19. Lynxa!

37 2 0
                                    

"Uhuk! Si-alan, mereka bertambah banyak." Ujar Lynxa yang mengumpat hingga terbatuk-batuk. Tubuhnya meluruh sampai ia terduduk berlutut, namun tetap melawan hewan sihir mereka.

"Anda tak akan bisa menang melawan kami, Putri. Anda kalah jumlah, Putri. Akan kami pastikan, kami akan membawa anda tanpa perlawanan kepada Baginda Kaisar sang Matahari Kekaisaran." Ujar salah satu penyihir yang menyeringai dengan adanya maksud tersembunyi.

"1!

Para penyihir mulai menghitung, membuat Lynxa dan Vector membuat wajah bingung.

2!

Lynxa tidak peduli, dan tetap menyerang para penyihir yang dengan cepat menghindar seperti ada sesuatu yang tidak beres.

3! Sekarang, Owie!" Lynxa merasa tubuhnya seperti tersentrum sesuatu dengan volt yang tinggi. Dan sesuatu yang direbut paksa dari sekitar tubuhnya.

"Arghh!! Ha-ah, sa-kit!" Lynxa berteriak kesakitan dengan sangat keras, ia merasa mana yang ada di sekitar tubuhnya tertarik oleh suatu benda. Makhluk magis yang ia panggil pun perlahan menghilang.

"Lynxa!" Vector menjerit menarik perhatian Wil yang sudah selesai dengan masalahnya. Matanya melotot menatap sang adik perempuan yang terbaring pucat. Ia berlari dan memangku kepala adiknya yang kecil sangat itu.

"Dasar bodoh! Kenapa kamu mengeluarkan makhluk magis tingkat dewa? Mengalahkan mereka cukup dengan tingkat tinggi pun bisa, Lynxa-ya!" Ceramah Wil pada adiknya yang tersenyum menyebalkan.

"Kau menyebalkan kak, bagaimana aku bisa mengalahkan mereka yang menggunakan sihir hewan tingkat atas menengah itu kalau tidak dengan tingkat dewa?! Uhuk! Berhentilah mengoceh, kakak pertama. Tubuhku sakit, dan mana di sekelilingku hilang. Yang tersisa hanyalah itu satu-satunya." Jelas Lynxa lirih.

"Jangan macam-macam dengan hal yang tersisa itu Lynxa. Kau bisa mati!" Marah Vector.

"Uhuk! Aku tak berjanji, kakak. Uruslah mereka, aku akan menggunakan mana ku yang tersisa untuk membuat magic area. jadi, mereka tak akan bisa menghancurkan mansion." Ujar Lynxa sembari perlahan bangkit dan berjalan lunglai ke tepi.

"Mari selesaikan di sini, para bawahan Kaisar yang bodoh. Bersiaplah, karena dengan jumlah kalian yang segini, tidak akan membuatku kalah." Ujar Wil sembari mengeluarkan aura beratnya secara perlahan memenuhi sekitaran mereka, serta Vector yang ikut mengeluarkan aura dingin dan gelapnya.

Udara di sekitaran mereka perlahan mulai terasa menipis, memberat, dan dingin. Banyak dari mereka yang tak tahan dengan udara yang ada di sana, dan berakhir pingsan. ada juga yang masih bertahan di udara yang tipis itu. beberapa dari mereka yang berada di belakang barisan membuat magic shield, agar udara di sekitaran mereka tidak lagi menipis, berat, dan dingin.

"Pintar juga mereka." Puji Wil yang tersenyum kecil.

Sekitaran beberapa menit kedepan, mereka berdua berhasil menumbangkan tiga perempat dari para penyihir yang ada. Sungguh sangat menguras tenaga dan mana. "Melelahkan sekali. Tidak ada habis-habisnya. Hanya tinggal seperempat lagi dan kita bisa menang."

"Anda keliru, Pangeran. Mereka hanyalah sebuah pion untuk menguras semua mana kalian. Perlawanan kalian hanya sebuah kesia-siaan, Pangeran."

Ctak!

Sekali ia menjentikkan tangannya, semua yang bersembunyi di balik semak-semak keluar. Dan jumlahnya tidak karuan, sangatlah banyak.

"Kekekeke! Sialan!" Kekehnya menyeramkan.

(Spill gambar)

(Spill gambar)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Magic area :

Magic area :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Duke's Weak Daughter [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang