20.

46.4K 4.9K 257
                                    

Gala berdiri setelah mengerjakan proyeknya. Ini sudah waktunya dia untuk pergi kekamar sang adik. Dia terlebih dahulu pergi ke dapur untuk membawa segelas susu.

Adiknya sama sekali tidak berubah, sudah 3 bulan 1 minggu adiknya tetap di keadaan yang sama. Tetapi Gala merawat sang adik sepenuh hati, dia akan mengajak bicara adiknya dan menghibur agar sang adik tak merasa bosan.

Gala menceritakan sesuatu yang sederhana, terkadang dia akan menceritakan tentang kesehariannya, atau hal lucu lainnya. Gala juga sering menceritakan bagaimana keadaan keluarga yang telah menyakiti Rafa.

Gala cukup bersyukur karena sang adik tidak menolak untuk mengkonsumsi sarapan, dia menghabiskan waktu bersama Rafa. Gala berkerja dirumahnya, sedangkan semua proyeknya dia alihkan pada sekertaris kepercayaannya.

Dia akan mengerjakan proyeknya jika proyek itu benar-benar penting.

Gala tidak pernah memanggil dokter, pria yang sudah 26 tahun bulan lalu itu tidak pernah memanggil psikiater, karena adiknya tidak sakit. Itu yang dia yakini.

Gala berjalan ke kamar adiknya riang, padahal baru tadi siang dia bertemu,  tetapi dia sudah rindu pada adiknya. Dia membuka kamar Rafa pelan, takut jika adiknya tidur, meski itu tak mungkin.

Sesampainya di dalam Gala...




Prank!!







Gelas berisikan susu itu hancur, Gala berlari keluar dengan cepat. Dia berlari bak orang kesetanan menuju halaman, tepat di bawah balkon kamar sang adik, tempat dimana adiknya tergeletak bersimbah darah.

Tangan bergetar itu mengangkat tubuh adiknya, dia memeluk tubuh Rafa yang penuh darah. Tak pernah terfikirkan olehnya adiknya akan bunuh diri.

Tak terbayangkan jika sang adik meninggalkan dirinya dengan cara seperti ini. "Ya tuhan hikss kenn..."

Tak pernah ia sangka adiknya melakukan hal ini, dia fikir adiknya tak akan meninggalkan dirinya, dia fikir adiknya akan selalu bersamanya, dia fikir adiknya akan berasa di sisinya.

Gala tak berfikir jika itu hanya angan-angan naifnya.

Dia benar-benar bodoh.

.

Perlahan kelopak mata itu terbuka. Dia membuka matanya dan melihat pemandangan asing di sekitarnya.

Dia, Rafa. Menautkan alisnya, bukankah seharusnya dia mati karena bunuh diri. Bukankah seharusnya dia sudah tenang dan tidak menjalani kehidupan?

"Anda sudah bangun Tuan muda?"

Ternyata Tuhan benar-benar senang mempermainkan dirinya.




































To be continued...







Season 2 coming soon...

Tunggu 2-3 hari...kalau semua sudah lengkap malah akan up esok atau lusa. See you guys....

Just Figuran ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang