya untuk tinggal bersama Jaemin di apartemen.

Jaehyun awalnya tidak setuju kalau anak bungsunya harus keluar dari mansion utama dan mengusulkan untuk memberikan apartemen untuk Jaemin sendiri. namun lagi lagi Jeno memaksa dengan berbagai alibi salah satunya karena malas melihat orangtuanya yang kada lupa tempat ketika bercumbu bibir ataupun badan, serta alasan klasik seperti ingin mencoba hidup mandiri.

yah, mau tak mau Jaehyun mengiyakan permintaan sang anak. 

kalau Jaehyun keras, Jeno lebih. Jaehyun kuat, Jeno lebih kuat. 

karena bagaimanapun Jeno tetaplah King Alpha.

kembali ke waktu sekarang dimana Jeno kini berjalan dengan santai disamping Jaemin setelah dirinya memberikan tumpangan untuk berangkat sekolah bersama. akibatnya kini mereka menjadi sorotan murid murid sekolah yang kini sibuk berbisik menebar gosip.

sepertinya judul kali ini dalah 'sicacat dan King alpha'

"nana!" tubuh Jaemin terhuyung ketika Haechan dengan tiba tiba menabrak dan memeluk tubuhnya.

"nana kemana aja sih? echan cariin juga. di chat di telpon gak bales bales." adu Haechan.

"maaf echan, nana ada urusan jadi gak sempet ngabarin."

"nana sekarang pindah? dua hari yang lalu kita kerumah nana eh katanya nana udh pindah dan rumahnya udh dijual. nana pindah kemana?" tanya Renjun.

"nana emang pindah njun, nnti nana kasih tau ya? sekarang mending masuk karena udah mau bel." ajak Jaemin.

"ekhem, aku duluan" ucap jeno yang langsung melengos pergi tanpa menunggu jawaban Jaemin.



















"na, ini tugas yang dikasih guru selama kamu gak ada ya." Minju dan Somi memberikan dua buah buku tulis pada Jaemin.

"ini juga ada catatannya, pas kamu nggak masuk malah banyak yang penting tau na." ucap Minju.

"oh ya? makasi banyak yaa" Jaemin tersenyum pada dua temannya itu.

"nana hari ini jualan nggak?" tanya teman sekelas yang lain.

"hari ini nana nggak jualan dulu ya temen temen, nnti kalau lanjut jualan lagi nana kabarin deh" semua mengangguk antusias karena sejujurnya mereka kangen dengan kue buatan nana.

melihat antusias teman temannya Jaemin jadi berpikir lagi, apakah ia bisa kembali membuat kue? sekarangkan Jaemin sudah tidak ada mama dan papa Na yang akan memberikan uang jajan, jadi kesempatan bagus kalau ia juga lanjut jualan. 

tapi sayangnya, sekarang ia tinggal diapartemen milik Jeno. apa Jeno akan memperbolehkan dirinya untuk kembali memasak dan menjual kue? atau ia cari kerja saja diluaran untuk membiayai hidupnya.

T B C.

aloo aloo.. sorry banget update kali ini lelet, aku terlupa punya book ini T___T

mau ngasih tau aja, book ini sebenernya gak begitu berat ya. konfliknya juga gak berat berat banget kokk. nggak dark juga hehe.

mungkin aku akan lebih banyak nampilin scene nomin yang romance gemes gitu sih untuk selingan konflik.

pokoknya semoga enjoy :D

Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang