15. Why, Rachel?

1.7K 327 419
                                    

Yuhuu!
Apa kabarnya?
Semoga sehat terus.
Jangan lupa kritik dan sarannya.
Semoga suka.
Selamat membaca^^

Selamat membaca^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jangan pernah paksakan keadaan. Cukup jalani yang semestinya di jalani tanpa banyak protes."

***

Hening.

Itu yang terjadi saat ini. Hening menyelimuti sebuah keluarga yang malam ini sedang bertemu di sebuah restauran mewah.

"Aku ingin segera pulang dari sini. Jadi, tolong bicarakan yang harus dibicarakan secepatnya," sahut Rachel dengan wajah muaknya. Membuat semua orang yang ada di sana jadi memperhatikan gadis itu.

"Keputusannya sudah bulat. Kalian akan kami jodohkan," ujar sosok pria yang Rachel ketahui bernama Baek Ha Xander.

Rachel tersenyum miring. "Jangan buat keputusan seperti itu, Paman. Ini tentang hidupku dan juga hidup Dokter Baekhyun."

"Kalian sudah saling kenal, bukan? Tunggu apa lagi?" tanya Charol yang semakin membuat Rachel jadi muak.

Gadis itu mendirikan dirinya. Ia menatap sosok Baekhyun dengan wajah dinginnya.

"Aku menolak perjodohan ini," tegasnya sembari tersenyum.

"Rachel ...," bisik Charol sembari menyikut lengan putrinya.

Rachel menatap orangtua Baekhyun bergantian. "Maafkan aku, Paman dan Bibi. Tapi, aku masih muda. Terlalu cepat untukku berada di zona perjodohan seperti ini. Selain itu, jika aku harus menjadi seorang istri untuk seorangg lelaki, maka Dokter Baekhyun bukanlah lelaki itu. Aku sudah punya lelaki yang akan aku cintai sepanjang hidupku. Jadi, jangan paksakan keadaan," sahutnya kemudian pergi dari sana dengan langkah lebarnya.

Rachel mengabaikan teriakan Charol yang memanggil namanya. Hingga pada akhirnya, sebuah lengan menghentikan langkahnya.

"Apa kau gila, Rachel?" tanya Charol.

"Aku rasa Ibu yang gila! Mengapa Ibu malah menjodohkan aku dengan Dokter Baekhyun?"

"Baekhyun itu baik untukmu."

"Tahu apa Ibu tentang yang baik dan tidak untukku? Apa Ibu sedekat itu denganku hingga bisa mengerti aku dengan baik?"

"Rachel!"

Rachel menghempaskan tangannya dari tangan Charol. Gadis itu menatap Charol dengan tatapan tajamnya.

"Jangan mengatur hidupku jika tidak ingin aku pergi dari Ibu. Aku benci seseorang yang egois," bisiknya pelan kemudian pergi dari sana.

Gadis itu memilih pergi dari sana dan sekali lagi mengabaikan Charol yang meneriaki namanya.

"Apa kau akan pulang?"

OBSESSION (RSB 14)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang