13. Nea's food

37 4 0
                                    

"Aku malas bangun." Gumam Lynxa yang masi baringan di atas tempat tidur dengan mata yang memandang ke langit-langit kamarnya.

Tok!

Tok!

Tok!

"Pelayan sialan. Apa bagusnya mereka jadi makanan Nea aja ya?" Tanya Lynxa pada dirinya sendiri sebelum terduduk di atas tempat tidurnya.

"Benar! Bagus sekali untuk Nea. Aku harus memberitahu kakak pertama." Lynxa bangkit dan bersiap-siap membersihkan dirinya sendiri membiarkan pelayan terus menerus mengetuk pintu kamarnya.

Setelah sekitar dua puluh menit, Lynxa keluar dengan tatapan dingin dan berjalan elegan membuat seluruh pelayan yang berada di depan kamar Lynxa menatap kesal padanya.

"Berjaga-jaga dengan tatapan kalian. Karena hari ini, kalian semua akan menjadi makanan Nea, anjing kesayanganku." Ujar Lynxa memberi peringatan dengan senang.

Lynxa berjalan ke ruang kerja sang ayah, pasti mereka berkumpul di sana, pikir Lynxa. Ia berjalan dengan gembira bahkan senyuman bahagianya terpapar jelas di bibir manisnya.

Brak!

"Kamu bisa buka pelan-pelan kan?" Sinis sang ayah.

"Ada gerangan apa adikku tersenyum gembira seperti itu?" Tanya Wil.

"Aku ingin kakak pertama membantuku untuk menghabisi mereka daripada memecat mereka. Lalu, mayat mereka akan kuberikan pada Nea." Jelas Lynxa gembira.

"Ho~ Jadi itu alasan adikku sangat gembira? Baiklah, aku akan membantu adikku tersayang." Ujar Wil yang ikut merasakan kegembiraan Lynxa.

"Apa aku perlu ikut?" Tanya Vector.

"Bagaimana jika kakak membuat pengaman di mansion ini? Kemungkinan mereka bersiap untuk keluar dari sini setelah aku memberi peringatan tadi."

"Baiklah." Mereka berjalan menuju ujung tangga.

Set!

Dung!

Bruk!

Seseorang terpental menghantam tembok tangga. Membuatnya memuntahkan darah segar.

"Jangan harap bisa kabur, para pelayan suruhan Kaisar. Karena hari ini, akan menjadi hari spesial kalian. Lalu ketika kalian berusaha keluar dari mansion, kalian akan terpental lagi ke dalam." Jelas Lynxa sembari mengukir sebuah seringaian.

"Selamat bersenang-senang kakak pertama. Kita menikmati saja di sini kakak kedua. Oh! Aku harus membawa Nea kemari." Ujar Lynxa.

Sring!

Syut!

Zrass!

Wil terus-terusan menusuk, menyayat, dan bahkan memenggal kepala-kepala itu. Darah segar mereka menyiprat kemana-mana, bahkan di wajah tampan Wil. "Sebuah pemandangan yang indah yang di ukir kakak pertama, aku harus memorikan ini." Lynxa menggunakan batu sihir memori milik ayahnya dan mememorikan kejadian ini.

"Kau hebat kakak pertama! Nea! Makan mereka!" Seru Lynxa membuat anjing kesayangannya memakan semua mayat yang terbunuh.

"Kalian terhebat! Aku menyayangi kalian! Tapi tidak dengan ayah yang menyebalkan itu." Lalu, ketiganya tertawa keras.

"Anjing pintar kesayanganku, Nea. Akhirnya aku bisa memberimu makan setelah sekian hari."

"Kakak, terima kasih!" Ia mengukir sebuah senyum lebar hingga matanya juga berbentuk sabit ke bawah. Tangannya lalu terangkat dan berjentik pelan.

Ctak!

Seluruh hall yang awalnya amis dan kotor akan darah, kini hall itu bersih tanpa ada sedikit pun jejak darah, wangi dan harum.

The Duke's Weak Daughter [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang