32. Her Last Smile (END)

1K 81 15
                                    

Yuhuu!
Apa kabarnya?
Semoga sehat terus, yoo.
Jangan lupa kritik dan sarannya.
Semoga suka.
Selamat membaca^^

"Mari ukir langit malam tanpa bintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mari ukir langit malam tanpa bintang." - CBX Paper Cuts

***

"Wah! Lihatlah nilaimu, Rachel. Kau adalah lulusan terbaik!"

Rachel yang sedang berdiri di depan papan informasi yang menampilkan nilai siswa yang baru saja mengikuti ujian kelulusan itu hanya tersenyum kecil mendengar suara nyaring milik teman sebangkunya.

Gadis asli Korea itu tak henti-hentinya memuji Rachel karena bisa menjadi lulusan terbaik tahun ini.

"Kau hebat. Aku benar-benar bangga sebagai teman satu bangkumu."

Lagi-lagi Rachel hanya tersenyum kecil. "Menjadi lulusan terbaik tidak lagi semenyenangkan itu," sahut Rachel kemudian berlalu dari sana.

Hal itu membuat sosok Kim Chaeri, teman sebangkunya itu bergegas menyusul langkah Rachel.

"Kenapa? Kau akan diterima di semua kampus ternama di Korea Selatan. Kau bahkan bisa lulus di luar negeri dengan nilai itu, Rachel. Bukankah kau ingin jadi dokter? Aku jamin kau akan lulus jurusan kedokteran setelah ini."

Rachel tersenyum kecil. "Entahlah. Mungkin menjadi seorang dokter hanyalah obsesi bagiku."

"Obsesi? Selama ini kau sangat semangat ingin menjadi dokter seperti dokter yang ada di lockscreen ponselmu. Ke mana semangatmu itu?"

"Ah, beruntung kau mengingatkanku."

Gadis itu terlihat meraih sesuatu dari ransel merah jambunya. Ia kemudian menyodorkan sebuah benda berwarna pastel pada Chaeri dengan senyum kecilnya.

"Datanglah," ujar Rachel dengan nada tenangnya.

Chaeri meraih benda tersebut. Tangannya tidak berhenti di sana. Perlahan ia membuka benda yang berupa undangan itu dengan hati-hati. Seperdetik kemudian, ia membulatkan matanya.

OBSESSION (RSB 14)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang