Lynxa dan Ksatria itu berjalan sepanjang lorong istana dengan damai, namun selepas menjauh dari ruangan Kaisar, sesuatu menjegal kaki Lynxa hingga membuatnya terjatuh dan melukai lutut putihnya.
Lynxa masih dalam keadaan terjatuh tetapi bisa di lihat raut wajahnya sangat kesal. Ia berdiri dan berjalan dengan sedikit tertatih, ia mendinginkan wajahnya.
"Aku bisa saja membunuhmu, tapi itu bukan caraku. Kalau saja kedua kakakku dan ayahku ada di sini, mungkin kepala dan kakimu itu sudah terpisah dari tubuhmu itu." Ujar Lynxa santai dengan mengeluarkan aura dingin dan mematikan membuat si Ksatria yang menjegal kaki Lynxa merinding akan aura itu.
Ksatria itu membalas ucapan Lynxa.
"Sejujurnya Yang Mulia, jika bukan perintah dari Baginda, saya tidak akan mau mengantarkan anda sampai ke kereta kuda karena keluarga anda tidak mau menjadi anjing setia Baginda."
Lynxa masuk ke dalam kereta kuda yang di bukakan pintu oleh sang kusir.
"Sayang sekali padahal saya hanya menjegal kaki anda, tapi anda bisa terjatuh dan terluka seperti itu. Sungguh lemah sekali tubuh anda, Yang Mulia."
"Sepertinya tadi ada seseorang yang merinding saat aku mengeluarkan auraku." Sindir Lynxa.
"Anda tidak perlu menyindir, Yang Mulia. Anda bisa berkata secara langsung, Yang Mulia." Kata Ksatria yang menemani Lynxa di luar kereta kuda keluarga Heylon.
"Kau juga bisa mengulang perkataanmu tentang diriku yang lemah ini."
"Anda sungguh lemah, Yang Mulia." Dengan cepat Ksatria itu mengulangi perkataannya sembari menatap Lynxa lekat.
Dug!
Seseorang memukul leher ksatria itu dan membuatnya hingga pingsan.
"Kau terlalu berlebihan, kakak kedua." Ujar Lynxa santai ketika melihat kakak kedunya membuat seseorang pingsan akibat pukulan telaknya.
"Itu tidak berlebihan. Karena orang ini sudah mengataimu, aku seperti harus melakukan sesuatu, agar mulutnya tak bisa lagi mengataimu." Jelas kakak kedua.
"Baiklah, baiklah. Cepat masuk dan temani aku. Aku sangat kesepian di dalam sini." Suruh Lynxa membuat sang kakak kedua masuk dan menemani dirinya.
.
.
.
"Pegang tanganku dan turun dengan perlahan. Hati-hati, ini sedikit licin, adikku." Ujar Wil sembari mengulurkan tangannya pada adiknya.
Saat adiknya hendak turun, Wil melihat luka pada lutut adiknya, dan mulai bertanya.
"Kenapa lutut mu bisa terluka?"
"Kakak pertama bisa menanyakan itu besok pada Ksatria yang pingsan itu." Ujar Lynxa sembari melirik Ksatria yang masih pingsan di dalam kereta kuda.
Hap!
"Kakak pertama, turunkan aku sekarang juga."
"Tidak akan." Wil menolak untuk menurunkan Lynxa, ia menggendong adik perempuannya ala bridal.
"Tsk! Terseralah." Pasrah Lynxa menggerutu.
"Kalian segera panggilkan Bryan ke kamar adik perempuanku sekarang. Jika lama, akan kupenggal kepala kalian semua." Wil melayangkan tatapan dingin kepada para pelayan yang bekerja di mansion Duke Heylon.
.
.
"Kau lama, Bryan. Cepatlah obati luka adikku." Ujar Wil.
"Anda keterlaluan, Yang Mulia."
"Jangan banyak berbicara, Bryan. Segeralah obati luka adik kesayanganku ini." Ujar Vector datar yang duduk di sofa kamar adiknya.
"Baik-baik." Pasrahnya sembari mengobati luka pasiennya yang merupakan Yang Mulia Putri.
(Ini spill gambar Bryan)
Bryan Yeruzean, Dokter Pribadi Kediaman Heylon.
.
.
.
*NB :
1. Hwang Min-Hyun as Bryan Yeruzean, Dokter pribadi kediaman Heylon.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Duke's Weak Daughter [ ✔ ]
FantasíaLynxa Rebbecca Destirafel Heylon, sang Putri Duke Heylon yang memiliki tubuh lemah. Anak bungsu serta Putri pertama keluarga Duke Heylon. Duke Heylon beserta keluarganya dijadikan anjing setia kaisar yang menyebalkan. . . Jangam sebar kemanapun sela...