16. Golden butterfly

40 2 0
                                    

Deg!

Terdengar begitu keras degup jantung ketiga orang di dalan sebuah ruangan luas. Sedari awal mereka duduk, berdiri terlonjak kaget.

"Kakak pertama, kakak kedua, apakah kalian merasakan hal yang sama?" Tanya seorang gadis berwajak bak barbie, Lynxa.

"Aku merasakannya." Sahut mereka kompak.

"Pasti ada masalah, ayo bergegas." Ujar Vector yang kemudian menyentuh pundak keduanya, dan merapalkan sebuah mantra kecil.

"Sume nos ubi papilio aureus est." Lalu, berpindahlah mereka ke tempat di mana Gideon dan ayahnya berada, kupu-kupu emas itu perlahan menghilang sejak kedatangan ketiga orang itu.

.

.

Furr!

"Gideon- Ayah!" Saat Wil hendak bertanya pada Gideon, matanya membulat dan menyerukan ayahnya saat melihat ia tak sadarkan diri, dan berwajah teramat pucat.

"Apa yang terjadi, Gideon?" Tanya Lynxa tenang.

"Awalnya kami ke istana Kaisar, namun tak selang lama Tuan Duke meminta untuk bergegas kembali ke mansion. Lalu, di pertengahan jalan, saya mendengar sayup-sayup bunyi di antara semak-semak duri. Saya memohon agar Tuan Duke tetap berada di tempat sampai saya kembali setelah memeriksa keadaan yang mungkin berbahaya, ketika kembali, Tuan Duke beserta kusirnya telah tak sadarkan diri, dan juga kereta kuda yang hancur." Wil menjelaskan secara detail dari awal hingga akhir, membuat Lynxa mengangguk mengerti.

"Kakak pertama! Kakak dan Gideon kembalilah dahulu, bawalah ayah bersama dengan kusir itu. Biar aku dan kakak kedua yang menyelidiki ini." Ujar Lynxa sembari membuka sebuah portal, lalu masuklah mereka ke dalam portal milik Lynxa.

"Kakak kedua, berdasarkan cerita Gideon, menurutku ada yang ganjal, tapi aku tidak tau apa. Seperti ada yang sengaja melakukan hal ini, dan ini-"

"Pasti perbuatan si gila itu." Potong Vector menatap adiknya itu.

"Lalu, apa yang kau temukan kak?" Vector berdiri dari jongkoknya dan memberikan beberapa pecahan beling yang telah di bungkus oleh sihir Vector agar tangan adiknya tidak terluka.

"Hah?! Dia bahkan sampai menggunakan ini? Benar-benar sudah tidak waras dia."

"Sudahlah, ayo kembali. Aku ingin melihat memori ayah." Menghilanglah kedua saudara itu menyisakan kayu-kayu yang berantakan.

.

.

"Bagaimana keadaan ayah, kakak pertama? Tanya Lynxa ketika portalnya terbuka di ruangan pribadi ayahnya.

"Bryan mengatakan bahwa ayah harus dinyatakan dalam keadaan koma. Dia tidak tau apa penyebabnya." Jelas Wil yang masih duduk di sebelah ayahnya.

"Aku tau penyebabnya." Ujaran Lynxa membuat Wil berdiri menatapnya lekat. Adiknya itu mengeluarkan banyak pecahan beling yang dibungkus oleh sihir. Tangannya yang lain mengeluarkan sebuah benda kecil berkotak kaca.

"Ini adalah barang yang di temukan kakak kedua di lokasi kejadian. Barang ini aslinya adalah benda ini." Lynxa mulai menjelaskan mulai dari benda yang ada di tangan kanannya, lalu berpindah ke tangan kirinya.

"Benda ini merupakan potion, namun bukan cair. Potion ini berbentuk gas, potion ini cukup berbahaya, dan terlarang juga. Karena potion ini dapat menekan kesadaran seseorang, dan itu juga alasan kenapa ayah belum sadar. Ayah harus melawan potion ini agar ia bisa terbangun dari ketidaksadarannya untuk saat ini." Jelas Lynxa panjang.

(Spill gambar)

(Spill gambar)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Duke's Weak Daughter [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang