29. Happier Than Ever

565 84 40
                                    

Yuhuu!
Apa kabarnya?
Semoga sehat terus, yoo.
Jangan lupa kritik dan sarannya.
Semoga suka.
Selamat membaca^^

"Biasanya seseorang akan terasa berharga ketika ia telah mati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Biasanya seseorang akan terasa berharga ketika ia telah mati." -Andi Amanda Dhea Ayu Puspita

***


Biasanya seseorang akan terasa berharga ketika ia telah mati.

Rachel pernah yakin akan hal itu. Dari kebanyakan kejadian yang terjadi di sekitarnya, beberapa orang yang dulunya hidup tidak begitu diistimewakan oleh orang-orang. Akan tetapi, ketika mereka telah tiada, orang-orang tersebut baru merasa kehilangan.

Dirinya pernah berpikir bahwa mungkin saja dia akan berharga di mata Sehun ketika ia telah tiada.

Nyatanya, ia salah. Mati atau tetap hidup, kehadirannya tidak akan berefek apa pun di hidup seorang Sehun Ivarel Nathaniel.

Happier than ever.

Mungkin itu adalah kalimat yang cocok untuk Sehun ketika Rachel tidak ada dalam hidupnya.

Lelaki itu akan lebih bahagia daripada sebelumnya ketika hidupnya tak lagi diganggu oleh Rachel. Namun, tetap saja Rachel masih menaruh harapan. Jikdelau saat dirinya mati, ia tidak berharap Sehun akan menangis di depan makamnya. Sama sekali tidak.

Perempuan itu hanya berharap bahwa ia bisa berharga di mata Sehun bahkan jika hanya sebesar titik.

"Padahal judul lagu ini baru saja terlintas di kepalaku."

"Hm?"

Rachel melemparkan senyum tipisnya pada sosok lelaki yang duduk di hadapannya.

"Happier than ever. Aku baru saja memikirkannya."

Sosok tersebut, Sehun Ivarel Nathaniel membalas senyum tipis Rachel. "Ya, kau akan lebih bahagia setelah ini."

Mendengar kalimat tersebut membuat tawa kecil Rachel terdengar. Sudah lama sekali Sehun tidak mendengar tawa itu. Akan tetapi, berkat pertemuan mereka yang tidak terjadwal, ia akhirnya bisa mendengar tawa itu.

Jam menunjukkan pukul sebelas malam. Keduanya bertemu di kafetaria yang merupakan saksi bisu di banyak kenangan mereka yang terjadi selama ini.

Rachel datang lebih dulu di sana, dan ketika lelaki itu tiba beberapa waktu setelah Rachel, ia memilih duduk di hadapan Rachel seperti biasa ketika mereka masih sering menghabiskan waktu bersama di sana.

OBSESSION (RSB 14)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang