24. S2

50.9K 5.3K 916
                                    


Jing!!!



Bukankah kejutan dariku begitu mendebarkan?"
























Saat ini Rafa bermanja-manja dengan ibu-nya. Hal yang tak pernah dia lakukan selama dia hidup mati hidup lagi, mati lagi dan hidup lagi. Baru kesampaian sekarang.

Karena sebelumnya, belum sempat Rafa bergelayut manja pada sang mommy, eh malah kelindes mobil, canda~~

Runa tentu saja dengan senang hati membiarkan putra keduanya bermanja padanya. Dia mengejek pada dua pria yang saat ini menatap ia iri.

"Joe...disini ada ayah loh," rengek Jonathan. Dia menggigit bajunya. Putra keduanya manja pada istrinya saja, lihat bahkan putranya itu malah menatap sinis padanya.

Dia memeluk Bian, "Lihat adikmu Bian, adikmu sudah tak lagi sayang pada ayah." Bian membiarkan ayahnya yang mendusel di lengannya.

Badan kekarnya itu seakan tak ada artinya melihat ayahnya yang seperti ini, "Kau terlihat seperti Amira ayah."

Jonathan yang bahagia karena Joe yang berbicara dgn nya pun segera menyaut, "Oh iya Amira siapa?" tanyanya.

"Gadis letoy yang tak kusukai," balas Rafa.

Bibir Jonathan melengkung ke bawah, "Bian hikss..adikmu membenci ayah!" histeris Jonathan..pria dua anak itu menangis bombay memeluk Bian.

"Aku akan menyukainya ayah, jika ayah membantuku untuk menyingkirkan sesuatu yang tak aku suka. "

Jonathan melepas pelukannya, dia memandang Binar putranya, "Benar?!!"

"Joe."

Rafa mendengus ketika Bian memanggilnya, "Aku hanya mencoba untuk lekas menemukan Ending dengan menghancurkan akarnya."

"Jika abang tak suka, abang lawan saja ayah. Aku disini akan tetap bersama ibu." Runa tersenyum mendengarnya, tetapi dia menatap serius pada putra sulungnya.

"Sebenarnya siapa Amira Bian?" tanyanya.

"Dia orang yang menyukai abang dan mendekati abang ibu. Abang memiliki pacar, tetapi abang malah menerima Amira, Abang egois. Aku meminta pada ayah untuk menyingkirkan Amira supaya abang tidak bersikap egois."

"Tapi tidak baik jika alasannya hanya seperti itu sayang," tutur Runa lembut.

"Ibu...aku yang akan menjadi target selanjutnya jika dia tak berhasil mendapatkan abang. Dia membenciku karena aku, abang tidak ada waktu untuknya," Rafa menatap ibunya.

"Ibu mau aku terluka?" jelas Runa menggeleng ribut.

"Sayang, kau harus secepatnya menyingkirkan Amira. Aku tidak mau, putra kita kenapa-kenapa," ujar Runa khawatir.

"Serahkan saja padaku honey!" teriak Jonathan. Dia ngacir untuk mencari data gadis yang di maksud putranya.

Runa mengelus rambut Rafa yang masih bergelayut manja padanya. Dia benar-benar khawatir sekarang, "Bian, apa gadis bernama Amira itu berbahaya."

"Dia berbahaya ibu. Untuk saat ini sih tidak, tetapi obsesinya lah yang membuat dia bahaya pada akhirnya, dia terobsesi pada abang." bukan Bian melainkan Rafa yang menjawab. Dia berbohong pada ibunya, yang bahaya sebenarnya adalah Bian.

Tetapi demi hidup damai nya, dia menghancurkan akarnya.

Dia bahagia saat ini, dan dia tidak mau hancur untuk kesekian kaliannya. Biarkan dia egois, bukankah manusia harus egois di beberapa hal.

Dan dia egois untuk bahagia yang tak pernah dia dapat seumur hidupnya. Apakah salah jika dia menghancurkan seseorang yang akhirnya menjadi penghancur.

Dia hanya mencoba untuk menghancurkan lebih dulu sebelum dia di hancurkan. 

"Tunggu ya sayang. Ibu akan membuat kan mu jus."

Runa pergi kedalam. "Apa abang akan membenciku karena ini?" tanya Rafa ketika dirinya tinggal berdua bersama Bian.

Bian tidak menjawab, dia mendekati adiknya dan mengangkat Rafa ke pangkuannya. "Abang tidak masalah selama itu membuatmu senang."

.

Kabar berita tentang kematian Amira yang tiba-tiba menjadi buah bibir di sekolahnya. Hal itu membuat rumor-rumor yang berhasil di bungkam oleh bawahan Jonathan.

Jonathan benar-benar menyingkirkan Amira hingga polisi tidak menemukan jasadnya. Ayah dari dua putra itu sangat lah licik dan pintar.

Sementara Bellona, dia berpesta merayakan kematian Amira yang masih tidak di ketahui sebabnya siapapun.

Bellona rasanya ingin berterimakasih pada orang yang telah membunuh Amira. Setelah Gadis itu menghilang, Bellona seakan melupakan Bian. Dia sibuk merayakan pesta kematian Amira.

Bahkan setelahnya... Bellona tak pernah mendekati Bian. Gadis itu menjadi cerah dan ceria seperti sebuah beban berat yang terangkat di bahunya. Para siswi pun heran karena hal itu, dan tersebarlah rumor tentangnya.

Tetapi rumor itu tak berlangsung lama, Karena Jonathan yang mengurusnya.

Belum sempat Amira melancarkan rencananya, dia di hancurkan terlebih dahulu tanpa dia duga. Sebenarnya Amira belum melakukan sesuatu yang mengancam, tetapi bukankah lebih baik mencegah dari pada mengobati.

Rafa pun menjadi lebih bahagia. Masing-masing orang bahagia setelah kepergian Amira. Seolah Amira merupakan penyakit yang berada di antara mereka.

Rafa tidak menyangka satu keputusan yang tepat membawa kebahagiaan. Tau gitu, dia bunuh saja Amira dari awal sehingga dia tak perlu membuang-buang waktu.

Ketika Rafa Bahagia. Gala pun perlahan bangkit, setelah 10 tahun lamanya dia terpuruk, dia mulai membenahi kehidupannya.  

Dia menikah dengan seorang gadis cantik yang selalu berada di sampingnya dengan sabar selama 8 tahun terakhir. Dari pernikahan itu, dia memiliki putra.

Putra yang begitu mirip dengan mendiang adiknya, hal itu membuat Gala bisa mengobati rindunya.

Semua orang bahagia. Kecuali mereka, kumpulan orang-orang egois nan buta.






Intinya ...jangan menanggap dirimu benar dan tidak pernah mengaku salah. Karena ketika kau tertampar kebenaran kau akan menjadi manusia egois yang buta akan fakta.

Kau akan menjadi manusia yang akan hancur pada akhirnya.

Jangan serakah pada sesuatu yang bukan milikmu. Karena kau tidak tau seberapa ganas pemiliknya.

























































The end....

Cerita pertama tercepat yang aku buat. Hanya membutuhkan 8 hari, cerita ini berakhir. Terimakasih pada kalian yang mau menemani aku dengan segala kegabutanku..

Aku mencoba untuk memberi ending yang tidak menggantung, ya kalian tau membuat ending salah satu kelemahanku dalam menulis...





Just Figuran ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang