Tok!
Tok!
Tok!
"Yang Mulia Putri, apakah anda sudah bangun?" Terdengar suara pelayan yang mengetuk pintu kamar Lynxa.
"Masuklah." Ujar Lynxa datar. Ia bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi.
"Biar kami bantu, Yang Mulia Putri."
"Tidak perlu. Siapkan saja pakaian yang akan aku gunakan. Apa jadwalku hari ini?" Tanya Lynxa sembari membuang mukanya ke arah lain.
"Jadwal Yang Mulia Putri hari ini adalah kelas bersama Count March dan juga bertemu Designer Emily." Ujar salah satu pelayan kepada Lynxa.
"Baiklah. Kalian bisa tunggu di luar. Aku akan segera bersiap-siap." Ujar Lynxa sembari mengusir para pelayan yang ada di kamarnya.
"Aku lupa, harusnya aku menutup mulut mereka agar tidak mengadu pada orang gila itu. Aish! Biarlah. Aku percayakan saja pada ayah yang menyebalkan itu." Lynxa memasuki kamar mandi dan bergegas membersihkan dirinya.
.
.
.
Lynxa kini telah siap dengan gaun sederhananya, dan segera keluar kamar yang langsung di suguhkan dengan para pelayan yang melayani Lynxa.
Sebuah pagi yang buruk. Batin Lynxa kesal.
"Yang Mulia Putri, Yang Mulia Duke Heylon dan yang lainnya sudah menunggu Yang Mulia Putri di meja makan. Yang Mulia Duke Heylon meminta agar Yang Mulia Putri segera ke sana." Suara kepala pengurus ruang makan terdengar nyaring di telinga Lynxa.
"Baiklah. Sekarang pergilah kalian. Dan juga, tutup mulut kalian para tikus menjengkelkan." Lynxa berujar dingin dengan aura yang mencekamkan.
"Ba-ik, Yang Mulia." Ujar mereka yang tampak ketakutan.
Lynxa terus berjalan lurus hingga nampak pintu besar yang terdapat meja makan disebalik pintu itu. Lynxa menggunakan sihir untuk membuka pintu itu.
"Kamu telat, sayang." Ujar Astgar pelan.
"Banyak tikus menjengkelkan. Salahkan mereka yang menghalangi jalanku." Ujar Lynxa jengkel.
"Sudahlah. Makan ini atau kau akan telat untuk kelas bersama Count March." Ujar Wil yang sudah mulai memakan hidangan yang ada di hadapannya.
"Ya ya ya." Lynxa segera duduk di sebelah sang kakak kedua.
.
.
"Takaran potionnya butuh sekitar seperempat cangkir lagi. Dan juga tiga buah daun herbal yang sudah di hancurkan. Setelah semuanya dimasukkan, jadilah heal potion."
"Ini adalah potion heal anda, Yang Mulia. Anda bisa menggunakan potion ini untuk menyembuhkan seseorang atau untuk diri anda sendiri, Yang Mulia." Ujar Count March menjelaskan.
"Kelas saya sudah selesai, Yang Mulia. Apakah anda ada pertanyaan?"
"Tidak, Count March. Terima kasih untuk kelas hari ini." Ujar Lynxa dengan senyum tipis.
Count March lalu segera izin pergi, dan Lynxa kemudian berpindah ke ruang tengah di mana semua telah berkumpul.
"Apa ayah memang secepat ini? Bukankah biasanya ayah merupakan orang yang terakhir sampai?" Ujar Lynxa menatap sinis sang ayah.
"Hari ini aku menyelesaikan dokumen lebih cepat. Jadi aku memiliki waktu luang saat ini."
"Jangan menatapku dengan sinis seperti itu."
"Diamlah, ayah. Kau berisik." Ujar Vector datar.
"Yak! Anak-anak sialan!"
Drekk!
Suara pintu ruang tengah terbuka lebar menampakkan seorang wanita mungkin berusia sekitar tiga puluh lima tahun.
(Ini spill gambar potionnya)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Duke's Weak Daughter [ ✔ ]
ФэнтезиLynxa Rebbecca Destirafel Heylon, sang Putri Duke Heylon yang memiliki tubuh lemah. Anak bungsu serta Putri pertama keluarga Duke Heylon. Duke Heylon beserta keluarganya dijadikan anjing setia kaisar yang menyebalkan. . . Jangam sebar kemanapun sela...